Beberapa waktu lalu, saya menerima pertanyaan dari pembaca web Saham Gain ini. Pertanyaannya sebagai berikut: "Pak posisi laba ditahan di laporan keuangan itu yang mana?"
Pertanyaan ini mungkin simpel, tapi banyak pemula yang sedang mendalami laporan keuangan masih bingung tentang istilah laba ditahan ini. Jadi di pos ini kita akan bahas bersama.
Laba ditahan merupakan laba bersih yang dihasilkan di periode tertentu, namun tidak dibagikan pada pemegang saham sebagai dividen. Jadi, laba ditahan adalah laba yang digunakan lagi oleh perusahaan.
[Rekan-rekan yang ingin mendalami laporan keuangan untuk investasi saham, dan belajar analisis fundamental full praktik, anda bisa pelajari pada ebook investasi saham disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.]
Laba ditahan akan digunakan lagi untuk beberapa hal utama: Melancarkan operasional usaha, ekspansi usaha (seperti membangun pabrik baru, membeli mesin, akuisisi dan lain2), dan untuk membayar utang (liabilitas). Berikut adalah komponen UTAMA laba ditahan perusahaan:
Laba ditahan terdiri dari laba ditahan akhir tahun lalu (awal tahun depan, 1 Januari) ditambah dengan laba bersih. Kalau perusahaan memperoleh rugi bersih, berarti akan mengurangi laba ditahan 1 Januari.
Kemudian dikurangi dengan dividen yang dibagi ke pemegang saham. Nah untuk dividen ini bukanlah komponen wajib, karena dividen bukan merupakan kewajiban perusahaan. Kalau perusahaan tidak membagikan dividen, maka tidak ada nilai dividennya.
Setelah itu anda sudah bisa mendapatkan hasil laba ditahan 31 Desember (akhir periode). Kemudian anda bertanya: "Terus Bung Heze, apa bedanya saldo laba sama laba ditahan?"
Saldo laba itu sebenarnya sama dengan laba ditahan (retained earning). Saldo laba adalah AKUMULASI dari laba ditahan perusahaan sejak perusahaan pertama kali berdiri.
Jadi kalau anda membaca laporan keuangan perusahaan go public (yang bisa anda unduh di situs IDX), maka biasanya istilah yang digunakan adalah SALDO LABA bukan laba ditahan. Namun makna-nya sama saja. Karena pada laporan keuangan, perusahaan harus menampilkan nilai laba ditahan secara berkelanjutan sejak perusahaan berdiri pertama kalinya.
Sampai disini, sudah jelas apa itu laba ditahan?
LABA DITAHAN DI LAPORAN KEUANGAN
Berhubung web Saham Gain ini membahas tentang analisa saham, laporan keuangan untuk investasi, maka kita juga harus bahas letak laba ditahan di laporan keuangan riil.
Untuk mengetahui letak laba ditahan, anda bisa melihatnya melalui LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS perusahaan. Laba ditahan di laporan keuangan ekuitas ditulis sebagai: SALDO LABA YANG BELUM DICADANGKAN (atau saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya).
Disini kita pakai contoh laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Berikut letak laba ditahan di laporan keuangan:
*** Angka laporan keuangan UNVR diatas dalam Jutaan Rupiah
Di laporan ekuitas, laba ditahan ditulis dengan istilah SALDO LABA YANG BELUM DICADANGKAN (bisa juga ditulis saldo laba belum ditentukan penggunaannya) seperti yang anda lihat pada tanda persegi dan lingkaran biru diatas. Saldo per 31 Desember 2018 adalah saldo laba ditahan ditahan awal tahun, per 1 Januari 2019.
Sedangkan saldo laba yang belum dicadangkan adalah saldo laba yang tidak dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Jadi nilai saldo laba sebesar Rp5.094.302 di akhir tahun adalah nilai saldo laba yang sudah tidak dibagikan pada investor dan akan digunakan untuk operasional, ekspansi usaha.
Semoga dengan adanya pos ini, sudah bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan yang masih binngung letak laba ditahan di laporan keuangan.
