Para trader saham yang memprioritaskan saham-saham low risk, yaitu memilih saham-saham blue chip dan saham second liner yang market cap-nya besar buat trading, terkadang anda akan menghadapi kondisi di mana saham blue chip stagnan.
Karena saham blue chip adalah saham-saham big caps, maka mayoritas saham blue chip biasanya akan mengikuti IHSG. Ketika IHSG rebound, saham-saham blue chip juga ada potensi rebound. Demikian sebaliknya ketika IHSG turun.
Jadi sebenarnya walaupun banyak anggapan saham big caps pergerakannya lemot, tetapi fluktuatif saham blue chip itu bagus. Karena pergerakan blue chip biasanya mengikut IHSG, dan kita tahu sendiri IHSG di pasar saham kita cukup volatil.
Saham-saham blue chip bisa dimanfaatkan untuk trader low risk yang ingin mencari saham-saham dengan pergerakan stabil. Namun faktanya, memang terkadang mayoritas saham blue chip bisa bergerak stagnan. Contohnya pernah terjadi pada saham TLKM berikut:
Perhatikan tanda-tanda persegi. Yap, pola2 diatas terjadi ketika TLKM mengalami sideways, dan pergerakan bid offernya cukup lama. Pada kondisi seperti ini, terkadang kita sulit menentukan range take profit maksimal untuk jual, karena saham hanya bergerak naik turun sekitar 1-3 fraksi saja.
Terkadang IHSG nggak gerak kemana-mana. Hal ini biasanya terjadi ketika tidak sentimen positif penggerak market (tentunya pengaruh juga ke mayoritas saham blue chip). IHSG ada di tengah-tengah (Belum terlalu murah maupun overvalued).
Atau saat saham-saham blue chip harganya sudah relatif tinggi, harganya biasanya mulai sulit untuk naik. Tapi karena belum ada sentimen apapun, maka saham2 blue chip hanya bergerak di harga itu-itu saja.
Pada saat saham2 blue chip bergerak sideways dengan range support resisten sangat sempit, kita akan sulit untuk menentukan range trading yang bagus, karena mayoritas saham blue chip hanya naik turun sekitar 1-2 fraksi harga.
Beberapa waktu lalu, ada rekan trader bertanya: "Bung Heze gimana strategi trading kalau saham-saham blue chip lagi stagnan? Soalnya saya biasanya sering incar saham-saham blue chip."
Ada beberapa strategi trading saat saham-saham blue chip sedang bergerak stagnan:
1. Pilih saham-saham non blue chip
Saham di Bursa Efek bukan hanya terdiri dari saham blue chip. Saham blue chip memang likuid dan market capnya besar. Namun jumlah saham blue chip tidak terlalu banyak.
Nah, kalau saham blue chip sedang stagnan, anda bisa pertimbangkan untuk memilih saham2 non blue chip. Jangan terpaku untuk trading di saham blue chip saja, karena dalam trading saham banyak jalan menuju roma.
Ada banyak alternatif saham likuid lainnya yang masih layak ditradingkan. Saham-saham lapis dua yang chartnya bagus juga banyak. Anda bisa pelajari cara-cara melakukan screening saham untuk menemukan stock pick saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
2. Tradingkan saham-saham LQ45
Buat teman-teman trader yang ingin trading pada saham2 low risk, anda juga bisa pilih saham-saham LQ45 selain saham blue chip. Mayoritas saham blue chip memang masuk indeks LQ45, tetapi sebagian besar saham2 LQ45 diisi oleh saham2 second liner yang likuid.
Jika saham2 blue chip stagnan, tetapi anda tetap tidak mau ambil risiko besar dalam trading, anda bisa pertimbangkan untuk memilih saham-saham LQ45 untuk trading. Tentunya, dengan tetap memperhatikan screening saham, karena tidak semua saham LQ45 punya momen untuk naik di saat bersamaan.
3. Cari saham-saham lain yang bagus
Saat blue chip stagnan, biasanya saham-saham lain yang grafiknya sedang bagus, atau saham2 lain yang lagi ada sentimen positif, jadi harganya bisa naik. Ketika saham-saham blue chip lagi sideways, umumnya trader memindahkan modalnya di saham2 lain yang market capnya lebih kecil.
Sebagai trader, anda juga perlu melihat kondisi market dan saham-saham lebih luas. Sehingga anda bisa melihat peluang-peluang trading di pasar saham.
4. Wait and see
Berdasarkan pengalaman trading yang saya jalankan, pergerakan saham blue chip yang stagnan biasanya tidak terjadi dalam jangka waktu terlalu panjang. Bagaimanapun juga, trader umumnya juga mengincar saham-saham blue chip, ketika harganya sudah diskon atau ketika ada sentimen positif di market.
Jadi tidak ada salahnya anda tetap masukkan saham-saham blue chip ke dalam watchlist. Memang saat saham blue chip stagnan, kita tidak tahu arah kedepan, apakah setelah stagnan sahamnya lanjut naik atau breakdown (turun lagi).
Dengan wait and see, anda bisa melihat kecenderungan tren saham2 blue chip kedepan. Jika saham2 blue chip lanjut turun, anda bisa mulai beli bertahap di harga murah. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Sebaliknya, jika saham blue chip sedang stagnan di harga support dan mulai ada tanda-tanda kenaikan, anda bisa mulai tradingkan lagi sahamnya.
Itulah beberapa strategi trading ketika saham blue chip lagi stagnan. Buat teman2 trader yang sering memprioritaskan saham blue chip di market, ingat bahwa saham2 blue chip bukan satu2nya jenis saham yang bisa digunakan untuk trading. Masih banyak pilihan saham lainnya yang menguntungkan buat anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.