Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat banyak indeks saham untuk mengklasifikasikan saham-saham di BEI berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Beberapa jenis indeks saham yang sering menjadi perhatian trader adalah indeks LQ45 dan indeks Kompas 100. Indeks LQ45 sering dilirik trader karena saham-saham yang ada di indeks LQ45 terdiri dari saham-saahm paling likuid dan paling sering ditransaksikan.
Baca juga: Daftar Saham Indeks Kompas 100.
Namun terkadang trader merasa pilihan saham-saham LQ45 terlelu sedikit. Trader ingin memilih lebih banyak saham buat trading. Akhirnya saham-saham indeks Kompas 100 menjadi pilihan trader.
Yap, kalau indeks LQ45 terdiri dari 45 saham, maka indeks Kompas 100 terdiri dari 100 saham, sehingga anda punya pilihan lebih banyak saham untuk screening dan trading.
Saya pernah menerima pertanyaan trader: "Pak kalau mau trading, saya sebaiknya pilih indeks LQ45 atau Kompas 100?"
Pertam-tama, anda perlu pahami perbedaan utama kriteria pemilihan saham indeks LQ45 dan Kompas 100. Kriteria utama supaya saham bisa masuk indeks LQ45 adalah berdasarkan LIKUIDITAS TRANSAKSINYA.
Jadi kalau ada saham yang selama periode waktu tertentu dianggap likuid, terjadi kenaikan transaksi secara signifikan oleh Bursa Efek, maka saham tersebut bisa dipertimbangkan untuk masuk di indeks LQ45.
Sedangkan saham-saham indeks Kompas 100, selain memperhatikan likuiditas, KINERJA FUNDAMENTAL juga dipertimbangkan.
Salah satu kelemahan indeks Kompas 100 untuk trader adalah: Indeks Kompas 100 juga fokus melihat kinerja fundamental perusahaan untuk bisa masuk di indeks ini.
Jadi katakanlah ada saham yang likuid, tetapi kinerja fundamentalnya masih kalah dengan saham yang likuiditasnya lebih rendah, bisa jadi saham yang likuid ini nggak masuk di indeks Kompas 100.
Karena meskipun salah satu kriteria Kompas 100 adalah melihat likuiditas, volume, value saham tersebut, tetapi fokus utama Kompas 100 bukan melihat ukuran likuiditas transaksi sebagai satu-satunya kriteria agar saham bisa masuk di-indeks.
Tapi kalau indeks LQ45 memang benar-benar fokus melihat likuiditas transaksi sebagai faktor utama supaya saham bisa masuk di LQ45. Sehingga, terkadang saya menemukan saham-saham din indeks Kompas 100 yang memang kinerja fundamentalnya cukup baik (walaupun tidak setara saham-saham blue chip), tetapi sahamnya secara teknikal tidak likuid.
Beberapa contohnya, bisa anda lihat saham IPTV dan MTDL yang masuk di indeks Kompas 100 berikut:
Saham IPTV |
Saham MTDL |
Perhatikan saham IPTV diatas, di mana bisa anda lihat pergerakan sahamnya tidak likuid. Harganya sideways dan nyaris tidak ada fluktuatif harga. Namun terkadang ada candlestick yang naik turun cepat dalam jangka waktu singkat.
Demikian juga pada saham MTDL yang market cap-nya hanya sekitar 4 triliun. Fluktuatif sahamnya juga tidak terlalu stabil dan volumenya kecil. Tapi karena fundamental masih cukup bagus di sektornya, MTDL masuk di indeks Kompas 100.
Menurut pengalaman saya sendiri, saham-saham Kompas 100 bisa untuk trading, karena mayoritas saham LQ45 juga masuk di indeks Kompas 100. Indeks Kompas 100 juga mengukur likuiditas transaksi, itulah mengapa banyak saham LQ45 yang juga ada di Kompas 100..
Namun karena ada beberapa saham Kompas 100 yang teknikalnya kurang bagus dan likuid, saran saya buat yang ingin trading mengacu pada saham Kompas 100, anda harus lebih selektif untuk melakukan screening.
Cara-cara simpel efektif melakukan screening saham untuk melihat saham-saham layak trading, bisa anda pelajari full praktiknya berikut: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus.
Indeks Kompas 100 bagus untuk trading. Anda juga punya lebih banyak pilihan saham. Inti yang ingin saya sampaikan di pos ini, jangan 100% bergantung pada saham-saham indeks Kompas 100.
Hanya karena anda beranggapan saham2 Kompas 100 fundamentalnya bagus, sahamnya pasti menguntungkan buat trading. Dalam praktikknya, memang tidak se-hitam putih itu.
Tetaplah untuk memilih saham-saham yang teknikal dan momentumnya bagus buat trading, karena tidak semua saham Indeks Kompas 100 punya pergerakan teknikal yang fluktuatifnya baik.
Itulah beberapa tips yang bisa anda terapkan jika ingin trading di saham Kompas 100. Semoga bermanfaat untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.