Saham blue chip merupakan saham-saham lapis satu di Bursa Efek. Kalau anda mencari saham-saham yang paling likuid, pergerakan harganya cenderung stabil, kinerjanya bagus & merupakan market leader, maka saham blue chip adalah saham-saham yang bisa anda pilih.
Contoh-contoh saham blue chip di Indonesia antar lain adalah INDF, UNVR, BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, TLKM, ASII, HMSP dan lain-lain. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Karena saham blue chip adalah saham2 yang likuid, maka ketika IHSG jatuh dan mayoritas saham blue chip turun, saham2 tersebut seringkali diborong (dibeli) oleh trader. Saat saham2 sedang turun banyak, saya pribadi juga sering pertanyaan dari rekan-rekan trader:
"Pak Heze, saham BBRI enaknya dibeli di harga berapa?"
"Pak, saya kapan saat yang tepat buat beli saham2 blue chip mengingat hargaya sudah pada turun."
Perlu anda ketahui, cara melakukan analisa saham blue chip sama dengan analisa saham-saham lainnya (non blue chip). Dengan kata lain, kalau anda mau beli saham blue chip, anda harus menggunakan analisa teknikal.
Banyak trader yang saya temukan, seringkali terburu membeli saham blue chip, hanya karena saham blue chip punya status saham likuid, kinerjanya bagus.
Pada saat saham blue chip sedang turun, bukan berarti saham-saham blue chip tersebut harus langsung anda beli dengan porsi (modal) yang sangat besar. Saham blue chip yang harganya turun, bisa saja harganya turun lagi kalau momentum anda tidak tepat.
Untuk memutuskan kapan anda membeli saham blue chip ketika harganya sedang turun, ada baiknya anda pertimbangkan analisa-analisa berikut:
Contoh-contoh saham blue chip di Indonesia antar lain adalah INDF, UNVR, BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, TLKM, ASII, HMSP dan lain-lain. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Karena saham blue chip adalah saham2 yang likuid, maka ketika IHSG jatuh dan mayoritas saham blue chip turun, saham2 tersebut seringkali diborong (dibeli) oleh trader. Saat saham2 sedang turun banyak, saya pribadi juga sering pertanyaan dari rekan-rekan trader:
"Pak Heze, saham BBRI enaknya dibeli di harga berapa?"
"Pak, saya kapan saat yang tepat buat beli saham2 blue chip mengingat hargaya sudah pada turun."
Perlu anda ketahui, cara melakukan analisa saham blue chip sama dengan analisa saham-saham lainnya (non blue chip). Dengan kata lain, kalau anda mau beli saham blue chip, anda harus menggunakan analisa teknikal.
Banyak trader yang saya temukan, seringkali terburu membeli saham blue chip, hanya karena saham blue chip punya status saham likuid, kinerjanya bagus.
Pada saat saham blue chip sedang turun, bukan berarti saham-saham blue chip tersebut harus langsung anda beli dengan porsi (modal) yang sangat besar. Saham blue chip yang harganya turun, bisa saja harganya turun lagi kalau momentum anda tidak tepat.
Untuk memutuskan kapan anda membeli saham blue chip ketika harganya sedang turun, ada baiknya anda pertimbangkan analisa-analisa berikut:
1. Analisa teknikal, terutama support resisten
Pilihlah saham blue chip yang harganya sudah DISKON dan MURAH, bukan hanya sekedar turun. Sebagai contoh, saham BBRI yang harganya turun dri 3.000 ke 2.900, belum tentu harganya sudah diskon dan murah.
Kalau saham blue chip harganya masih belum diskon secara teknikal, maka sangat mungkin saham2 blue chip masih bisa melanjutkan penurunannya.
Jadi ketika saham blue chip turun, anda harus mulai lakukan analisa teknikal, terutama analisa support resistennya dan kombinasi indikator simpel. Dari situlah anda bisa melihat apakah saham2 blue chip yang harganya sudah turun, sudah saatnya dibeli atau belum.
Analisa-analisa dan strategi kombinasi simpel untuk meliht saham2 diskon secara analisa teknikal, juga sudah kita praktikkan bersama strateginya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Sama seperti saham-saham lainnya, membeli saham blue chip juga harus dilakukan dengan analisa teknikal. Saham2 blue chip adalah saham yang memiliki pola teknikal yang jelas dan mudah dianalisa. Jadi analisis teknikal adalah senjata utama anda untuk memutuskan kapan entry di saham blue chip.
Jangan membeli saham blue chip hanya karena nama besar, brand, karena sahamnya likuid. Ingat, tidak ada saham yang kebal koreksi. Saham blue chip bisa menghasilkan profit maksimal asalkan anda menganalisa dengan cara yang benar & tepat.
2. Lihat kondisi market
Saham-saham blue chip merupakan saham2 penggerak indeks (IHSG). Ketika IHSG jatuh, maka saham2 blue chip umumnya juga akan turun mengikuti pergerakan indeks. Demikian juga sebaliknya.
Saat saham2 blue chip turun, ada baiknya ana memperhatikan kondisi IHSG juga. Kalau IHSG masih ajur-ajuran, ada baiknya anda menahan diri terlebih dahulu untuk tidak membeli saham blue chip.
Saat kondisi market sudah mulai naik / rebound atau penurunan IHSG mulai reda, anda bisa pertimbangkan untuk mulai masuk pada saham2 blue chip.
Analisa market dan analisa teknikal ini bisa anda kombinasikan juga untuk melihat momentum yang bagus untuk masuk di saham2 blue chip pada harga yang bagus. Hal ini juga sudah kita bahas bersama disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
3. Manajemen modal
Anda tidak boleh gegabah membeli saham-saham yang sedang turun dengan modal besar. Dalam hal ini, anda harus menggunakan manajemen modal yang benar. Belilah secara bertahap (akumulasi) jika anda masih belum yakin.
Dan tempatkan modal anda lebih besar pada saham2 blue chip yang pergerakan fluktuatifnya paling bagus, supaya saat IHSG naik, anda bisa meraih profit maksimal.
Kesimpulannya, untuk membeli saham blue chip yang sedang turun, anda harus lakukan tiga analisa itu tadi: Analisa teknikal (analisa utama), lalu kombinasikan dengan analisa market, dan atur modal anda, supaya anda tidak gegabah dalam membeli saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.