Pada saat hari awal melantai (listing) di Bursa Efek, saham WMUU sempat viral.. Apalagi penyebabnya kalau bukan kenaikan harga saham yang sangat fantastis.
Di hari pertama IPO, saham WMUU langsung Auto Reject Atas (ARA). WMUU dibuka di harga 200 dan ditutup pada harga tertingginya 242. Sampai tiga hari, saham WMUU naik terus secara drastis sampai ke 372. Harga saham WMUU naik 86% hanya dalam 3 hari!
Namun kenaikan saham WMUU ini tidak diimbangi dengan likuiditas saham yang baik.Dan bisa kita tebak, banyak trader ritel yang mulai tertarik untuk mengincar saham WMUU.
Saya banyak menerima pertanyaan dari para trader yang ingin masuk di saham WMUU saat lagi naik tinggi-tingginya. Banyak trader yang berada dalam kondisi euforia sehingga ingin mengejar saham yang lagi booming.
Tapi sayangnya seperti banyak kasus saham serupa yang pernah terjadi, saham-saham yang harganya naik drastis tanpa alasan yang jelas, nggak lama kemudian harga sahamnya sangat rentan jatuh. Perhatikan chart saham WMUU setelah naik tinggi:
Setelah naik 86% dalam 3 hari, di hari ketiga saham WMUU mulai turun dan akhirnya kena Auto Reject Bawah (ARB). ARB saham WMUU ini terjadi sampai bebeapa hari akhirnya WMUU balik lagi ke harga 230.
Walaupun sempat ada rebound, namun WMUU masih sulit balik diatas harga semula (Harga tertingginya sebelum jatuh). Dan saham WMUU terlihat bergerak sideways dengan likuiditas rendah (perhatikan volume WMUU).
Di pasar saham, semua bisa terjadi. Suatu saat, saham WMUU bisa saja naik lagi, bahkan lebih tinggi dibandingkan harga high-nya terakhir. Namun sebaliknya, saham WMUU juga bisa longsor lebih dalam.
Fear Out Missing Out (FOMO) di Saham
Dalam trading saham, kita mengenal istilah Fear Out Missing Out (FOMO). Di pasar saham, FOMO mengacu pada tindakan psikologis dan emosi trader yang bernafsu membeli saham karena tidak mau ketinggalan.
Trader melihat saham yang naik banyak sebagai peluang untuk membuat trader cepat kaya dari saham, sehingga trader merasa harus segera membeli saham tersebut sebelum harganya naik terus.
Trader memiliki dasar pemikiran kalau saham yang harganya lagi naik tinggi, harganya pasti akan naik terus di masa mendatang. Namun faktanya tidak demikian. Saham yang sudah naik tinggi, harganya justru rentan jatuh.
Semakin cepat suatu saham naik, apalagi kalau naiknya saham tanpa didasari oleh alasan yang jelas, maka harga saham juga rentan jatuh semakin cepat.
Kita pernah membahas konsep harga saham, di mana pergerakan harga saham itu ibarat bola basket yang dipantulkan dari ketinggian. Anda bisa pelajari kembali ulasannya disini: Analisis Saham: Membaca Pergerakan Saham.
Saham WMUU merupakan salah satu contoh dari banyak saham yang sering menjebak para trader yang punya mindset FOMO. Trader berpikir bahwa saham WMUU akan naik terus. Di satu sisi trader tidak memahami kenapa saham WMUU naik dan alasan mengapa beli saham WMUU.
Banyak trader yang membeli WMUU di harga puncak, karena adanya FOMO ini tadi. Dan tidak lama kemudian, saham WMUU langsung jatuh dan ARB beberapa hari berturut-turut. Banyak saham trader yang akhirnya nyangkut di harga puncak.
Oleh karena itu, untuk menghindari FOMO dalam trading, ada baiknya anda memperhatikan hal2 berikut:
1. Beli saham karena chartnya bagus
Belilah saham karena chart dan kualitasnya baik. Sebelum beli saham, analisalah terlebih dahulu sahamnya, sehingga anda tidak mudah terpengaruh membeli saham hanya karena sahamnya lagi ramai.
Saham yang sedang naik banyak saat itu, belum tentu sahamnya akan naik tinggi keesokan harinya. Anda bisa mempelajari analisa2 teknikal untuk memilih saham yang baik disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
2. Waspadai pola-pola saham yang naik terlalu cepat
Saham2 yang naik terlalu cepat biasanya rentan turun banyak. Terutama untuk saham2 yang baru IPO, biasanya saham2 yang sudah naik sampai ARA 2-3 hari, umumnya sahamnya rentang jatuh.
Jadi kalau anda melihat saham2 IPO yang sudah naik tinggi beberapa hari dan anda belum sempat beli sahamnya, anda tidak perlu mengejar sahamnya, karena risikonya tinggi. Toh, masih banyak saham yang bagus buat trading.
Akhir kata dari saya, anda boleh saja mentradingkan saham apapun yang anda mau. Itu adalah pilihan anda. Namun ada baiknya sebelum membeli saham, anda harus mengetahui analisa dan kualitas saham yang anda beli.
Membeli saham ibarat membeli barang. Ketika hendak membeli barang, anda harus mengetahui kualitas barang yang mau anda beli. Anda harus tahu fungsi barang yang ingin anda beli.
Demikian juga dengan saham. Kalau anda membeli saham tanpa mengetahui kualitasnya, ada baiknya anda pikirkan kembali keputusan untuk trading, karena pengambilan keputusan dalam trading akan sangat mempengaruhi karir trading anda kedepan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.