Mayoritas orang yang memulai belajar saham, ingin mendapatkan profit jangka pendek. Naik turunnya harga saham selama jam trading menunjukkan bahwa ada banyak trader yang selalu memanfaatkan fluktuatif harga saham untuk mendapatkan profit.
Dalam trading saham jangka pendek, ada banyak strategi trading yang bisa anda terapkan, baik berdasarkan time frame (jangka pendek) trading, hingga strategi2 memilih saham. Beriktu strategi2 trading saham jangka pendek yang paling sering diterapkan oleh para trader:
Scalping trading (trading menitan): Trading saham dengan jangka waktu menitan. Misalnya anda beli saham dan jual 5, 10 atau 30 menit kemudian. Berarti anda menerapkan scalping trading Pelajari juga strategi2 scalping: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading Saham
Trading harian (intraday trading): Beli jual saham di hari yang sama sampai tiga harian trading. Trading harian memiliki jangka waktu sedikit lebih panjang dari scalping, yaitu beli saham pagi jual siang, atau beli pagi jual sore sampai batas waktu tiga hari. Anda bisa pelajari strategi2 memilih saham untuk trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Trading jangka pendek diatas 3 hari sampai 1 minggu: Beli jual saham dengan jangka waktu yang sedikit lebih panjang yaitu, anda beli dan hold saham, kemudian jual rentang waktu tiga hari sampai 1 minggu. Anda bisa pelajari analisa2 teknikal untuk memilih saham2 yang bagus untuk jangka pendek disini: Buku Saham Full Praktik Trading.
Swing trading (mingguan - 1 bulan): Strategi trend following, yaitu anda membeli dan menyimpan saham dengan jangka waktu 1 minggu - 1 bulan. Anda harus mencari saham2 yang trennya bagus selama jangka waktu tersebut. Pelajari juga cara-cara memilih saham untuk swing trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus.
Swing trading banyak digunakan trader saham yang memiliki kesibukan pekerjaan, sehingga tidak banyak waktu untuk memantau saham. Jadi trader biasanya menerapkan strategi buy and hold untuk jangka waktu seminggu lebih.
Positioning trading (trading diatas 1 bulan sampai 11 bulan): Strategi trading saham dengan jangka waktu yang agak panjang yaitu diatas 1 bulan alias trading jangka menengah. Positioning trading harus dilakukan dengan kombinasi analisa teknikal dan analisa fundamental untuk mencari saham2 yang potensi naik dalam jangka menengah. Pelajari juga: Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Dari apa yang kita bahas di pos ini, trading saham ternyata bukan hanya sekedar beli dan jual saham untuk jangka pendek. Karena ada banyak strategi trading saham yang sebenarnya bisa anda praktikkan.
Perlu anda ketahui juga, setiap strategi trading bisa memiliki perbedaan-perbedaan terutama dari segi:
- Analisa yang digunakan.
- Target take profit yang berbeda.
- Time frame trading.
- Frekuensi trading.
Strategi trading cepat seperti intraday trading juga memiliki frekuensi trading dengan target take profit yang lebih rendah dibandingkan swing trading. Swing trading menerapkan frekuensi trading yang lebih sedikit, tetapi target take profitnya lebih tinggi.
Analisa yang digunakan untuk tiap strategi trading juga bisa variatif, walaupun semua strategi trading pasti sama2 menggunakan analisa teknikal. Misalnya, intraday trading sangat efektif jika dikombinasikan dengan analisa tape reading (bid offer). Baca juga: Bid Offer Saham (Tape Reading) untuk Trading Cepat.
Tetapi untuk seorang positioning trader, analisa tape reading mungkin tidak terlalu diperlukan. Positioning trader juga harus fokus untuk mendalami analisa fundamental.
STRATEGI TRADING SAHAM TERBAIK
Dalam praktik trading, masih banyak trader yang belum memahami strategi2 trading yang bisa diterapkan di market. Melalui pos ini, anda bisa mendalami strategi trading yang sesuai dengan karakter anda masing-masing.
Kalau anda bisa fokus mendalami strategi trading tertentu yang cocok, anda bisa meraih profit yang lebih maksimal.
Dari sekian banyak strategi trading yang ada, mana strategi trading saham yang terbaik? Semua strategi trading bagus, asalkan anda bisa menerapkannya sesuai dengan apa yang cocok untuk anda pribadi.
Tetapi berdasarkan pengalaman saya, kalau kita menilai tingkat RISIKO STRATEGI TRADING, maka SCALPING TRADING adalah strategi trading yang RISIKONYA PALING TINGGI.
Hal ini karena scalping trading dilakukan dengan cara memilih saham-saham gorengan yang likuiditasnya rendah. Otomatis strategi scalping memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan strategi trading yang lain. Jadi kalau anda ingin scalping, gunakan modal kecil dan disiplinlah dalam menetapkan target.
Oleh karena itu, ada baiknya dalam trading anda juga menerapkan strategi KOMBINASI TRADING. Artinya, anda bisa mempertimbangkan untuk menerapkan dua atau lebih strategi trading.
Sebagai contoh, anda menerapkan strategi intraday trading dan swing trading. Dengan kombinasi trading, anda bisa "memutar" beberapa persen modal anda untuk trading cepat, dan sisanya anda bisa simpan saham2 yang bagus untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Kombinasi strategi trading saham ini juga saya terapkan dalam portofolio trading pribadi. Anda bisa pelajari contoh2 menerapkan kombinasi trading disini: Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading.
Ingat juga bahwa semua strategi trading harus menerapkan ANALISIS TEKNIKAL. Jadi sebelum anda trading, pelajari dan pahami dahulu analisa2 teknikal mulai dari indikator, candlestick, support resisten, analisa tren.
Setelah itu, anda bisa mengembangkan strategi2 trading yang lebih spesifik sesuai karakter anda. Kalau anda belum pahami analisa teknikal, jangan nekad untuk trading, karena risiko memilih saham2 yang jelek akan semakin tinggi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.