Memilih Saham Bagus Saat Market Turun

Pada saat market turun, anda punya kesempatan untuk membeli saham di harga yang murah. Buat trader saham yang ingin bisa menerapkan beli saham-saham diskon, anda bisa manfaatkan ketika market lagi koreksi / turun. 

Pada saat IHSG lagi turun / koreksi, mayoritas saham akan turun juga. Tapi bukan berarti semua saham bagus untuk ditradingkan. Kita pasti sering menemukan saham-saham yang harganya lagi turun atau jatuh, tapi besok-besoknya harganya malah turun terus. 

[Rekan-rekan bisa praktikkan strategi trading dalam menghadapi market bearish dan cara-cara trading saat market bearish disini: Strategi Trading Saat IHSG Bearish.]

Sebagai trader saham, anda perlu memilih dan menyeleksi saham-saham yang punya pergerakan bagus. Ada beberapa tips memilih saham bagus saat bagus saat market turun: 

1. Pilih saham-saham diskon 

Saham yang turun dari harga Rp1.000 ke Rp900 belum tentu dikatakan sebagai saham yang sudah diskon. Memang saham tersebut turun, tetapi belum tentu diskon atau murah. 

Banyak trader yang terjebak membeli saham hanya dengan melihat nominalnya. Trader beranggapan bahwa saham yang turun dari Rp1.000 ke Rp900, sehingga trader langsung membeli saham tanpa pertimbangan analisa. Hal inilah yang menyebabkan trader seringkali 'menangkap pisah jatuh'.

Oleh karena itu, jika anda ingin memilih saham bagus saat market turun, pilihlah saham2 yang sudah diskon. Saham diskon berarti saham tersebut sudah murah dan ada potensi untuk naik / rebound. 

Cara-cara memilih saham yang diskon dan murah secara teknikal, serta membaca saham2 yang punya potensi rebound bisa anda praktikkan strategi2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah 

Buat anda yang ingin trading jangka menengah atau investasi, anda juga bisa manfaatkan analisa valuasi saham untuk mencari saham2 berfundamental bagus yang murah secara valuasi. 

Analisa2 valuasi saham sederhana juga bisa anda gunakan untuk memilih saham-saham yang diskon secara fundamental. Anda bisa pelajari contoh2 valuasi saham sederhana disini: Valuasi Saham: Price Earning Ratio & Price to Book Value. 

2. Prioritaskan saham-saham yang chartnya bagus 

Market tidak selamanya turun. Setelah market turun, pasti ada momen di mana saham-saham akan naik / rebound lagi. Kemampuan naiknya suatu saham setelah turun juga tergantung dari kualitas saham tersebut. 

Bagus tidaknya kualitas suatu saham salah satunya bisa dilihat dari analisis chart / teknikalnya. Saham yang likuid, mudah dianalisa dengan chart, memiliki pattern-pattern yang jelas sahamnya lebih bagus untuk ditradingkan. 

Saham-saham yang chartnya bagus juga memiliki peluang rebound setelah market pulih, karena saham2 likuid lebih banyak diincar dan diminati trader, sehingga ketika sahamnya murah, trader akan memborong sahamnya. 

Cara-cara menganalisa dan membaca saham2 yang chartnya baik secara teknikal, bisa anda perdalam strategi2nya disini: Buku Saham Analisis Teknikal. 

3. Beli bertahap / akumulasi 

Pada saat market turun, terkadang kita tidak tahu sampai berapa lama saham akan koreksi. Apakah besok saham lanjut turun lagi? Apakah besok saham langsung rebound? 

Jika banyak saham bagus yang sudah turun dan murah, tetapi anda masih belum 100% yakin dengan kondisi market, solusinya anda bisa membeli saham secara bertahap (akumulasi). Jangan langsung membeli dalam jumlah besar / full modal. 

4. Prioritaskan saham-saham LQ45 

Pada saat market turun, saham-saham LQ45 akan paling terlihat penurunannya. Karena korelasi saham2 LQ45 berbanding lurus dengan IHSG. Demikian sebaliknya, ketika market rebound, mayoritas saham LQ45 yang sudah turun banyak punya peluang naik lebih cepat. 

Jadi, kalau anda bingung memilih saham2 buat trading saat market lagi turun, anda bisa prioritaskan saham2 LQ45 yang chartnya bagus dan harga sahamnya sudah terdiskon. 

Dengan cara ini, anda tidak perlu repot melakukan screening semua saham di Bursa Efek. Anda bisa kerucutkan pilihan saham anda hanya pada saham-saham LQ45, yang merupakan saham2 paling likuid di Bursa Efek.