Pertanyaan ini mungkin simpel, tapi banyak pemula yang sedang mendalami laporan keuangan masih bingung tentang istilah laba ditahan ini. Jadi di pos ini kita akan bahas bersama.
Laba ditahan merupakan laba bersih yang dihasilkan di periode tertentu, namun tidak dibagikan pada pemegang saham sebagai dividen. Jadi, laba ditahan adalah laba yang digunakan lagi oleh perusahaan.
[Rekan-rekan yang ingin mendalami laporan keuangan untuk investasi saham, dan belajar analisis fundamental full praktik, anda bisa pelajari pada ebook investasi saham disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.]
Laba ditahan akan digunakan lagi untuk beberapa hal utama: Melancarkan operasional usaha, ekspansi usaha (seperti membangun pabrik baru, membeli mesin, akuisisi dan lain2), dan untuk membayar utang (liabilitas). Berikut adalah komponen UTAMA laba ditahan perusahaan:
Komponen laba ditahan |
Kemudian dikurangi dengan dividen yang dibagi ke pemegang saham. Nah untuk dividen ini bukanlah komponen wajib, karena dividen bukan merupakan kewajiban perusahaan. Kalau perusahaan tidak membagikan dividen, maka tidak ada nilai dividennya.
Setelah itu anda sudah bisa mendapatkan hasil laba ditahan 31 Desember (akhir periode). Kemudian anda bertanya: "Terus Bung Heze, apa bedanya saldo laba sama laba ditahan?"
Saldo laba itu sebenarnya sama dengan laba ditahan (retained earning). Saldo laba adalah AKUMULASI dari laba ditahan perusahaan sejak perusahaan pertama kali berdiri.
Jadi kalau anda membaca laporan keuangan perusahaan go public (yang bisa anda unduh di situs IDX), maka biasanya istilah yang digunakan adalah SALDO LABA bukan laba ditahan. Namun makna-nya sama saja. Karena pada laporan keuangan, perusahaan harus menampilkan nilai laba ditahan secara berkelanjutan sejak perusahaan berdiri pertama kalinya.
Sampai disini, sudah jelas apa itu laba ditahan?
LABA DITAHAN DI LAPORAN KEUANGAN
Berhubung web Saham Gain ini membahas tentang analisa saham, laporan keuangan untuk investasi, maka kita juga harus bahas letak laba ditahan di laporan keuangan riil.
Untuk mengetahui letak laba ditahan, anda bisa melihatnya melalui LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS perusahaan. Laba ditahan di laporan keuangan ekuitas ditulis sebagai: SALDO LABA YANG BELUM DICADANGKAN (atau saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya).
Disini kita pakai contoh laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Berikut letak laba ditahan di laporan keuangan:
Laba ditahan di laporan keuangan |
Di laporan ekuitas, laba ditahan ditulis dengan istilah SALDO LABA YANG BELUM DICADANGKAN (bisa juga ditulis saldo laba belum ditentukan penggunaannya) seperti yang anda lihat pada tanda persegi dan lingkaran biru diatas. Saldo per 31 Desember 2018 adalah saldo laba ditahan ditahan awal tahun, per 1 Januari 2019.
Angka Saldo 31 Desember 2018 didapatkan dari hitungan saldo laba di tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang kita bahas tadi, Saldo laba ditahan merupakan akumulasi laba ditahan dari periode-periode sebelumnya sampai sejak awal perusahaan berdiri.
Pada laporan UNVR diatas, bisa anda lihat komponen2 laba ditahan terdiri dari Laba (laba bersih), dikurangi Rugi Komprehensif Lain, dikurangi dengan dividen, maka menghasilkan nilai Saldo 31 Desember 2019 yang merupakan saldo laba ditahan akhir tahun.
Jadi pada laporan keuangan UNVR diatas, laba ditahan awal tahun (31 Desember 2018) adalah sebesar Rp7.196.107. Sedangkan laba ditahan akhir tahun (31 Desember 2019) sebesar Rp5.094.302).
