Di web Saham Gain ini, kita pernah mengulas tentang pergerakan saham di satu sektor. Kita pernah membahas bahwa ketika saham di satu sektor naik tinggi, ada kemungkinan saham2 yang tidak bergerak di sektor tersebut, ujung-ujungnya juga bisa ikutan naik.
Apakah secara praktik hal ini terbukti di market? Walaupun tidak ada 100% rumus di pasar saham, namun dalam banyak kasus, ketika ada satu sektor yang sedang naik tinggi atau booming, biasanya akan diikuti dengan naiknya mayoritas saham di sektor tersebut, termasuk saham-saham gorengan.
Karena ada banyak contoh, di pos ini kita akan gunakan contoh saham BUMI (sektor mining) dan saham BKSL (Sektor properti).
Yap, ketika saham2 di sektor mining dan properti lagi naik-naiknya karena memang secara tren sudah turun banyak, mayoritas saham di sektor ini naik tinggi.
Di sektor mining, saham-saham seperti INDY PTBA ITMG ADRO trennya naik terus selama 1 minggu lebih. Di sektor properti pun juga demikian. Saham2 seperti PWON BSDE dan saham2 sub sektor konstruksi seperti WIKA WSKT PTPP naik tinggi.
Dalam kondisi saham-saham di satu sektor lagi bagus, tidak menutup kemungkinan saham-saham gocap yang ada di sektor tersebut harganya ikut dikerek naik, ikut dikoleksi. Anda bisa perhatikan chart saham BKSL dan BUMI berikut:
Saham BUMI |
"Pak Heze, berarti apakah dalam kondisi seperti diatas, saham gorengan di sektor yang lagi naik ini merupakan peluang trading?" Tanya anda.
Yap benar. Di saat saham2 satu sektor naik dan ada saham gorengan di sektor tersebut yang mulai bergerak, momen seperti ini bisa dimanfaatkan para trader jangka pendek untuk meraih profit.
Namun anda harus perhatikan momennya juga. Karena pada saat sektor saham sedang naik, biasanya yang naik pertama bukan saham-saham gorengan. Urutannya seperti ini:
- Saham-saham likuid / unggulan di sektornya akan naik duluan
- Setelah saham2 unggulan sudah naik, disusul dengan pergerakan saham tidur
Jadi kalau anda ingin trading di saham-saham gorengan yang sektornya lagi booming / naik, sebaiknya tunggulah 'konfirmasi' dari chart dan pergerakan bid-offernya. Kalau saham tersebut mulai ada kenaikan dari harga gocap, anda bisa manfaatkan untuk trading.
Strateginya, kalau sektor saham tertentu sedang naik, dan anda menemukan saham-saham tidur di sektor tersebut yang mulai bergerak, anda bisa curi start. Sebagai contoh, ketika saham2 properti naik semua.
Saham2 tidur BKSL PPRO tidak lama kemudian mulai bergerak ke Rp51, 52, 53. Disitulah anda bisa ambil start untuk tradingkan saham yang mulai ada pergerakan.
Namun saham-saham gorengan seperti ini sifatnya sangat upredictable. Seringkali saham tidur yang naik dari harga gocap, biasanya tren naiknya nggak bertahan lama.
Yup, para bandar biasanya hanya memanfaatkan momen booming-nya sektor tersebut untuk membuat sentimen di saham-saham tidur, supaya terlihat bagus. Disitulah bandar bisa menggoreng sahamnya, dan mempengaruhi trader ritel untuk ikutan beli sahamnya.
Artinya, saham-saham gorengan yang lagi naik berbarengan dengan naiknya sektor saham, lebih cocok digunakan untuk trading jangka pendek.
Kalau anda memang berniat menyimpan saham-saham di sektor tertentu dalam jangka yang lebih panjang, ada baiknya anda memilih saham yang fundamentalnya bagus atau setidaknya pilih yang sahamnya likuid. Hindari memilih saham2 yang secara tren sudah pernah menjadi saham tidur.
Semoga pos ini bisa memberikan tambahan pengetahuan analisa market. Bahwa ketika ada sektor saham yang lagi naik, kita juga perlu perhatikan pergerakan saham2 sektor tersebut, mulai dari saham yang likuid sampai saham gorengan. Disitulah kita bisa mengambil peluang trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.