Pada pos sebelumnya: Saham SIDO: Stock Split & Peluang Trading, kita sudah membahas tentang potensi pergerakan saham SIDO setelah stock split. Apakah SIDO ini akan naik atau justru turun seperti yang pernah terjadi di saham UNVR?
Kita coba analisa pergerakansaham SIDO 2 hari pertama setelah stock split.. Dan ternyata... Saham SIDO hari pertama setelah stock split harganya NAIK 8,72%. Berikut harga saham SIDO:
Kita coba analisa pergerakansaham SIDO 2 hari pertama setelah stock split.. Dan ternyata... Saham SIDO hari pertama setelah stock split harganya NAIK 8,72%. Berikut harga saham SIDO:
Saham SIDO |
Setelah stock split, harga saham SIDO juga menjadi jauh lebih atraktif dan likuid. Anda bisa perhatikan bid offer saham SIDO berikut:
Yap, saham SIDO jadi jauh lebih likuid. Bid offernya lebih tebal, di mana satu antrian harga saham bisa diisi lebih dari 10.000 lot, bahkan ada yang samai 50.000-75.000 lot. Padahal sebelum stock split, antrian saham SIDO hanya sekitar ratusan sampai beberapa ribu lot saja.
Namun setelah naik 8% di hari pertama stock split, saham SIDO keesokan harinya mulai koreksi. Saham SIDO turun 1% lebih:
Ternyata setelah emiten melakukan stock split, pergerakan harga sahamnya cukup variatif. UNVR setelah stock split, harganya justru cenderung turun. BBRI yang juga pernah stock split, harga sahamnya naik sedikit lalu turun jangka pendek. Sedangkan saham SIDO, sahamnya di hari pertama bisa langsung terbang 8% lebih.
Pergerakan saham-saham yang melakukan stock split, biasanya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
1. Fundamental saham / kinerja perusahaan
Perusahaan yang punya kinerja fundamental bagus, brand image-nya dikenal masyarakat, biasanya sahamnya akan memiliki pergerakan yang lebih bagus dan atraktif setelah stock split.
Karena itulah yang memang diinginkan oleh pelaku pasar. Para trader dan investor saham akan semakin senang jika perusahaan yang kinerjanya bagus melakukan stock split. Hal ini merupakan kesempatan trader untuk dapat saham yang bagus pada harga lebih murah.
Saham BBRI dan UNVR yang pernah stock split harganya akhirnya bisa naik setelah stock split (walaupun awalnya sempat turun), karena kedua saham ini fundamentalnya bagus.
Semoga saham SIDO kedepan punya pergerakan yang lebih bagus, sehingga SIDO bisa masuk sebagai saham2 pilihan buat trader.
At least, kalau SIDO trennya masih belum bisa naik (uptrend), setidaknya SIDO punya fluktuatif yang bagus, sehingga kita sebagai trader bisa mentradingkan saham SIDO.
Jujur saja, sebelum stock split, walaupun fundamentalnya bagus, SIDO kurang cocok untuk trading karena likuiditasnya yang rendah.
2. Kondisi market
Kondisi market ini sangat mempengaruhi apakah pelaku pasar lebih bersemangat mengincar saham atau sebaliknya. Kalau IHSG lagi dalam masa bearish, pasca stock split, saham-saham bagus pun kemungkinan besar harganya nggak akan naik tinggi. Karena hal ini pernah terjadi di saham Unilever.
Nah, pasca stock split, SIDO langsung naik drastis dan ditutup 8%. Salah satu penyebabnya karena IHSG saat itu memang lagi ijo royo-royo... Nggak cuma saham SIDO saja yang naik tapi mayoritas saham harganya sedang bagus.
Jadi kondisi market ini juga mempengaruhi kemampuan suatu saham untuk naik atau sebaliknya. Karena naik atau turunnya IHSG juga mempengaruhi psikologis trader.
