Saat ini banyak grup dan rekomendasi saham premium, stock pick saham premium yang dapat membantu trader untuk memilih saham-saham spesifik untuk trading.
Sebagai trader, tidak ada salahnya anda mengikuti layanan-layanan stock pick premium ataupun mengikuti grup-grup premium. Bagi trader yang tidak punya banyak waktu memantau saham, mungkin grup ataupun stock pick premium akan bermanfaat buat anda sebagai bahan untuk memilih saham-saham tertentu.
Tetapi hal terpenting dalam trading adalah: Memahami ilmunya. Anda harus bisa memahami sendiri ilmu dan analisa yang digunakan untuk trading. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak.
Karena bagaimanapun juga, dalam trading anda harus berhadapan dengan kondisi pasar saham yang dinamis. Tidak setiap saat pasar saham bagus untuk trading.
Terkadang anda akan menghadapi IHSG yang turun dalam waktu lama. Saham-saham yang sudah turun, harganya akan turun lagi breakdown dari area support-supportnya.
Di saat-saat seperti ini, jika anda membeli saham dalam jumlah banyak, risikonya akan besar, karena saham yang anda beli berisiko turun lagi.
Sebaliknya, terkadang anda juga akan menghadapi kondisi di mana saham-saham sudah pada murah dan IHSG ada potensi rebound, sehingga saham-saham yang anda beli naiknya lebih mudah dan cepat. Disitulah anda bisa meraih profit lebih maksimal.
Terkadang kondisi market juga sideways (tidak membentuk tren naik ataupun turun). Di saat-saat seperti itu, anda harus jauh lebih selektif dalam memilih saham. Dalam kondisi market sideways, banyak saham yang hanya bergerak di range support resisten pendek.
Apabila anda bisa memilih saham secara mandiri, ibaratnya anda sudah memiliki kompas trading. Anda tahu apa yang harus dilakukan, baik ketika market dalam keadaan bullish, bearish maupun saat sideways.
Anda tidak mudah terbawa euforia jangka pendek saat market sedang bullish. Anda tidak mudah terbawa panic dan pesimis saat market turun.
Jika anda bisa memilih saham mandiri, anda paham apa yang harus dilakukan ketika market lagi turun. Anda bisa mengambil tindakan buy, sell atau wait and see, sehingga anda tidak hanya membeli dan menjual saham setiap saat tanpa pertimbangan yang matang.
Pelajari juga: Strategi Trading Saat Market Strong Bearish.
Sebagai contoh, IHSG sempat turun dalam jangka waktu 2 minggu lebih, dan hanya technical rebound sedikit. Perhatikan chart IHSG (Tanda persegi) berikut:
Pada saat IHSG sempat turun banyak, kalau anda bisa memilih saham secara mandiri, anda bisa melihat momentum trading yang bagus dan memilih saham-saham yang sudah terdiskon.
Selain itu, anda juga tidak akan mudah terbawa arus panic dan pesimis di market. Karena di saat market sedang turun banyak, pasti ada saja para trader penebar fear yang mengatakan IHSG bakalan jatuh, saham2 pasti turun lagi dan sebagainya.
Tapi kenyataannya, walaupun saham-saham sempat turun banyak, pada akhirnya saham2 yang bagus dan sudah turun ya pasti akan naik lagi. Kemampuan memilih saham mandiri ini akan mengarahkan anda untuk bisa menghadapi kondisi market yang dinamis tersebut.
Anda tidak akan mudah terbawa arus panic dan pesimis saat saham turun. Dengan kemampuan trading mandiri, anda bisa melakukan screening dan stock pick saham yang baik untuk dibeli.
Trading saham itu sebenarnya adalah SENI MENGHADAPI MARKET. Pergerakan fluktuatif saham cukup menguji ketahahan psikologis seseorang.
Banyak trader yang rugi besar di market dan berhenti dari trading salah satunya karena trader tidak memiliki seni menghadapi market, dan hanya mengandalkan "arah angin" di market, dan 100% mengikuti kata-kata trader lain.
Jadi pengetahuan trading harus dimiliki oleh setiap trader. Ada dua hal yang setidaknya harus anda miliki sebagai pondasi trading di market:
1. Bisa melakukan analisa saham sendiri
Meskipun anda mungkin mencoba mengikuti grup premium atau stock pick berbayar, anda harus tetap bisa melakukan analisis saham sendiri. Anda sendirilah yang harus bisa memutuskan apakah saham-saham yang diberikan di grup premium memang sudah layak dibeli atau belum.
Karena anda trading pakai duit pribadi anda. Anda trading menggunakan software trading sendiri. Untung rugi di saham anda sendirilah yang menanggung.
Jadi anda harus punya bekal senjata sebelum terjun ke pasar saham. Kalau anda hanya menjadi follower di market, risikonya akan sangat besar.
2. Punya trading plan mandiri
Anda harus punya trading plan, yaitu seberapa modal yang mau anda gunakan. Berapa banyak portofolio maksimal anda? Anda juga harus punya kombinasi analisa saham simpel yang bisa dipraktikkan untuk trading secara konsisten, tanpa harus tergantung dari orang lain.
Saya sering menemukan trader supermarket, di mana trader membeli banyak sekali saham. Tapi sayangnya mayoritas sahamnya nyangkut karena trader hanya ikut-ikutan beli saham dari grup-grup premium yang disarankan.
Jadi memiliki trading plan mandiri itu sangat diperlukan, supaya trading dan stock pick yang anda lakukan lebih terarah. Tidak hanya asal membeli saham. Tetapi anda membeli saham yang memang bagus dan potensi naik berdasarkan analisa yang anda gunakan.
Tips dari saya, sebelum anda terjun ke dunia pasar saham, pahami dahulu ilmunya (Analisa teknikal & fundamental). Jika anda belum memahami ilmu2 analisa saham, sebaiknya jangan nekad membeli saham karena di saham juga ada risikonya.
Semakin banyak anda belajar dan praktik trading (mulai dengan modal kecil), kemampuan anda untuk memilih saham mandiri pasti akan terasah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.