Bid offer saham adalah mekanisme perdagangan saham yang menunjukkan prioritas antrian harga dan prioritas waktu pada saham tertentu. Kalau anda belajar saham, anda harus paham cara membaca bid dan offer.
Karena bid offer nantinya akan anda gunakan sebagai dasar untuk memasukkan antrian harga beli dan harga jual. Sesuai namanya: Bid berarti permintaan beli dan offer artinya permintaan jual.
Kalau anda tidak paham cara membaca bid offer, anda berisiko memasukkan harga beli dan jual yang salah pada software online trading anda. Ibarat anda ingin membeli atau menjual suatu barang, anda harus mengetahui harga barang yang ada di pasar saat itu.
[Pelajari juga strategi menggunakan analisis bid offer untuk meraih profit trading harian saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham + Analisis Tape Reading.]
Yap, itulah pentingnya bid offer dalam mekanisme perdagangan. Seperti ini contoh tampilan bid offer pada salah satu saham, yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI):
Bid Offer Saham |
Bid offer di software online trading, biasanya memuat informasi-informasi berikut:
- Split: Jumlah orang yang antri harga beli dan jual. Split di sebelah kiri adalah orang-orang yang antri beli saham. Split di sebelah kanan adalah orang-orang yang antri jual saham.
- Bid lots: Jumlah lot yang dibeli.
- Bid price (Bid): Harga permintaan beli
- Offeer lots: Jumlah lot yang dijual
- Offer price (Offer): Harga penawaran jual.
Biasanya bid offer di software ditampilkan minimal 5-6 antrian harga. Cara membaca bid offer saham basic juga pernah kita bahas pada pos-pos berseri berikut:
BID OFFER SAHAM UNTUK TRADING CEPAT
Namun kegunaan bid offer sebenarnya bukan hanya sekedar untuk membaca antrian harga saham. Bid offer dapat digunakan untuk menganalisa kecenderungan pergerakan saham, yaitu melihat apakah saat itu saham lebih banyak peminat beli atau peminat jualnya.
Secara sederhana, ketika saham cenderung dominan bid lot-nya, hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut banyak peminat belinya pada hari itu. Sebaliknya, ketika saham cenderung dominan di offer lot-nya, artinya saham tersebut banyak yang ingin jual.
Di pasar saham, analisa bid offer disebut dengan ANALISA TAPE READING. Tape reading merupakan analisa saham yang dilakukan dengan menganalisis kekuatan bid offer saham harian, sehingga analisa bid offer tersebut dapat dimanfaatkan trader untuk melihat saham-saham yang berpotensi naik jangka pendek.
Analisis bid offer saham, sangat berguna untuk trader jangka pendek, yaitu trader saham yang ingin trading dengan jangka waktu HARIAN alias INTRADAY TRADING. Materi-materi lengkap analisa tape reading, pernah kita bahas juga disini: Tape Reading Saham PDF.
Karena pergerakan bid offer saham itu terjadi secara real time harian selama jam market buka. Sehingga, analisa pergerakan bid offer dapat digunakan trader untuk mengambil keputusan TRADING CEPAT di hari tersebut.
Bid offer bagus untuk trader yang mengincar profit harian dengan target profit sekitar 1-4% sehari. Karena saham-saham yang bid offer-nya bagus (dominan bid), harga sahamnya punya potensi naik cepat minimal 1-4% sehari.
Jadi untuk anda yang ingin menerapkan strategi trading harian di saham, ada baiknya anda menggunakan tambahan analisis bid offer. Perhatikan bagaimana pergerakan dan kekuatan bid offer sahamnya.
Kalau saham tersebut offernya masih sangat tebal, artinya saham tersebut masih banyak dijual, sehingga masih berat untuk naik dalam waktu harian.
Oh ya, di web Saham Gain, kita juga pernah membahas sedikit contoh tentang cara membaca bid offer buat analisa saham. Anda bisa pelajari tulisan-tulisannya disini:
Untuk trader jangka pendek, analisa bid offer tentu tidak bisa berdiri sendiri. Anda harus mengkombinasikan analisa bid offer dengan momentum market, screening saham dan indikator2 simpel untuk trading.
Anda bisa pelajari kombinasi analisis tape reading untuk mencetak profit trading harian di market pada materi berikut: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
BID OFFER PALSU
Di pasar saham, kita mengenal istilah bandar saham. Bandar saham seringkali menjebak trader dengan cara memasang "bid offer semu", yaitu memasang bid dalam jumlah besar seolah-olah harga saham akan naik.
Ketika trader membeli sahamnya, bandar yang memasang antrian bid dalam jumlah besar akan mencabut order-nya, sehingga bid offer-nya tampak sedikit dan harga saham tidak jadi naik.
Nah, untuk menghindari bid offer palsu, sebaiknya anda menghindari saham-saham gorengan atau saham-saham market cap kecil dibawah Rp2 triliun, karena saham2 yang sepi peminat lebih mudah digoreng bandar, dan bandar saham bisa dengan mudah menempatkan order semu di antrian bid offernya.
Kalau anda mau menggunakan bid offer untuk analisis saham harian, pilihlah saham-saham yang pergerakannya bagus dan likuid seperti saham-saham second liner atau LQ45.
Hal ini membuat analisa bid offer yang anda lakukan bisa lebih akurat dan mencerminkan kondisi mekanisme perdagangan yang sesungguhnya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.