TRADING PLAN adalah sesuatu yang tidak boleh anda abaikan dalam trading. Sesuai namanya, trading plan adalah RENCANA TRADING.
Trading plan berarti rencana trading untuk membeli, menjual saham, menggunakan analisa saham, screening, manajemen modal, mengatur psikologis trading.
Setiap orang harus memiliki rencana yang terarah dan terukur. Sebagai contoh, anda ingin membuka usaha tambal ban. Nggak mungkin anda langsung buka usaha begitu saja tanpa adanya planning yang terukur.
Anda harus memiliki perencanaan modal, perencanaan skill, mengukur risiko dan peluang, perencanaan waktu yang baik untuk mendirikan sebuah usaha.
Nah, karena RENCANA (planning) itu sangat diperlukan, maka di dalam trading saham pun, anda juga harus memiliki rencana alias TRADING PLAN. Tanpa rencana trading yang baik, hasil trading anda bisa kacau balau:
- Membeli saham yang pergerakannya jelek
- Mudah terpengaruh arus market
- Tidak memiliki pendirian trading
- Menjadi trader 'supermarket'
- Tidak mengetahui alasan membeli saham tertentu
Namun kalau kita bicara trading plan, trading plan itu cakupannya luas. Setiap trader bisa memiliki trading plan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, anda harus bisa menemukan trading plan saham yang bagus. Ada beberapa ciri utama trading plan saham yang bagus:
1. Simpel bisa dipraktikkan
Trading plan yang bagus adalah trading plan yang SIMPEL dan BISA DIPRAKTIKKAN. Simpel berarti trading plan yang anda buat sederhana, tidak rumit. Simpel berarti dengan adanya trading plan tidak membuat anda semakin bingung membaca analisa saham anda sendiri.
Untuk trader saham pemula - expert, anda bisa terapkan panduan dan praktik lengkap cara menyusun, menjalankan trading plan saham step by step, dan poin2 penting trading plan disini: Panduan Menyusun & Menjalankan Trading Plan + Strategi Trading.
Bisa dipraktikkan berarti trading plan tersebut memang bisa anda gunakan sendiri buat trading, memilih, analisa saham dan mengambil keputusan2 trading lainnya.
Tapi kalau trading plan tersebut sulit anda praktikkan, anda bingung menganalisa trading plan anda sendiri, anda harus evaluasi. Jangan diteruskan menggunakan trading plan yang sama. Kemungkinan besar trading plan tersebut tidak sesuai dengan karakter anda, atau trading plan terlalu rumit.
Jadi ciptakan trading plan yang WAJAR. Salah satu contoh trading plan yang wajar adalah menggunakan indikator saham. Dalam menciptakan trading plan, trader seringkali menggunakan terlalu banyak indikator saham.
Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari trader tentang cara menggunakan indikator saham untuk trading plan, karena trader sering tertipu dengan sinyal indikator.
Ternyata trader menggunakan banyak sekali indikator dalam grafik saham mulai dari RSI, Stochastic, Momentum, Moving Average, MACD ada semua dalam satu grafik.
Inilah yang mmebuat trader jadi bingung harus percaya sama indikator yang mana? Indikator Stochastic memberikan sinyal buy. Namun indikator RSI bergerak turun. Mana yang akan anda percaya?
Oleh karena itu, buatlah trading plan yang simpel dan memang bisa anda terapkan sendiri untuk trading. Hilangkan anggapan bahwa semakin banyak data, indikator dan pertimbangan berarti trading plan semakin akurat. No!
Trading plan yang bagus adalah trading plan se-simpel mungkin yang bisa anda gunakan untuk mengambil keputusan di market.
Trader saham seringkali mempercayai penggunaan banyak data dalam trading akan memberikan hasil akurat, karena trader kerap kali melihat trader2 lain yang menggunakan berbagai macam analisa. Padahal analisa2 tersebut belum tentu teruji.
Trading plan yang simpel dan sederhana membuat arah trading anda jauh lebih baik. Sehingga, trading plan ini bisa menjadi panduan anda untuk:
- Memilih saham yang baik
- Menghindari saham2 yang berisiko
- Tidak mudah terbawa arus market (rumor, saham2 gorengan)
2. Mampu beradaptasi terhadap perubahan market
Trading plan yang bagus adalah trading plan yang dapat beradaptasi dengan perubahan market. Artinya, trading plan yang anda terapkan harus dapat digunakan dalam kondisi market bullish, bearish maupun sideways.
Ingat bahwa trading plan itu bukan hanya sekedar anda mau beli saham di harga berapa dan jual di harga berapa. Namun trading plan juga berkaitan dengan kemampuan anda untuk WAIT AND SEE, terutama dalam kondisi market yang jelek (strong bearish).
"Berarti kita harus sering mengganti trading plan ya Pak Heze? Kan kondisi pasar dan tren saham juga sering berubah?" Tanya anda.
Pertanyaan bagus.
Dalam praktikknya, anda tidak perlu selalu mengganti trading plan berkali-kali. Tapi memang anda harus punya trading plan ALTERNATIF. Kalau market bullish, anda bisa pertimbangkan untuk membeli lebih banyak saham yang trennya sedang bagus.
Tetapi ketika market lagi jatuh, anda tentu tidak bisa menerapkan trading plan dengan beli banyak saham, apalagi kalau saham masih pada turun terus. Wait and see, membeli bertahap (sedikit lot) juga merupakan bagian dari trading plan.
Seringkali trader hanya punya trading plan pada saat marketnya lagi bagus, saat saham2 naik. Pada saat mayoritas saham turun, trader tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Itulah dua ciri utama trading plan saham yang bagus. Kalau selama itu trading plan yang anda jalankan justru membuat anda semakin bingung, tidak fleksibel, maka anda perlu mengevaluasi trading plan yang anda gunakan.
Sebagai analisa dan pembelajaran tambahan, anda bisa pahami lebih banyak mengenai cara-cara menyusun trading plan yang baik disini: Buku Saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.