Saham-saham yang harganya turun, jatuh adalah saham2 yang menarik untuk dibeli. Saham-saham yang turun banyak, membuat harganya menjadi murah. Dengan harga murah, anda bisa mendapatkan jumlah lot lebih banyak, dan potensi saham mantul semakin besar.
Ada banyak cara, analisa dan pertimbangan yang sering digunakan dalam mencari saham murah. Misalnya dengan melihat fundamental perusahaan dan kombinasi harga saham saat ini, analisa valuasi saham maupun analisis teknikal (chart).
Beberapa waktu lalu, ada rekan trader bertanya ke saya seperti ini: "Pak kenapa banyak perusahaan yang laba bersihnya turun, tapi harga sahamnya malah naik drastis berminggu-minggu".
Di market saham, memang kita pernah menemukan beberapa kasus di mana banyak perusahaan yang laba bersih kuartal terakhir turun, tetapi harga sahamnya malah naik terus. Sebagai contoh, perhatikan laba bersih BBRI dan tren harga sahamnya:
Klik gambar untuk memperbesar
Perhatikan laba bersih BBRI mengalami penurunan. Tetapi kalau kita perhatikan harga sahamnya:
Harga saham BBRI justru naik signifikan selama 1 bulan lebih. Sehingga, hal2 seperti ini terkadang menjadi pertanyaan trader: Kenapa laba bersih turun, kok sahamnya malah naik banyak?
Salah satu hal yang menyebabkan harga saham naik drastis walaupun laba bersihnya saat itu sedang turun karena: Secara teknikal (tren), harga saham termasuk mayoritas perusahaan di sektor tersebut sudah sangat murah.
Ingat, kondisi market dan teknikal, serta valuasi saham juga sangat mempengaruhi minat market untuk koleksi suatu saham. Kita sudah pernah bahas disini: Analisis Sektor Saham.
Jadi kalau ada saham yang sudah terdiskon banyak secara teknikal dan valuasi, dengan catatan fundamental perusahaan tersebut bagus, maka saham tersebut akan menarik untuk trader dan investor.
Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Dalam trading saham, anda juga perlu mencari saham-saham yang murah dan diskon, karena saham2 yang murah punya potensi naik. Laba bersih bukanlah satu2nya patokan saham akan naik atau turun.
Laba bersih yang naik tinggi, bukan berarti sahamnya pasti naik. Sebaliknya, ketika perusahaan mengalami penurunan laba bersih, bukan berarti anda harus 100% menghindari sahamnya.
Karena ada kalanya laba bersih perusahaan turun karena faktor simultan, misalnya pertumbuhan ekonomi lagi lesu, sehingga hal tersebut turut menekan sebagian besar kinerja fundamental perusahaan.
Namun ketika saham2 berfundamental bagus harga sahamnya sudah murah dan menarik, maka saham2 tersebut punya potensi naik yang besar. Seperti contoh saham BBRI tadi.
Lalu, faktor2 apa saja yang perlu anda pertimbangkan untuk mencari saham murah yang bagus? Berikut analisa2 yang sebainknya anda gunakan:
1. Analisa teknikal
Analisa teknikal terutama analisa tren, teknikal sektor saham, support resisten sangat berguna untuk melihat saham2 yang murah dan berpotensi naik.
Anda bisa pelajari cara-cara mencari saham diskon disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. Seperti yang kita bahas diatas, bahwa saham2 yang laba bersihnya turun justru harganya naik.
Hal ini karena faktor teknikal yang sudah sangat murah, terdiskon dan menarik untuk dibeli. Sehingga, saham2 yang murah ini akan cenderung menarik untuk dibeli dan disimpan. Jadi, jangan abaikan analisa teknikal.
2. Analisa fundamental
Analisa fundamental terutama valuasi saham, dan kinerja fundamental perlu anda perhatikan. Saham2 yang fundamentalnya bagus dan sudah murah secara valuasi dan tren (teknikal), sahamnya punya potensi naik lebih cepat.
3. Kondisi market
Pasar saham (IHSG) yang sudah turun banyak dan mulai pulih juga mempengaruhi kemampuan saham untuk naik lebih cepat. Saham2 yang sudah turun banyak, disertai pulihnya market, membuat para trader lebih optimis terhadap market.
Saham2 yang sudah turun banyak pada akhirnya diborong lagi sehingga harganya naik. Jadi kombinasi analisa teknikal, fundamental dan memubat anda lebih mampu mencari saham2 murah yang potensi naiknya tinggi.
Saran saya, kalau anda menemukan saham yang turun banyak jangan panik. Atau ketika laba bersih perusahaan turun disertai turunnya saham, jangan terburu menyimpulkan sahamnya tidak layak dibeli.
Anda harus menganalisa lebih cermat berdasarkan tiga analisa itu tadi. Jika saham2 sudah diskon, bukankah hal ini justru menarik untuk anda?
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.