Saham-saham yang berada di level harga terendah di Bursa Efek (Rp50 alias saham gocap), terkadang menarik bagi seorang trader maupun investor saham. Hal ini karena saham-saham gocap harganya sangat murah secara nominal.
Kalau anda sudah trading sejak tahun 2016 akihir atau awal tahun 2017, saham-saham gocap seperti IATA, ELTY, ENRG, CPGT, BTEL dan lain-lain harganya pernah naik gila-gilaan sampai ratusan persen. Fenomena ini sering disebut "saham zombie bangkit dari kubur".
Dan kalau anda membeli saham gocap di harga Rp50 dan hanya jual saat naik 1 fraksi harga saja di Rp51, maka anda sudah untung (gross profit) 2%, sedangkan kalau dikurangi fee beli dan jual (katakanlah saya pakai fee beli 0,17% dan fee jual 0,27%), maka anda masih untung sebesar 1,55%.
Atas alasan-alasan inilah (saham gocap murah, dan naik 1-2 fraksi harga sudah untung banyak), maka tidak sedikit trader saham yang request untuk memberikan rekomendasi saham gocap untuk trading.
Saya juga pernah mendapat pertanyaan dari trader: "Pak Heze, bagaimana analisa teknikal saham BKSL? Saya mau koleksi saham BKSL mumpung pasar saham lagi turun."
Saat saya cek, saham BKSL ternyata adalah saham gocap (Rp50). Baca juga: Saham BKSL: Turun ke Harga Gocap (Rp50).
Nah, kalau saham sudah di harga Rp50 dan tidak bergerak lagi, bagaimana saya bisa menjawab dan memprediksi berdasarkan analisa teknikal? Sahamnya saja nggak ditransaksikan. Kalau saham tidak ditradingkan, otomatis nggak ada pola-pola analisa teknikal (chart) yang bisa kita baca dan analisa.
Saya pribadi tidak pernah memberikan rekomendasi saham gocap untuk trading, karena itu terlalu berisiko untuk anda. Kalaupun ada saham gocap yang terlihat ada sedikit transaksi, misalnya naik dari Rp50 ke Rp51, maka saya pun tidak merekomendasikan saham tersebut untuk ditradingkan.
Meskipun saham-saham gocap yang mulai terlihat ada transaksi pasti menimbulkan banyak spekulasi trader:
"Ini sahamnya sudah mulai naik."
"Sahamnya sudah murah, habis ini akan gerak utara"
"Bentar lagi bandar mau naikkan sahamnya"
Di saham-saham gocap, kita tidak pernah tahu kapan saham akan dinaikkan. Selain itu, pergerakan-pergerakan di saham gocap (misalnya ada sekuritas tertentu yang buy sell di pasar negosiasi), hal ini sama sekali tidak mencerminkan bahwa harga sahamnya bakalan ikut naik di pasar reguler.
Saran saya, jika ada banyak saham diluar harga gocap (Rp50) yang bagus untuk dibeli, sebaiknya prioritaskan saham-saham tersebut. Prioritaskan saham-saham yang risikonya kecil, supaya anda bisa memiliki portofolio saham yang sehat.
Kalau anda ingin trading di saham-saham yang harganya murah dan anda ingin scalping, maka carilah saham-saham lapis tiga yang punya pola bagus untuk ditradingkan selama beberapa menit.
Kita juga sudah bahas strategi-strategi mencari saham bagus untuk scalping trading menitan. Anda bisa pelajari disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. Anda bisa pelajari praktik2 memilih saham untuk scalping trading.
Di dalam trading saham, selalu prioritaskan untuk membeli saham-saham yang lebih bagus dan likuid. Kembali ke contoh kasus saham BKSL tadi. Banyak trader yang ingin koleksi saham BKSL untuk trading karena harganya Rp50, di satu sisi pasar saham juga sedang turun.
Padahal di sektor properti (BKSL adalah saham sektor properti) masih banyak saham yang lebih likuid untuk ditradingkan seperti PWON, CTRA, BSDE. Sebagai trader, anda hendaknya memprioritaskan saham2 yang lebih bagus, ketimbang membeli saham gocap hanya karena harganya murah, karena sekali lagi, kita tidak pernah tahu kapan saham gocap akan naik.
Dalam banyak praktik, saham-saham gocap mayoritas sulit naik ketika sudah "nyaman" di level Rp50.
Akhir kata, trading saham bukan hanya soal kita mengincar saham yang nominalnya murah, tetapi menganalisa suatu saham secara lebih mendalam dan kritis jauh lebih penting, supaya anda bisa mendapatkan saham-saham di harga yang bagus dan mencetak profit maksimal.
Saya pribadi tidak pernah memberikan rekomendasi saham gocap untuk trading, karena itu terlalu berisiko untuk anda. Kalaupun ada saham gocap yang terlihat ada sedikit transaksi, misalnya naik dari Rp50 ke Rp51, maka saya pun tidak merekomendasikan saham tersebut untuk ditradingkan.
Meskipun saham-saham gocap yang mulai terlihat ada transaksi pasti menimbulkan banyak spekulasi trader:
"Ini sahamnya sudah mulai naik."
"Sahamnya sudah murah, habis ini akan gerak utara"
"Bentar lagi bandar mau naikkan sahamnya"
Di saham-saham gocap, kita tidak pernah tahu kapan saham akan dinaikkan. Selain itu, pergerakan-pergerakan di saham gocap (misalnya ada sekuritas tertentu yang buy sell di pasar negosiasi), hal ini sama sekali tidak mencerminkan bahwa harga sahamnya bakalan ikut naik di pasar reguler.
Saran saya, jika ada banyak saham diluar harga gocap (Rp50) yang bagus untuk dibeli, sebaiknya prioritaskan saham-saham tersebut. Prioritaskan saham-saham yang risikonya kecil, supaya anda bisa memiliki portofolio saham yang sehat.
Kalau anda ingin trading di saham-saham yang harganya murah dan anda ingin scalping, maka carilah saham-saham lapis tiga yang punya pola bagus untuk ditradingkan selama beberapa menit.
Kita juga sudah bahas strategi-strategi mencari saham bagus untuk scalping trading menitan. Anda bisa pelajari disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. Anda bisa pelajari praktik2 memilih saham untuk scalping trading.
Di dalam trading saham, selalu prioritaskan untuk membeli saham-saham yang lebih bagus dan likuid. Kembali ke contoh kasus saham BKSL tadi. Banyak trader yang ingin koleksi saham BKSL untuk trading karena harganya Rp50, di satu sisi pasar saham juga sedang turun.
Padahal di sektor properti (BKSL adalah saham sektor properti) masih banyak saham yang lebih likuid untuk ditradingkan seperti PWON, CTRA, BSDE. Sebagai trader, anda hendaknya memprioritaskan saham2 yang lebih bagus, ketimbang membeli saham gocap hanya karena harganya murah, karena sekali lagi, kita tidak pernah tahu kapan saham gocap akan naik.
Dalam banyak praktik, saham-saham gocap mayoritas sulit naik ketika sudah "nyaman" di level Rp50.
Akhir kata, trading saham bukan hanya soal kita mengincar saham yang nominalnya murah, tetapi menganalisa suatu saham secara lebih mendalam dan kritis jauh lebih penting, supaya anda bisa mendapatkan saham-saham di harga yang bagus dan mencetak profit maksimal.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.