3. Analisa teknikal dan valuasi saham
Saham yang stock split, harganya bisa turun lagi kalau ternyata memang secara analisa teknikal (chart) harganya sudah naik tinggi. Atau memang secara valuasi, harganya sudah mahal.
Tujuan pelaku pasar (trader) menjual saham setelah stock split, karena trader beranggapan bahwa saham tersebut harganya masih mahal, sehingga trader menjual saham dengan harapan bisa membeli saham tersebut pada harga yang lebih murah.
4. Euforia market
Stock split yang diharapkan pelaku pasar, biasanya bisa membuat harga sahamnya naik drastis pasca stock split. Inilah yang dinamakan dengan euforia pasar.
Para trader senang dengan aksi stock split, sehingga trader banyak yang beli sahamnya. Hal ini sering terjadi terutama pada saham-saham yang fundamentalnya bagus.
Seperti yang terjadi pada saham SIDO ini contohnya. Selain karena IHSG saat itu sedang naik, kenaikan SIDO pasca stock split salah satunya juga dikarenakan euforia pasar jangka pendek.
Pelaku pasar menganggap bahwa stock split SIDO membuat harganya jadi lebih murah dan menarik, sehingga banyak trader yang memborong sahamnya. Namun yang namanya euforia, umumnya hanya terjadi jangka pendek.
Setelah SIDO berhasil nak 8% lebih di hari pertama pasca stock split, saham SIDO kembali mengalami koreksi (turun).
SAHAM STOCK SPLIT, DIBELI ATAU TIDAK?
"Bung Heze, apakah saham-saham yang stock split itu layak untuk dibeli? Kalau kinerja fundamentalnya bagus, berarti apakah harga sahamnya bisa naik tinggi setelah stock split?" Tanya anda.
Seperti yang kita ulas diatas, bahwa saham-saham yang stock split tidak menjamin harganya pasti akan naik. Jadi kesimpulannya, jangan langsung membeli saham pasca stock split. Kalau anda ingin membeli saham setelah stock split, anda bisa pertimbangkan beberapa poin berikut:
Berhubung SIDO sudah mulai likuid, anda bisa mulai masukkan saham SIDO dalam watchlist anda. Kalau anda trader jangka pendek yang suka memanfaatkan fluktuatif market, saham SIDO ini bisa menjadi pilihan trading.
Namun anda harus tetap lakukan analisa teknikal. Karena walaupun SIDO sudah stock split dan harganya menjadi lebih murah, tidak ada jaminan bahwa saham SIDO harganya pasti akan uptrend. Tentu ada fluktuatif2 jangka pendek.
Saham SIDO turun |
Pergerakan saham-saham yang melakukan stock split, biasanya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
1. Fundamental saham / kinerja perusahaan
Perusahaan yang punya kinerja fundamental bagus, brand image-nya dikenal masyarakat, biasanya sahamnya akan memiliki pergerakan yang lebih bagus dan atraktif setelah stock split.
Karena itulah yang memang diinginkan oleh pelaku pasar. Para trader dan investor saham akan semakin senang jika perusahaan yang kinerjanya bagus melakukan stock split. Hal ini merupakan kesempatan trader untuk dapat saham yang bagus pada harga lebih murah.
Saham BBRI dan UNVR yang pernah stock split harganya akhirnya bisa naik setelah stock split (walaupun awalnya sempat turun), karena kedua saham ini fundamentalnya bagus.
Semoga saham SIDO kedepan punya pergerakan yang lebih bagus, sehingga SIDO bisa masuk sebagai saham2 pilihan buat trader.
At least, kalau SIDO trennya masih belum bisa naik (uptrend), setidaknya SIDO punya fluktuatif yang bagus, sehingga kita sebagai trader bisa mentradingkan saham SIDO.
Jujur saja, sebelum stock split, walaupun fundamentalnya bagus, SIDO kurang cocok untuk trading karena likuiditasnya yang rendah.
