Salah satu saham yang sering diincar para trader adalah saham harga murah. Secara analisa teknikal, saham dapat dikatakan murah apabila harganya sedang turun dari resisten tertentu.
Atau istilahnya adalah KOREKSI. Baca juga: Koreksi dalam Trading - Analisis Saham. Tapi untuk memilih saham yang murah, tentu saja anda tidak disarankan untuk asal membeli saham yang lagi turun.
Tidak semua saham yang sedang turun adalah saham yang bagus untuk dibeli. Hal ini karena saham yang turun masih ada kemungkinan turun lagi. Sehingga kalau anda asal membeli saham yang turun, ibarat anda 'menangkap pisau jatuh'.
Selain itu, saham murah untuk trading bukan hanya dilihat dari nominal harga sahamnya. Saham A yang harganya Rp100 belum tentu lebih murah SECARA TEKNIKAL dibandingkan saham B yang harganya Rp1.500.
Kalau saham dengan harga Rp1.500 sudah diskon dan sahamnya likuid, sedangkan saham yang harganya Rp100 memang tidak bergerak dan tidak ditradingkan, maka walaupun secara nominal saham A lebih murah, tapi secara teknikal saham B lebih menguntungkan.
Jadi, kalau anda ingin mencari saham harga murah untuk trading, ada baiknya anda mencari saham-saham yang memiliki kriteria berikut:
1. Saham yang diskon / murah secara teknikal
Pilihlah saham2 yang murah secara teknikal alias SAHAM DISKON. Saham2 yang sudah turun dan murah secara teknikal memiliki potensi naik yang lebih besar dibandignkan saham2 yang belum terdiskon.
Sebagai trader, anda bisa mendapatkan profit dari saham-saham diskon dengan cara memanfaatkan technical rebound. Pelajari full praktik menemukan saham diskon secara teknikal disini: Cara Menemukan Saham Diskon & Murah + Strategi Trading.
2. Saham yang murah secara valuasi
Saham-saham yang murah secara valuasi juga dapat dikategorikan sebagai saham diskon. Anda bisa melihat analisa valuasi saham sederhana dengan rasio PER dan PBV. Pelajari juga: Valuasi Saham untuk Trader dan Valuasi Saham: Price Earning Ratio & Price to Book Value.
Walaupun valuasi saham seringkali digunakan oleh investor jangka panjang, namun saham-saham dengan valuasi murah / terdiskon umumnya juga dapat digunakan untuk trader dengan range waktu lebih panjang.
Kalau anda tipe trader bulanan atau jangka menengah, selain analisa teknikal, anda juga bisa pertimbangkan untuk analisa valuasi saham. Sedangkan kalau anda trader harian atau dibawah 1 minggu, valuasi saham tidak terlalu berguna untuk melihat saham diskon.
3. Kondisi market mendukung untuk trading
Saham yang turun memiliki potensi naik lebih bagus apabila kondisi market (IHSG) mendukung untuk trading. IHSG yang sedang naik atau technical rebound membuat mayoritas saham yang sebelumnya sudah turun akan naik lebih cepat.
Sebaliknya, kalau IHSG sedang dalam kondisi turun banyak, pelaku pasar pada distribusi, dan belum ada tanda-tanda IHSG rebound, maka saham yang sudah turun bisa turun lebih banyak lagi. Pelajari juga: Full Praktik Strategi Trading Saat IHSG Bearish.
Jika anda mencari saham yang murah untuk trading, ada baiknya anda juga memperhatikan kondisi IHSG saat itu. Apalagi jika anda mencari saham-saham likuid (seperti saham LQ45 atau saham2 blue chip), maka saham2 tersebut biasanya akan cenderung mengikuti pergerakan IHSG.
Jadi apabila IHSG saat itu sedang turun-turunnya, ada baiknya anda pertimbangkan untuk wait and see atau membeli saham2 yang sudah murah secara bertahap.
Saat market mulai naik, banyak saham sudah tertahan di support, anda bisa menambah porsi saham2 yang sedang murah.
4. Kualitas saham (bid offer, likuiditas)
Untuk memilih saham murah, perhatikan juga kualitas saham tersebut. Kualitas suatu saham bisa dilihat dari analisa chartnya, ramai tidaknya bid offer, cepat tidaknya dan stabil tidaknya fluktuatif harga saham, serta likuiditas saham tersebut. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Dalam praktikknya, banyak saham yang setelah harganya turun banyak, sahamnya tidak diangkat lagi. Yap, ini adalah tipe saham gorengan, di mana sahamnya lebih banyak digerakkan oleh permainan bandar, sehingga seringkali bandar menciptakan 'pergerakan semu'.
Sebagai trader, anda harus bisa selektif memilih saham-saham yang kualitasnya bagus. Prioritaskan saham-saham murah berdasarkan analisa teknikalnya, bukan hanya sekedar membeli saham yang sedang turun.
Karena kualitas saham berbeda-beda. Saham2 yang likuid ketika turun / terdiskon, harganya akan lebih mudah naik, karena banyak peminat. Sedangkan saham2 gorengan seringkali menjadi saham tidur setelah bandar melakukan distribusi (jual) besar.
Kesimpulannya, untuk menilai saham murah atau tidak, kita tidak bisa menyebutkan nama saham secara spesifik. Hal ini karena pergerakan pasar saham itu dinamis, sehingga saham2 yang hari ini murah besoknya bisa mahal. Demikian sebaliknya.
Tapi dengan pondasi-pondasi analisa saham murah diatas, anda bisa melihat peluang saham2 murah yang bagus untuk ditradingkan. Sekarang saatnya anda praktik.. SALAM PROFIT.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.