Kesuksesan anda dalam mencetak profit di market tidak lepas dari kemampuan trader untuk mengatur portofolio saham (manajemen portofolio saham). Sebagus apapun analisa saham yang anda lakukan, kalau anda tidak mengatur portofolio saham, anda akan kesulitan untuk memaksimalkan profit di market.
Portofolio saham merupakan daftar saham yang anda miliki (ada di portofolio trading anda). Katakanlah anda beli saham TLKM, ASII, HOKI, WSKT, HMSP. Maka portofolio anda terdiri dari 5 saham berikut.
Pertanyaannya: Bagaimana cara mengatur portofolio saham agar anda bisa meraih profit maksimal? Seberapa penting peran manajemen portofolio untuk trader saham?
Manajemen portofolio saham tentu saja sangat diperlukan karena dengan manajemen portofolio trader dapat mengatur:
- Jumlah saham ideal yang sebaiknya disimpan di portofolio
- Menghindari risiko overtrading
- Menghindari membeli saham terlalu banyak
- Saham-saham yang sebaiknya diprioritaskan untuk trading
- Manajemen modal buat alokasi saham
- Kemampuan trader untuk memantau saham
Jadi bisa anda bayangkan kalau anda tidak mengatur portofolio saham, trading yang anda jalankan akan sangat kacau. Banyak trader yang mengalami hal-hal seperti berikut:
- Memantau portofolio terlalu banyak, akhirnya trading tidak efektif
- Beli saham terlalu banyak, akhirnya kesulitan untuk memantau
- Overtrading (trading terlalu sering dan mengganggu psikologis)
- Ketagihan trading
- Membeli saham diluar perencanaan dan analisa yang benar
- Membeli banyak saham gorengan tanpa memikirkan risikonya
Hal-hal ini sering dialami oleh trader saham, karena trader tidak mengatur portofolionya dengan baik. Memahami analisa saham adalah senjata utama trader. Namun jangan sampai anda mengabaikan pentingnya mengatur portofolio saham.
Ada beberapa tips yang bisa anda terapkan untuk mengatur portofolio saham:
1. Tetapkan jumlah saham maksimal di portofolio
Untuk trader pemula, cobalah untuk membeli saham yang tidak terlalu banyak. Tetapkan jumlah saham maksimal sekitar 1-3 saham dulu.
Karena trader pemula belum memiliki banyak pengalaman dan kesiapan psikologis, sehingga jika anda memegang saham terlalu banyak, anda akan kesulitan untuk memantau saham2 yang dibeli.
Hal ini justru tidak dapat memberikan hasil yang efektif untuk trading anda. Logikanya, jika anda belum terbiasa memegang 10 saham, sebaiknya anda membeli 1-3 saham terlebih dahulu.
Nah, jika anda sudah bisa mengelola 1-3 saham, barulah anda bisa pertimbangkan untuk menambah jumlah saham. Saran saya, jumlah saham maksimal di portofolio harus disesuaikan dengan psikologis masing-masing.
Kalau anda memegang 5 saham dan anda sudah merasa tidak tenang, kesulitan memantau saham, ada baiknya anda mengurangi jumlah saham sesuai dengan kemampuan yang tidak mengganggu psikologis.
2. Tetapkan batasan trading dalam satu hari
Pada saat trader sudah mendapatkan profit, trader biasanya akan cenderung ketagihan melakukan transaksi trading. Tanpa disadari, sebenarnya trader sudah dalam posisi yang tidak objektif dalam menganalisa, dan hanya didasarkan atas keinginan dapat untung lebih banyak.
Akhirnya trader gegabah membeli saham. Kalau saham2 yang anda beli ternyata pada nyangkut, ini yang akan berbahaya bagi kesehatan portofolio.
Jadi ada baiknya anda membatasi jumlah maksimal trading dalam sehari. Katakanlah anda sudah meraih profit di hari tersebut. Anda sudah mulai ketagihan trading, ingin membeli lebih banyak saham, maka sebaiknya anda tutup laptop dan istirahat trading, supaya anda bisa 'menetralkan' dulu euforia trading.
Tujuan menetapkan batasan trading, supaya anda tidak overtrading. Ingat overtrading sangat justru akan meningkatkan risiko kerugian di market. Kita sudah pernah bahas mengenai overtrading disini: Cara Mengatasi Overtrading.
3. Prioritaskan saham-saham bagus di portofolio
Anda boleh saja membeli saham gorengan, waran maupun saham2 yang risikonya tinggi dan kurang likuid. Tetapi saya sarankan agar anda tetap memprioritaskan saham2 yang bagus (likuid, mudah dianalisa pergerakannya). Anda bisa tetapkan komposisi seperti berikut:
- Saham gorengan = maksimal 5-10% dari total modal, atau
- Saham non-gorengan = 90-95% dari total modal, atau
- Saham gorengan = 0% dari total modal
Pelajari juga cara-cara simpel memilih saham yang bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
Jika komposisi modal anda lebih dominan pada saham2 bagus, anda juga bisa memperkecil risiko trading dan meningkatkan peluang profit yang lebih konsisten di market.
Banyak trader yang bangkrut karena gegabah membeli saham2 yang risikonya besar, di mana portofolionya diisi hampir 100% saham gorengan dan waran. Jadi, anda harus perhatikan komposisi saham yang anda beli di portofolio.
4. Modal maksimal untuk trading saham
Manajemen portofolio juga berkaitan erat dengan manajemen modal. Anda bisa membeli saham dan menyusun portofolio kalau ada duit. Jadi, anda harus mengatur juga jumlah modal yang harus anda gunakan buat beli saham.
Terkait modal ideal trading saham, sudah pernah kita bahas analisanya disini: Modal Ideal Trading Saham.
Buat para trader saham yang masih sering mengabaikan pentingnya mengatur manajemen portofolio, mulai saat ini anda harus perhatikan KOMPOSISI dan KUALITAS saham yang ada di portofolio pribadi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.