Saham murah adalah saham-saham yang harganya sudah turun banyak dari harga awal sebelum tren berbalik arah, sehingga harga sahamnya menjadi jauh lebih terjangku untuk dibeli.
Tentu saja, saham-saham yang harganya sudah murah akan selalu diincar oleh trader, bahkan investor jangka panjang. Anda sebagai salah satu pelaku pasar (trader / investor) pasti juga sudah nggak asing lagi dengan istilah saham murah.
Anda mungkin sering mendengar kalimat2 seperti: "Saham WIKA sudah murah, waktunya beli".. "Buruan serok HMSP, mumpung sahamnya murah."
Masalahnya, dalam hal apa suatu saham dikatakan murah? Seringkali trader saham tidak memahami arti saham murah yang sesungguhnya.
Ingat, bahwa ketika harga saham turun, bukan berarti saham tersebut murah. Trader saham seringkali salah menginterpretasikan saham murah itu adalah saham yang:
1. Harganya hanya sekedar turun
Misalnya saham PWON saat ini harganya adalah Rp540. Kemudian PWON turun sampai ke Rp500. Apakah harga PWON Rp500 ini bisa dikatakan sebagai saham yang sudah murah dan ada potensi naik?
Belum tentu. Suatu saham dapat dikatakan sebagai saham murah bukan hanya dilihat dari turunnya harga saham pada waktu itu. Namun anda harus melihat analisa-analisa yang lebih dalam untuk melihat apakah saham yang sudah murah sudah terdiskon atau belum.
Hal ini karena saham yang lagi turun saat itu bisa jadi harga sahamnya turun jadi lebih murah lagi. Sehingga, anda tidak disarankan untuk langsung membeli saham hanya karena harganya lagi turun, karena anggapan saham tersebut sudah murah.
Pelajari cara-cara dan kriteria menemukan saham murah yang lagi diskon untuk trading jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.
Anda juga bisa praktikkan cara-cara memilih saham diskon untuk trading cepat (harian) di market, yaitu memilih saham2 diskon yang berpotensi naik harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Dengan memahami cara-cara menemukan saham diskon yang murah secara teknikal, setidaknya anda bisa menghindari risiko 'menangkap pisau jatuh', yaitu beli saham yang harganya lagi turun, tapi setelah dibeli, saham tersebut malah turun lagi lebih banyak.
Sedangkan jika tujuan anda adalah investasi jangka menengah atau panjang, anda bisa mencari saham murah dengan melihat valuasi sahamnya. Valuasi saham salah satunya bisa anda lakukan dengan cara sederhana, yaitu menganalisa PER dan PBV saham-saham di satu sektor.
Pilihlah yang sahamnya lagi murah di sektorya disertai dengan kinerja fundamental yang bagus. Anda bisa pelajari valuasi saham sederhana disini: Valuasi Saham: Price Earning Ratio dan Price to Book Value.
2. Harganya rendah secara nominal
Banyak trader saham yang berpikir bahwa saham murah itu adalah saham yang harganya rendah secara nominal. Saham yang harganya Rp100 sering diincar oleh trader modal kecil ketimbang saham yang harganya Rp3.000. Banyak trader beranggapan:
"Saham yang harganya rendah naiknya lebih cepat"
"Saham harga rendah lebih gampang dibeli dengan modal kecil"
Trader tidak menyadari bahwa banyak "saham murah" yang murahan. Saham murah bukan hanya ditentukan dari nilai nominal yang rendah.
Faktanya, mayoritas saham yang harganya Rp300-an atau bahkan dibawah ini adalah saham-saham gorengan yang likuiditasnya rendah, dan pergerakannya sering dikuasai bandar saham, sehingga pergerakan sahamnya tidak merefleksikan cerminan market sesungguhnya.
Memang, saham-saham ini bisa anda jangkau dengan modal relatif kecil. Tapi apakah saham-saham tersebut benar-benar likuid, ada potensi naik atau sahamnya hanya sekedar "murah" saja?
Anda mungkin sering menemukan saham yang harganya Rp300-an tapi harga sahamnya nggak banyak bergerak. Atau saham-saham dengan nominal rendah harganya sahamnya malah turun drastis dan setelah itu nyaris tidak ada peminatnya lagi.
Sedangkan saham-saham yang harganya Rp3.000-an justru harganya punya fluktuatif bagus, dan harganya bisa rebound lebih cepat setelah harganya turun atau terdiskon.
Yap, ini karena saham murah tidak hanya ditentukan dari tinggi rendahnya saham tersebut secara nomimal, akan tetapi dilihat dari kombinasi analisa teknikal (untuk trading) serta analisa fundamental (jika anda ingin investasi).
Jadi hati-hati, jangan sampai anda terjebak dalam membeli saham murahan.
BELI SAHAM MURAH KARENA DISKON
Saham murah memang punya potensi naik, karena saham murah adalah saham yang menarik untuk dibeli. Dengan saham murah, anda bisa mendapatkan "barang" lebih banyak dengan harga terjangkau.
Memang saham-saham diskon merupakan saham yang sering jadi incaran para pelaku pasar. Ibarat anda belanja di supermarket. Ketika supermarket sedang memberikan barang-barang diskon terutama barang2 kebutuhan pokok, anda pasti akan membeli barang dengan jumlah lebih banyak.
Demikian juga dengan para pelanggan. Pasti para pelanggan akan memborong barang2 yang diskon di supermarket, dibandingkan ketika harganya lagi normal. Konsep ini juga sama dengan pasar saham.
Belilah saham murah karena diskon, bukan saham murah yang "murahan"
Jadi saran saya, pilihlah saham murah yang kualitasnya bagus, yaitu saham-saham murah yang:
- Analisa teknikalnya menunjukkan kriteria saham diskon
- Fundamentalnya baik
Saham yang sudah terdiskon secara teknikal, serta memiliki fundamental yang baik, market cap yang besar akan diprioritaskan oleh pelaku pasar (trader dan investor), sehingga ketika trader memiliki pikiran yang sama: Segera akumulasi saham2 yang udah murah, harganya akan lebih cepat naik.
Disitulah anda bisa memanfaatkan saham-saham murah untuk meraih profit lebih maksimal.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.