Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Harganya Naik

"Belilah saham yang harganya sedang naik". Anjuran ini pasti sering anda dengar dari para teknikalis. Memang konsep trading adalah mencari saham yang harganya naik. Logikanya, kalau anda mau untung anda harus bisa cari saham yang harganya bisa naik melebihi harga beli anda.
Saya sendiri selalu mengincar saham-saham yang harganya lagi naik / secara tren saham tersebut punya potensi untuk naik. Karena saham2 inilah yang berpotensi memberikan profit. 

Namun banyak trader yang salah mengartikan 'saham naik' ini, sehingga ketika melihat saham yang trennya lagi naik, tanpa pikir panjang trader langsung membeli saham tersebut. Padahal saham tersebut harganya sudah naik terlalu tinggi. Dan inilah yang sebenarnya menyebabkan trader sering nyangkut di harga 'puncak'. 

"Lalu bagaimana cara membedakan saham yang harganya naik, dan saham yang harganya sudah naik terlalu tinggi Bung Heze?" Tanya anda 

Oke, di pos ini saya akan memberikan sharing tentang cara membedakan saham yang harganya naik, dan saham yang harganya sudah naik terlalu tinggi, yang mengacu pada pengalaman dan praktik langsung, yang sudah saya terapkan di trading. 

Berdasarkan pengalaman trading saya, saham yang harganya naik adalah saham yang punya kriteria-kriteria sebagai berikut: 

1. Saham yang harganya akan rebound

Saham yang harganya naik berarti saham tersebut sudah berada dalam area oversold, dan sudah siap untuk rebound 

Baca lagi baik2 yang saya tulis pakai bold diatas. Kriteria saham naik bukan berarti saham tersebut  harus sudah naik berhari-hari, berminggu-minggu. Tetapi saham yang harganya berada di tren bottom, dan sudah siap untuk naik, bisa dikategorikan sebagai saham yang harganya berpotensi untuk rebound. 

Saham-saham inilah yang harus anda cari untuk trading. Anda bisa lihat contohnya dibawah ini: 


Grafik Saham UNTR diatas adalah salah satu saham yang harganya akan rebound. Salah satu cirinya bisa dilihat dari pola saham yang membentuk double bottom. Dan setelah itu, anda bisa lihat saham UNTR dalam beberapa hari kedepan (perhatikan tanda lingkaran), harganya mengalami kenaikan yang cukup drastis. 

Masih banyak cara-cara yang akurat untuk melihat saham2 yang akan naik. Anda bisa baca praktik menemukan saham diskon dan murah secara analisa teknikal disini: Praktik Menemukan Saham Diskon. Praktik analisa teknikal lebih lanjut bisa anda dapatkan materinya disini: Buku Saham. 

2. Saham yang breakout dari resisten / breakout dari tren turun 

Dalam analisis teknikal, makna 'saham yang harganya naik' adalah saham yang breakout dari resisten atau breakout dari tren turun. Saham yang breakout menunjukkan bahwa saham tersebut sudah meninggalkan tren turum / tren sideways dan siap untuk menuju tren naik. 

Jadi ketika anda mencari saham yang harganya naik, anda bisa mencari saham yang harganya sudah breakout. Istilah tradingnya biasa disebut strategi buy on breakout. Anda bisa baca-baca sedikit tulisan saya tentang buy on breakout disini: Strategi Trading Saham: Buy on Breakout. 

Dua ciri-ciri itulah yang bisa menjelaskan pertanyaan trader: Saham seperti apa yang harganya naik dan bisa memberikan peluang profit yang besar?

Jadi kalau anda menemukan saham yang trennya sudah naik berminggu-minggu, dan anda belum sempat membeli sahamnya, maka ada baiknya anda menghindari saham tersebut untuk trading, dan tunggulah saham tersebut koreksi dulu. 

Trader yang salah mengartikan saham yang trennya naik sebagai saham yang sudah naik berminggu-minggu, seringkali terjebak untuk membeli saham di harga atas. Sebagai contoh perhatikan grafik dibawah ini:


Secara tren saham JPFA diatas memang terlihat naik. Tapi apa yang terjadi jika anda membeli JPFA ketika harganya sudah naik tinggi (di lingkaran merah)? Saham anda akan langsung turun, dan bahkan turun jauh dari harga beli anda di ujung tren naik. 

Jika anda mau menunggu saham untuk koreksi dulu, maka anda bisa membeli saham di harga yang lebih murah, dan tidak terjebak membeli saham yang harganya sudah naik terlalu tinggi. 

Inilah kesalahan trader dalam membaca saham naik, di mana trader hanya melihat tren sekilas, lalu membeli sahamnya. Padahal saham tersebut sudah berpotensi untuk turun, karena harganya sudah naik berminggu-minggu. 

"Apakah saham2 seperti ini pasti akan turun setelahnya Pak Heze?" Tanya anda

Memang tidak ada rumus pasti untuk itu. Saham yang sudah naik tinggi, bisa jadi naik lagi. Namun hal sebaliknya sangat mungkin juga terjadi, sahamnya akan langsung turun. 

Dari pengujian-pengujian trading saham yang saya lakukan, saham2 yang sangat tinggi, memang lebih rentan untuk turun, walaupun ada beberapa yang memang masih bisa naik lagi. 

Jadi untuk mencari saham naik yang aman ya itu tadi caranya. Carilah saham-saham yang harganya akan rebound, dan kedua, cari saham2 yang harganya sudah breakout. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.