Saat anda mempelajari laporan keuangan perusahaan, anda harus memahami cara menganalisa laporan laba rugi perusahaan. Hal ini karena laba rugi yang dihasilkan perusahaan biasanya juga menjadi indikator para investor untuk memilih saham.
Perusahaan yang fundamentalnya bagus, sahamnya akan lebih menarik untuk investor. Anda bisa lihat contoh saham2 blue chip misalnya, yang memiliki tren yang lebih baik dalam jangka panjang.
Bahkan perusahaan2 yang punya kinerja baik, sahamnya juga relatif lebih likuid (bagus untuk trading). Hal ini karena pelaku pasar lebih tertarik untuk membeli saham2 yang kinerjanya lebih meyakinkan. Perusahaan dengan fundamental baik, biasanya memiliki market cap relatif lebih besar.
Di pos ini, kita akan pelajari contoh laporan keuangan perusahaan yang mengalami kerugian. Kita akan lihat contoh langsung di laporan keuangan perusahaan.
Ciri-ciri utama laporan keuangan perusahaan yang mengalami kerugian (rugi bersih), biasanya bisa kita lihat dari beberapa hal: pertama, rugi bersih pada laporan laba rugi. Kedua, sahamnya punya EPS negatif. Ketiga, ekuitas perusahaan negatif.
Sekarang kita coba lihat contoh laporan keuangan perusahaan yang mengalami kerugian:
1. Perusahaan yang mengalami rugi bersih
Jika anda ingin melihat contoh perusahaan yang laba-nya sedang turun (rugi), anda bisa melihat pada laporan keuangan laba rugi perusahaan. Berikut adalah contoh laporan keuangan PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA):
Klik gambar untuk memperbesar
2. Perusahaan yang EPS-nya negatif
Earning Per Share atau laba per saham merupakan perbandingan antara laba bersih dibagi jumlah saham beredar. EPS merupakan rasio fundamental yang memiliki banyak manfaat untuk investor. Baca juga: Makna dan Fungsi Earning Per Share.
Jadi kalau perusahaan memiliki rugi bersih di laporan keuangan, maka otomatis EPS-nya akan negatif / rugi. Sehingga ketika
Berikut contoh laporan keuangan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) di mana laporan keuangannya memiliki EPS negatif:
Jadi kalau anda menemukan laporan keuangan perusahaan yang EPS-nya minus, pasti perusahaan mengalami kerugian dalam operasinya (laba rugi).
3. Perusahaan yang ekuitasnya negatif
Perusahaan yang ekuitasnya negatif juga menunjukkan bahwa selama beberapa periode, laporan keuangan perusahaan mengalami kerugian. Hal ini karena salah satu komponen penambah / pengurang ekuitas adalah laba bersih. Baca juga: Analisis Fundamental: Ekuitas Negatif.
Laba bersih yang diperoleh perusahaan akan masuk ke laporan ekuitas dan menambah saldo laba. Jadi kita bisa logika, kalau perusahaan terus mengalami rugi bersih, otomatis rugi bersih ini malah mengurangi ekuitas.
Pada akhirnya, kalau operasi perusahaan terus mengalami kerugian dari waktu ke waktu, ekuitas perusahaan bisa negatif. Anda bisa melihat ekuitas di laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan perubahan ekuitas.
Berikut contoh laporan ekuitas negatif pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA):
Contoh pada perusahaan AISA yang kita contohkan ini, di mana jumlah ekuitasnya negatif, tetapi pada periode terakhir perusahaan sudah berhasil meraih laba bersih berikut:
Itulah contoh laporan keuangan perusahaan yang mengalami kerugian. Jika anda ingin investasi saham, tentu ada baiknya anda hindari dahulu perusahaan2 yang sedang rugi secara operasi.
Untuk melihat contoh-contoh lainnya perusahaan yang sedang rugi atau ekuitas negatif, anda bisa lihat juga melalui notasi khusus yang disediakan situs IDX. Anda bisa baca disini: Notasi Khusus IDX.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.