Beberapa waktu lalu, ada beberapa saham pendatang baru di Bursa Efek (saham-saham IPO). Uniknya, saham2 ini listing di Bursa dalam waktu yang hampir bersamaan. Yap, saham-saham tersebut adalah saham UANG, PGUN, SOFA dan EPAC.
Terkadang kita juga akan menemukan momen-momen saham IPO yang terjadi hampir bersamaan di Bursa Efek. Dan momen2 seperti ini biasanya cukup menarik perhatian trader, karena trader punya banyak pilihan untuk trading di banyak saham pendatang baru.
Saham-saham IPO biasanya juga memiliki pergerakan harga yang sangat cepat di hari-hari awal go public, sehingga banyak trader yang ingin memanfaatkannya untuk trading cepat.
Kalau anda ingin tahu perusahaan2 tersebut bergerak di bidang apa saja, anda bisa googling. Banyak informasinya. Di pos ini, kita akan membahas lebih banyak secara praktikal bagaimana pergerakan saham2 ini setelah listing di Bursa.
Karena mayoritas saham yang baru listing, pergerakan naik turunnya biasanya sangat cepat, sehingga risikonya cukup tinggi untuk ditradingkan. Sekarang kita akan lihat apakah pergerakan keempat saham pasca listing juga memiliki volatilitas yang tinggi.
1. Saham EPAC
Terkadang kita juga akan menemukan momen-momen saham IPO yang terjadi hampir bersamaan di Bursa Efek. Dan momen2 seperti ini biasanya cukup menarik perhatian trader, karena trader punya banyak pilihan untuk trading di banyak saham pendatang baru.
Saham-saham IPO biasanya juga memiliki pergerakan harga yang sangat cepat di hari-hari awal go public, sehingga banyak trader yang ingin memanfaatkannya untuk trading cepat.
Kalau anda ingin tahu perusahaan2 tersebut bergerak di bidang apa saja, anda bisa googling. Banyak informasinya. Di pos ini, kita akan membahas lebih banyak secara praktikal bagaimana pergerakan saham2 ini setelah listing di Bursa.
Karena mayoritas saham yang baru listing, pergerakan naik turunnya biasanya sangat cepat, sehingga risikonya cukup tinggi untuk ditradingkan. Sekarang kita akan lihat apakah pergerakan keempat saham pasca listing juga memiliki volatilitas yang tinggi.
1. Saham EPAC
Saham EPAC |
Perhatikan chart EPAC diatas. Selama tiga hari pertama, harganya naik drastis dari kisaran 190 sampai 290-an. Namun volume sangat tipis dan nyaris tidak ada bentuk candlesticknya.
Dan pada hari keempat EPAC tiba-tiba bergerak dengan volume yang tinggi. Namun tidak lama kemudian harga sahamnya kembali turun dari harga tertinggi, sehingga membentuk upper shadow yang panjang (tanda lingkaran).
Lalu EPAC mengalami penurunan yang cukup drasits dari 330 ke 240 dalam dua hari (candlestick merah). Walaupun demikian, pergerakan EPAC akhirnya lebih stabil (3 candlestick terakhir) dibandingkan pergerakan harga seminggu pertama.
2. Saham PGUN
Saham PGUN |
Saham PGUN selama 4 hari pertama di Bursa harganya naik dari 160 ke 330. Kenaikan harga yang sangat drastis. Namun kenaikan harga sahamnya tidak didukung dengan volume yang besar. Pada chart PGUN, nyaris tidak ada bentuk candlesticknya walaupun harganya naik drastis. Ini menunjukkan bahwa likuiditas sahamnya sangat rendah.
3. Saham SOFA
Saham SOFA |
Pergerakan saham SOFA sedikit berbeda dengan dua saham sebelumnya. Di hari pertama dan kedua, kenaikan harganya tidak terlalu tinggi (di kisaran harga 120). Dan pada hari ketiga hingga kelima, harga sahamnya turun drastis sampai ke harga 90.
Namun saham SOFA sebenarnya juga memiliki pola yang sama dengan saham2 sebelumnya, yaitu volume yang relatif rendah dan likuiditas yang kecil (nanti kita bahas di paragraf2 selanjutnya).
4. Saham UANG
Saham UANG |
UANG selama 6 hari pertama listing, harganya terus naik sangat drastis dari harga 200 ke 680 dan beberapa kali saham ini terkena auto reject atas. Sama seperti saham2 IPO yang sudah kita bahas sebelumnya saham UANG memiliki volatilitas yang sangat tinggi, di mana dalam sehari harga sahamnya bisa naik sampai 20% lebih.
