Salah satu komponen yang dapat mempengaruhi komponen laba rugi perushaaan adalah Harga Pokok Penjualan (HPP). Di dalam laporan laba rugi, semakin besar HPP, maka hal ini dapat mengurangi laba kotor perusahaan dan ujung2nya akan pengaruh ke laporan laba rugi.
Buat anda yang sedang belajar membaca laporan keuangan perusahaan, anda pasti sudah sering mendengar istilah HPP. Namun beberapa dari anda mungkin masih bingung bagaimana cara mencari HPP di laporan keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, di pos ini kita akan bahas bagaimana cara melihat HPP di laporan keuangan dan komponen2 yang termasuk dalam HPP.
Pertama-tama, anda perlu mengetahui bahwa dalam laporan keuangan perusahaan, Harga Pokok Penjualan biasanya ditulis sebagai Beban Pokok Penjualan. Jadi terkadang kita tidak menemukan yang namanya HPP, karena pada laporan keuangan tidak ditulis sebagai Harga Pokok Penjualan. Tetapi, maknanya sama saja.
Kita akan langsung masuk ke cara melihat HPP di laporan keuangan:
1. Untuk melihat HPP, anda buka laporan keuangan bagian laporan laba rugi. Kemudian carilah akun Harga Pokok Penjualan atau Beban Pokok Penjualan. Disini kita gunakan contoh laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Itu adalah akun HPP (persegi hijau). Harga Pokok Penjualan merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Jadi HPP akan dianggap sebagai beban karena HPP akan mengurangi penjualan bersih / neto (omzet) perusahaan.
Penjualan bersih yang diperoleh perusahaan masih harus dikurangi dengan komponen HPP, karena HPP adalah biaya yang memberikan kontribusi terhadap produk yang dijual perusahaan. Penjualan Neto - HPP akan menjadi Laba Kotor.
Komponen HPP setiap perusahaan bisa berbeda-beda. Hal ini karena fokus bisnis tiap perusahaan tidak sama. Sebagai contoh, kalau perusahaan manufaktur / consumer goods seperti Indofood, maka komponen HPP kurang sebagai berikut:
Bahan baku + Persediaan Barang dalam Proses Awal Periode - Akhir Periode + Persediaan Barang Jadi Awal Periode + Pembelian - Persediaan Barang Jadi Akhir Periode.
Namun untuk perusahaan jasa komponen HPP-nya pasti 100% berbeda dengan k0mponen HPP diatas (manufaktur). Untuk perusahaan jasa (perusahaan hotel, pariwisata), komponen HPP-nya kurang lebih seperti biaya perjalanan wisata, biaya hotel, biaya tiket pesawat dan lain-lain.
Untuk mengetahui komponen Beban Pokok Pendapatan, anda bisa melihatnya pada Catatan Atas Laporan Keuangan CALK). Kalau anda belum paham cara membaca CALK, anda bisa pelajari disini: Pengertian dan Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pada laporan keuangan INDF diatas, kita bisa lihat bahwa Beban Pokok Penjualan bisa dijelaskan CALK perusahaan nomor 28. Berikut adalah rincian HPP Indofood:
Cara Melihat HPP di Laporan Keuangan |
Pada CALK diatas, anda bisa melihat lebih jelas komponen HPP perusahaan. Itulah cara melihat HPP di laporan keuangan.
HARGA POKOK PENJUALAN DALAM ANALISA FUNDAMENTAL
Atau perusahaan yang penjualan bersih naik, tetapi HPP-nya juga naik tinggi sehingga laba kotor-nya turun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki manajemen biaya yang kurang bagus, sehingga beban pokok penjualannya membengkak atau meningkat diatas peningkatan kontribusi omzet.
Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang memiliki peningkatan Beban Pokok Penjualan minimal sebanding dengan peningkatkan Penjualan Bersih, sehingga Laba Kotor tetap bisa meningkat. Laba kotor = Penjualan Bersih - HPP.
Jadi kalau anda menemukan perusahaan yang HPP-nya membengkak, apalagi beban-beban setelahnya seperti Beban Umum, Beban Usaha membengkak, anda harus pertimbangkan sahamnya untuk investasi jangka panjang.
Semoga pos ini menambah wawasan kita tentang analisa fundamental, khususnya laporan keuangan. Masih ada banyak komponen laporan keuangan, dan analisa2 fundamental yang perlu anda pahami jika ingin memilih saham buat jangka panjang.
Anda bisa pelajari juga full praktik membaca laporan keuangan khusus buat investasi saham dan strategi2 analisis fundamental saham disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.