2. Kondisi market
Kondisi market ini sangat mempengaruhi apakah pelaku pasar lebih bersemangat mengincar saham atau sebaliknya. Kalau IHSG lagi dalam masa bearish, pasca stock split, saham-saham bagus pun kemungkinan besar harganya nggak akan naik tinggi. Karena hal ini pernah terjadi di saham Unilever.
Nah, pasca stock split, SIDO langsung naik drastis dan ditutup 8%. Salah satu penyebabnya karena IHSG saat itu memang lagi ijo royo-royo... Nggak cuma saham SIDO saja yang naik tapi mayoritas saham harganya sedang bagus.
Jadi kondisi market ini juga mempengaruhi kemampuan suatu saham untuk naik atau sebaliknya. Karena naik atau turunnya IHSG juga mempengaruhi psikologis trader.
3. Analisa teknikal dan valuasi saham
Saham yang stock split, harganya bisa turun lagi kalau ternyata memang secara analisa teknikal (chart) harganya sudah naik tinggi. Atau memang secara valuasi, harganya sudah mahal.
Tujuan pelaku pasar (trader) menjual saham setelah stock split, karena trader beranggapan bahwa saham tersebut harganya masih mahal, sehingga trader menjual saham dengan harapan bisa membeli saham tersebut pada harga yang lebih murah.
4. Euforia market
Stock split yang diharapkan pelaku pasar, biasanya bisa membuat harga sahamnya naik drastis pasca stock split. Inilah yang dinamakan dengan euforia pasar.
Para trader senang dengan aksi stock split, sehingga trader banyak yang beli sahamnya. Hal ini sering terjadi terutama pada saham-saham yang fundamentalnya bagus.
Seperti yang terjadi pada saham SIDO ini contohnya. Selain karena IHSG saat itu sedang naik, kenaikan SIDO pasca stock split salah satunya juga dikarenakan euforia pasar jangka pendek.
Pelaku pasar menganggap bahwa stock split SIDO membuat harganya jadi lebih murah dan menarik, sehingga banyak trader yang memborong sahamnya. Namun yang namanya euforia, umumnya hanya terjadi jangka pendek.
Setelah SIDO berhasil nak 8% lebih di hari pertama pasca stock split, saham SIDO kembali mengalami koreksi (turun).
SAHAM STOCK SPLIT, DIBELI ATAU TIDAK?
"Bung Heze, apakah saham-saham yang stock split itu layak untuk dibeli? Kalau kinerja fundamentalnya bagus, berarti apakah harga sahamnya bisa naik tinggi setelah stock split?" Tanya anda.
Seperti yang kita ulas diatas, bahwa saham-saham yang stock split tidak menjamin harganya pasti akan naik. Jadi kesimpulannya, jangan langsung membeli saham pasca stock split. Kalau anda ingin membeli saham setelah stock split, anda bisa pertimbangkan beberapa poin berikut:
- Belilah saham yang fundamentalnya bagus. Ingat tidak semua saham yang setelah stock split harganya bisa naik. Banyak saham yang setelah stock split harganya justru turun drastis. Nanti kita akan bahas hal ini di pos tersendiri.
- Perhatikan kondisi market sebelum anda memutuskan untuk membeli saham pasca stock split. Kondisi market yang bearish, sangat mungkin membuat mayoritas saham justru turun.
Berhubung SIDO sudah mulai likuid, anda bisa mulai masukkan saham SIDO dalam watchlist anda. Kalau anda trader jangka pendek yang suka memanfaatkan fluktuatif market, saham SIDO ini bisa menjadi pilihan trading.
Namun anda harus tetap lakukan analisa teknikal. Karena walaupun SIDO sudah stock split dan harganya menjadi lebih murah, tidak ada jaminan bahwa saham SIDO harganya pasti akan uptrend. Tentu ada fluktuatif2 jangka pendek.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.