Di pos sebelumnya: Contoh Soal Rasio Likuiditas + Jawabannya, kita sudah membahas tentang cara menghitung rasio likuiditas. Seperti kita ketahui, rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang berguna untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek (dibawah 1 tahun) menggunakan aset-aset lancarnya.
Selain rasio likuiditas, kita juga mengenal rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perbandingan pendanaan perusahaan yang berasal dari utang dan ekuitas (modal sendiri).
Rasio solvabilitas mengukur seberapa besar perbandingan aset-aset perusahaan yang didanai dengan modal (ekuitas) dan utang. Jadi rasio solvabilitas ini mengukur tingkat manajemen utang perusahaan.
Dengan kata lain, rasio solvabilitas dapat dikatakan juga sebagai rasio struktur modal. Rasio solvabilitas juga dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan potensi perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajibannya.
Karena dari solvabilitas, kita bisa melihat perbandingan penggunaan utang dan ekuitas dalam struktur modal. Jika perusahan
Sekarang kita akan masuk ke contoh soal rasio solvabilitas dan jawabannya. Kita akan gunakan dua rasio solvabilitas berikut:
1. Debt to Equity Ratio (DER)
2. Debt Ratio
Rumus DER adalah: (Utang Total / Ekuitas Total)
Rumus Debt Ratio adalah: (Utang Total / Aset Total) x 100%
Disini kita akan gunakan contoh laporan keuangan PT Astra Agro Lestari untuk menganalisa rasio solvabilitas. Data-data utang, aset dan ekuitas perusahaan bisa anda lihat pada laporan posisi keuangan perusahaan. Berikut adalah DER dan Debt Ratio AALI selama dua tahun:
1. Debt to Equity Ratio (DER)
DER digunakan untuk melihat struktur modal perusahaan, di mana DER melihat seberapa besar perbandingan pendanaan utang dibandingkan ekuitas. Jika nilai rasio DER diatas 1 kali, maka itu artinya perusahaan lebih banyak menggunakan utang dalam struktur modalnya dibandingkan menggunakan ekuitas.
Sebaliknya, apabila nilai rasio DER dibawah 1, artinya perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan dari ekuitas dibandingkan utang total. Sekarang kita ihat DER perusahaan AALI berikut:
Pada DER AALI, terlihat bahwa selama 2 tahun berturut-turut nilai DER berada dibawah 1 kali, yaitu sebesar 0,42 kali dan 0,45 kali.
Artinya, utang AALI hanya sekitar 0,4 kali saja dalam struktur modal. Dengan kata lain, pendanaan utang AALI lebih kecil daripada pendanaan dari ekuitas.
Analisa Debt To Equity Ratio
Pada umumnya, DER yang bagus adalah DER yang semakin kecil. Hal ini karena semakin kecil DER berarti utang perusahaan semakin kecil, yang berarti perusahaan semakin kecil untuk terkena risiko pailit (kebangkrutan) akibat gagal bayar beban bunga.
DER dikatakan sangat aman apabila nilainya dibawah 1. Yap, jadi untuk perusahaan yang punya DER dibawah 1, maka struktur utang-nya sudah dapat dikatakan aman. Karena AALI diatas selama 2 tahun DER-nya selalu dibawah 1, maka dapat disimpulkan bahwa DER AALI bagus.
Tapi ukuran DER tidak bisa disamakan untuk seluruh sektor industri. Misalnya sektor perbankan. Perusahaan2 perbankan pada umumnya memilik DER yang sangat tinggi, karena simpanan nasabah dalam bentuk deposito dianggap sebagai utang (kewajiban).
Di satu sisi, aman tidak-nya struktur utang perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan rata-rata DER pada perusahaan di industri sejenis. Katakanlah ada perusahaan yang DER-nya sebesar 2 kali (penggunaan utang 2 kali lebih besar daripada ekuitasnya).
Namun rata-rata DER industri ternyata adalah 4 kali. Maka dapat dikatakan DER perusahaan sebesar 2 kali masih rendah. Demikian juga kalau DER perusahaan sebesar 2 kali, namun rata2 industrinya adalah 1 kali, maka DER 2 kali dapat dikatakan sangat mahal.
2. Debt Ratio
Debt Ratio dilakukan dengan membandingkan utang total / aset total. Tujuan rasio solvabilitas Debt Ratio adalah untuk melihat seberapa besar pendanaan aset perusahaan melalui utang. Sekarang kita coba lihat Debt Ratio AALI berikut:
Analisa Debt Ratio
Interpretasi analisa debt ratio kurang lebih sama dengan DER. Semakin rendah Debt Ratio, perusahaan semakin aman dari risiko pailit akibat utang yang besar.
Namun sekali lagi, untuk menilai bagus tidaknya Debt Ratio, kita tidak hanya melihat dari besar kecilnya rasio per perusahaan. Namun anda juga harus bandingkan dengan perusahaan di sektor sejenis.
Debt Ratio yang berada dibawah rata-rata sektor industri merupakan Debt Ratio pada level aman, demikian juga sebaliknya jika Debt Ratio perusahaan besar (diatas rata2 sektor industri).
Itulah contoh soal rasio solvabilitas dan jawabannya. Anda juga bisa menggunakan analisa solvabilitas tersebut untuk analisa pada perusahaan-perusahaan lainnya. Semoga bermanfaat untuk anda.
coba angkanya langsung dari laporan tahunan/keuangan emiten nya bang
ReplyDeleteItu angka langsung dari laporan keuangan perusahaan. Hanya saja, datanya saya olah dalam bentuk excel
Delete