Bid offer saham UANG yang terkena auto reject atas
Kalau kita amati pergerakan saham2 IPO diatas tadi, semuanya memiliki pola yang hampir sama: Kenaikan dan penurunan yang sangat drastis di hari-hari awal IPO.
"Bung Heze, kalau saya beli saham-saham IPO kan bisa untung besar. Misalnya saya beli saham UANG di harga 300 lalu jual di 600. Udah ratusan persen itu untungnya dalam seminggu" Kata anda.
Tunggu dulu. Teorinya tidak se-simpel itu. Pada saham-saham yang baru IPO, anda harus perhatikan beberapa hal berikut:
1. Rentan turun
Walaupun saham IPO bisa naik drastis dalam waktu cepat, namun saham IPO sangat rentan untuk jatuh dalam waktu singkat. Ingat, di pasar saham ada konsep high risk high return.
Semakin besar potensi return, semakin besar juga risikonya. Kalau saham bisa naik 25% sehari. Maka risikonya, saham tersebut juga bisa turun 25% sehari dengan mudah. Risiko ini yang harus anda waspadai. Jangan gegabah dalam membeli tanpa melihat risikonya.
2. Tidak semua saham IPO naik terus
Pada contoh diatas, kenaikan harga saham UANG selama 5-7 hari berturut-turut kelihatannya sangat menggiurkan. Namun ingatlah juga bahwa tidak sedikit juga saham IPO yang pergerakannya sangat menjebak trader.
Banyak saham IPO yang naik tinggi 1-2 hari saja, lalu harganya langsung jatuh. Contohnya seperti saham SOFA tadi.
Saham SOFA yang harganya langsung turun 10% saat opening market
Jadi, untuk saham2 IPO, sebaiknya jangan hold sahamnya terlalu lama, karena ketidakpastian saham2 IPO relatif tinggi.
3. Spread bid offer yang renggang
Banyak saham IPO yang walaupun harganya bisa naik puluhan persen, tetapi memiliki spread bid offer yang sangat renggang. Salah satu contohnya bisa dilihat pada candlesticknya. Seperti candlestick SOFA, PGUN, EPAC, di mana candlenya hanya membentuk garis.
Itu menunjukkan bahwa bid offernya memiliki spread bid offer yang sangat renggang dan sahamnya tidak likuid. Spread bid offer yang renggang membuat anda sulit membeli dan menjual harga saham di harga yang anda inginkan. Pelajari juga: Mengenal Spread Bid Offer di Pasar Saham.
Anda bisa lihat contoh spread saham PGUN diatas, di mana antrian harganya banyak yang loncat dari harga 474 langsung ke 480. Dari harga 484 langsung ke 490. Di satu sisi, yang antri harga sahamnya hanya beberapa orang. Ini menunjukkan bahwa saham tersebut kurang likuid buat trading.
Kalau anda ingin trading di saham IPO, saran saya perhatikan beberapa hal berikut:
1. Tunggu pola pergerakan harga sahamnya mulai stabil
Saran saya, tunggu saham tersebut diatas 1 minggu atau sampai pergerakannya mulai stabil dan sahamnya sudah mulai banyak ditradingkan. Contohnya seperti saham EPAC berikut:
Bid offer saham EPAC setelah 2 minggu di Bursa, mulai terlihat lebih stabil. Lebih banyak yang mentradingkan dan terlihat lebih ramai bid offer lots-nya dibandingkan saat hari pertama dan kedua saat candlesticknya masih tidak ada pola-nya dan fluktuatifnya tidak stabil (lihat chart EPAC diatas).
2. Tradingkan saham IPO yang memiliki pola naik
Namun tidak semua saham yang harganya mulai stabil punya pola yang bagus. Jadi, carilah saham-saham IPO yang memang memiliki potensi naik 5-10% sehari.
Cara-cara dan strategi menemukan saham yang berpotensi naik 5-10% sehari, bisa anda pelajari full praktikknya disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading.
Pada materi tersebut, anda bisa langsung praktikkan saham-saham pola-polanya yang punya potensi naik 5-10% sehari untuk scalping trading, dan dapat diterapkan untuk saham2 IPO juga yang pergerakan harganya sudah mulai stabil.
Itulah beberapa analisa saham IPO dan analisa2 ini juga bisa diterapkan pada saham-saham IPO lainnya. Pelajari pola pergerakannya. Dan analisa risikonya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.