Di pasar saham, kita sering mendengar istilah saham pom pom. Saham pom pom seringkali dianggap sebagai saham yang berbahaya dan berisiko untuk trader. Sudah trader saham pemula yang nyangkut dan rugi besar ketika membeli saham pom pom.
Sebenarnya, apa itu saham pom pom? Kenapa saham pom pom dianggap sebagai saham yang berisiko? Seperti apa ciri-ciri saham pom pom di pasar saham?
SAHAM POM POM
Kata "pom" berasal dari kata "pump", atau dalam bahasa Indonesia adalah pompa atau memompa. Jadi saham pom pom adalah saham yang pergerakan harganya "dipompa" (dimanipulasi) oleh pihak-pihak tertentu, sehingga harga sahamnya bisa naik dalam waktu singkat, tanpa didasari teknikal dan fundamental yang jelas.
"Pihak-pihak tertentu" yang dimaksud disini adalah bandar saham. Bandar saham akan menyebarkan berita-berita, rumor atau sentimen tertentu, atau bahkan mengajak para trader ritel untuk membeli saham yang akan di pom pom.
PRAKTIK DAN CARA KERJA POM POM SAHAM
Pom pom saham seringkali dilakukan pada saham-saham market cap kecil (hanya beberapa triliiun atau bahkan dibawah 1 triliun), yaitu saham-saham yang harganya murah dan likuiditasnya sangat rendah.
Jadi, pom pom saham umumnya dilakukan oleh BANDAR SAHAM KECIL. Bandar saham kecil adalah bandar saham yang terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki modal besar. Biasanya bandar saham kecil tergabung dalam grup-grup saham.
Namun tidak menutup kemungkinan bandar saham kecil juga memiliki relasi / link dengan beberapa broker sekuritas, karena dengan adanya kerja sama bandar kecil dan broker sekuritas, maka akan lebih mudah melakukan aktivitas pom pom saham yang diincar.
Baca juga jenis-jenis bandar saham di Indonesia pada pos berikut: Bandar Saham: Bandar Saham Indonesia. Kenapa bandar kecil (bandar perorangan / beberapa orang) lebih sering mengincar saham-saham murah untuk di pom pom?
Kita tahu bahwa bandar saham bandar yang tergabung di grup2 saham (bandar kecil) adalah bandar saham yang levelnya paling rendah (dari sisi modal). Sehingga bandar yang modalnya relatif "kecil" ini tentu akan lebih mudah menggoreng saham2 yang market capnya kecil dan murah.
Hal ini karena untuk menggoreng saham-saham kecil, tidak dibutuhkan modal yang terlalu besar. Sedangkan kalau bandar kecil melakukan pom pom di saham2 second liner, maka dibutuhkan modal yang jauh lebih besar.
Itulah mengapa saham pom pom yang anda temukan kebanyakan adalah saham-saham yang market capnya kecil dan saham2 harga murah.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, bandar saham kecil biasanya tergabung dalam grup-grup saham tertentu, di mana bandar saham pasti akan mengajak trader2 ritel untuk bergabung di grup saham.
Cara kerja bandar untuk memudahkan melakukan pom pom adalah dengan mengajak para trader ritel untuk ikut membeli saham yang akan di pom pom. Bandar juga bisa memberikan rumor atau sentimen-sentimen tertentu pada saham tersebut, untuk meningkatkan minat trader supaya ikutan beli sahamnya.
Dalam tahapan ini, bandar biasanya sudah melakukan akumulasi saham (Koleksi saham di harga bawah). Setelah para trader ritel mulai ikutan masuk beli untuk beli sahamnya, disinilah bandar mulai melakukan aksi PUMP (Pom pom) alias memompa naik harga saham setinggi mungkin.
Pada saat tersebut, akan terjadi euforia di saham tersebut. Trader ritel yang belum membeli sahamnya, mulai gatal untuk ikutan beli. Akhirnya semakin banyak trader yang ikutan beli sahamnya di harga atas pada saat sudah naik.