Laba ditahan di laporan keuangan juga bisa anda lihat angkanya pada LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA. Anda bisa lihat laporan posisi keuangan bagian ekuitas (setelah aset dan liabilitas). Kita masih gunakan contoh yang sama yaitu laporan keuangan UNVR:
Laba ditahan di laporan keuangan - Laporan posisi keuangan |
Angka laba ditahan (tanda persegi) nilainya sama dengan yang ada di laporan perubahan ekuitas tadi. Bedanya, pada laporan perubahan ekuitas, anda bisa melihat rincian perhitungan angka laba ditahan untuk akhir tahun.
Sebagai tambahan, kalau anda perhatikan di laporan perubahan ekuitas tadi, ada dua istilah saldo laba: Saldo laba yang dicadangkan dan saldo laba yang belum dicadangkan. Apa perbedaan keduanya?
Saldo laba yang dicadangkan adalah saldo laba yang sudah ditentukan tujuan penggunaannya oleh perusahaan (sudah dicadangkan buat tujuan tertentu). Jadi nilai saldo laba dicadangkan pasti akan digunakan untuk tujuan2 tertentu diluar operasional, membayar utang, ekspansi.
Sedangkan saldo laba yang belum dicadangkan adalah saldo laba yang tidak dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Jadi nilai saldo laba sebesar Rp5.094.302 di akhir tahun adalah nilai saldo laba yang sudah tidak dibagikan pada investor dan akan digunakan untuk operasional, ekspansi usaha.
Pak, saya mau nanya. Saya lihat di skripsi yang lain dia menjumlahkan saldo laba yg dicadangkan dan yang belum dicadangkan. Apa bisa begitu pak?
ReplyDeleteLaba ditahan harusnya saldo laba yg blm dicadangkan, kalau sudah ditentukan penggunaannya bukan laba ditahan lagi namanya
Deletepak mau tanya nih di laporan ga ada saldo laba yang blm dicadangkan dan laba ditahan. jadi gimana ? mungkin ga ya perusahaan ga ada laba ditahan?
ReplyDeleteLaba ditahan pasti dicantumkan. Kalau minus masih mungkin tapi kalau perusahaan go public kayaknya jarang banget laba ditahannya nggak ada. Kalau boleh tau, laporan keuangan perusahaan apa?
Deleteizin bertanya pak kalo letak laba operasi, dan modal sendiri dalam laporan keuangan dimana ya?
ReplyDeleteLaba operasi bisa lihat di laporan laba rugi, yaitu angka laba sebelum pajak dan bunga.
DeleteModal sendiri sebenarnya sama dengan jumlah / total ekuitas bisa lihat di laporan perubahan ekuitas atau laporan posisi keuangan
Pak untuk laba ditahan yang di laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas berbeda, saya ambil yang mana yah pak untuk laba ditahan yang benarnya?
ReplyDeletePasti sama, kalau tidak sama laporan posisi keuangannya tidak balance. Mungkin bisa di cek lagi, atau mungkin di laporan posisi keuangan, laba ditahan dijumlahkan antara saldo laba dicadangkan dan tidak dicadangkan
DeletePak izin bertanya, kalo laba ditahan di laporan posisi keuangan tidak ada saya ambil dari laporan perubahan ekuitas saja kah pak?
ReplyDeletePasti ada, kalau tidak ada laporan posisi keuangannya tidak balance. Tapi kalau anda bingung mencari posisi laba ditahan, boleh ambil dari laporan perubahan ekuitas
Deletepa untuk saldo laba ditahan ko tidak ada ya dalam laporan keuangan SMRU apakah itu mungkin? atau berbeda nama?
ReplyDeleteKalau saya liat di LK SMRU, ada defisit itu adalah laba ditahanm, tapi nilainya negatif karena sering mengalami rugi operasi. Bisa di tracing juga laporan laba ruginya dari tahun ke tahun yang selalu minus, sehingga pengaruh ke laba ditahan (defisit)
Deletepak izin bertanya apakah mungkin di laporan keuangan itu tidak ada laba ditahanya? apakah defisit itu sama?
ReplyDeleteBisa, kalau minus (perusahaan rugi)
Delete