Nah, karena semakin banyak permintaan, saham naik semakin tinggi. Di saat itulah, bandar saham yang sudah melakukan akumulasi dan aksi PUMP, akan langsung menjual sahamnya dalam jumlah besar alias melakukan aksi DUMP (Buang barang).
Istilah saham pom pom ini kalau di luar negeri disebut dengan aksi pump and dump (Pompa dan buang). Itulah mengapa saham-saham pom pom seringkali membuat heboh para trader, karena harga sahamnya bisa naik setinggi langit.
Tapi tidak lama kemudian, harga sahamnya akan langsung jatuh. Itulah mengapa banyak trader ritel yang sering terjebak di saham pom pom. Karena trader mulai ikutan beli sahamnya ketika harganya sedang naik.
Ketika saham naik semakin tinggi karena banyak trader ritel ikut beli sahamnya, disitulah bandar akan langsung melakukan dump alias buang barang besar-besaran, sehingga banyak trader nyangkut di harga puncak.
Seperti apa contoh saham pom pom? Anda bisa perhatikan pergerakan grafik pada saham FILM berikut:
Saham Pom Pom |
Perhatikan tanda lingkaran. Bandar mulai melakukan aksi pump sehingga harganya naik drastis. Di saat ini, banyak trader ritel yang tergoda membeli sahamnya. Banyak trader yang nggak mau "ketinggalan kereta" karena melihat harga saham sudah naik tinggi. Bandar, trader2 ritel juga semakin gencar untuk mengajak trader2 ritel untuk ikut beli sahamnya.
Perhatikan juga ketika terjadi aksi pump, harga saham diikuti dengan volume lebih besar, karena di saat itulah bandar paling aktif menaikkan harga sahamnya.
Perhatikan tanda panah. Setelah banyak trader ritel yang ikutan beli saham di harga puncak, bandar mulai melakukan aksi distribusi, diikuti dengan akis dump, yaitu membuang barang dalam jumlah besar.
Bisa anda lihat, harga saham mengalami penurunan drastis dengan cepat, dan hanya sedikit technical rebound terjadi. Setelah harga saham turun, bisa anda lihat (tanda persegi), volume sangat langsung tipis dan nyaris nggak ada volume transaksi.
Hal ini terjadi karena bandar saham sudah membuang barang dalam jumlah besar, dan tidak melakukan akumulasi lagi (sampai pada saat itu), sehingga perdagangan saham tidak se-ramai sebelumnya.
SAHAM POM POM, ADALAH SAHAM YANG BERISIKO
Itulah mengapa saham pom pom adalah saham yang sangat berisiko untuk trader. Ada beberapa alasan:
1. Harga sahamnya sangat mudah naik turun dengan cepat
2. Ketika bandar sudah melakukan dump, sahamnya seringkali 'ditinggal'
Kalau saham 'ditinggal' bandar, maka potensi saham tersebut untuk naik dan balik lagi ke harga awal akan lebih sulit. Satu-satunya cara ya anda berharap bandar menaikkan harganya lagi.
Hal ini berbeda dengan saham-saham likuid, di mana harga saham yang sudah turun (koreksi), pasti akan dikoleksi lagi sehingga harganya ada potensi rebound.
Semua saham memang ada bandarnya. Itulah yang membuat pergerakan harga saham menjadi lebih likuid. Tetapi, tidak semua tipe saham bagus untuk trader.
Kalau anda ingin menghindari bandar saham yang berbahaya, saran saya hindarilah trading di saham pom pom. Sudah banyak trader yang mengalami kerugian besar di market, sahamnya nyangkut dan nggak balik ke harga awal karena gatal untuk membeli saham pom pom.
Jika anda menemukan grup-grup saham yang sedang hype atau mengajak membeli saham2 tertentu yang pergerakannya tidak jelas, saham2 yang sedan di hype padahal harganya terlihat sideways dan volumenya rendah, maka bisa jadi itu adalah saham yang akan di pom pom oleh bandar.
Pilihlah saham-saham yang pergerakannya baik. Sayangilah modal anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.