Ketika anda belajar saham, anda mungkin sering mendengar banyak istilah saham, dan beberapa mungkin masih terdengar asing buat pemula. Anda mungkin sering mendengar istilah-istilah seperti saham treasury, saham seri a, saham seri b, saham blue chip dan lain-lain.
Namun sebagian dari anda mungkin masih belum paham arti istilah-istilah tersebut. Pada pos ini, kita akan membahas jenis-jenis saham dan penjelasannya, sehingga anda bisa memahami lebih banyak
JENIS SAHAM BERDASARKAN STATUSNYA
1. Saham public
Saham public atau saham go public adalah saham perusahaan yang dapat diperjual-belikan oleh masyarakat umum. Saham public berarti perusahaan telah melakukan Initial Public Offering dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, sehingga sahamnya dapat ditradingkan atau diinvestasikan secara luas.
2. Saham privat
Merupakan saham perusahaan yang tidak diperdagangkan secara publik, dan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang awalnya go public dan kemudian memilih untuk delisting dari Bursa Efek, maka sahamnya akan menjadi saham privat.
Contohnya adalah produsen air minum kemasan Aqua. Aqua dulu adalah perusahaan go public, namun setelah keluar dari Bursa, statusnya sahamnya menjadi saham privat. Demikian pula dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Djarum yang memilih untuk tidak go public, maka status sahamnya adalah saham privat.
3. Saham seri A
Saham seri A adalah saham khusus yang memiliki hak suara lebih besar dari saham biasa. Saham seri A tidak diperdagangkan di masyarakat (public), namun dapat dialihkan sesuai perjanjian yang disepakati.
Yang memiliki saham seri A pada umumnya adalah para pendiri dan owner perusahaan itu sendiri. Walaupun saham seri A yang dimiliki para pendiri perusahaan mungkin jumlahnya tidak terlalu besar, namun dapat memberikan suara mayoritas dibandingkan pemilik saham biasa. Sebagai contoh di perusahaan BUMN, saham seri A dimiliki langsung oleh pemerintah.
4. Saham seri B
Saham seri B adalah saham yang dapat diperdagangkan di masyarakat secara umum / publik (di Bursa Efek Indonesia). Saham-saham perusahaan go public yang listing di BEI dan bisa anda perdagangkan merupakan saham seri B.
5. Saham treasury
Saham treasury merupakan saham public yang dibeli kembali alias buyback saham dan dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Saham yang dibeli kembali ini nantinya bisa dijual di pasar saham secara publik, sehingga meningkatkan likuiditas saham tersebut.
Salah satu contoh perusahaan yang melakukan buyback saham treasury adalah perusahaan Sido Muncul (SIDO). SIDO pernah melakukan buyback saham treasury sebanyak 229,77 juta lembar saham, dan hasil buyback saham ini akan dilepas ke Bursa, supaya meningkatkan likuiditas transaksi. Baca juga: Apa Itu Buyback Saham?
6. Saham biasa
Merupakan saham yang dimiliki oleh pemegang saham pada umumnya. Sebagai contoh, anda membeli saham 10 lot saham TLKM di Bursa Efek, maka saham yang anda miliki merupakan tipe saham biasa. Saham biasa mirip dengan tipe saham seri B yang bisa diperdagangkan dan dimiliki secara publik.
Saham biasanya memiliki hak suara dalam RUPS, dan jika anda memiliki saham biasa, anda juga berhak atas dividen yang dibagikan perusahaan.
7. Saham preferen
Merupakan saham yang dimiliki pihak-pihak tertentu pada tingkat terbatas. Dikatakan tingkat terbatas karena pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS, namun bisa mendapatkan dividen dalam jumlah yang tetap baik dalam keadaan perusahaan mengalami kenaikan maupun penurunan profit.
Saham preferen umumnya tidak dijual-belikan di Bursa Efek. Perusahaan dapat memilih pihak-pihak siapa saja yang diberikan saham preferen. Baca juga: Apa Itu Saham Biasa? Apa Itu Saham Preferen?
JENIS SAHAM BERDASARKAN KAPITALISASI PASAR
1. Saham big cap
Saham big cap adalah saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar diatas 100 triliun. Kapitalisasi pasar adalah harga saham x jumlah saham beredar. Biasanyayang termasuk dalam saham big caps adalah saham2 blue chip seperti INDF ASII TLKM CPIN BBCA UNVR GGRM.
2. Saham middle cap
Saham mid cap adalah saham-saham dengan kapitalisasi pasar diatas 1 triliun sampai dibawah 100 triliun. Beberapa contohnya seperti PWON AALI JPFA ACES SMRA BSDE BBTN. Baca juga: Saham Middle Cap untuk Trading.
3. Saham small cap
Merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar 1 triliun sampai dibawah 1 triliun. Beberapa contohnya seperti JSKY AKKU MYRZ ANDI.. Baca juga: Saham Small Cap di Pasar Saham.
JENIS SAHAM BERDASARKAN LIKUIDITAS
1. Saham blue chip
Merupakan saham-saham dengan market cap besar, sehingga sahamnya ramai dan lebih banyak ditransaksikan di Bursa Efek. Saham blue chip adalah saham2 big cap. Saham big cap memberikan pengaruh besar pada IHSG. Beberapa contoh saham blue chip seperti INDF ASII TLKM CPIN BBCA UNVR GGRM.
2. Saham second liner
Merupakan saham-saham dengan market cap menengah (middle cap). Mayoritas banyak yang pergerakannya likuid dan ramai, tetapi volume transaksinya biasanya tidak setinggi saham-saham blue chip. Beberapa contohnya seperti saham JPFA PWON BSDE AALI BTPS.
3. Saham gorengan / lapis tiga / junk stock
Saham-saham yang likuiditasnya sangat rendah, sedikit ditransaksikan dan pergerakan harganya tidak stabil. Saham gorengan seringkali dimainkan bandar, dan volume transaksinya rendah, sehingga naik turunnya terkadang tidak beraturan.
JENIS SAHAM BERDASARKAN AKTIVITAS PERDAGANGAN
1. Saham tidur
Saham tidur adalah saham-saham yang tidak diperdagangkan di Bursa Efek, sehingga tidak ada transaksi. Umumnya saham tidur adalah saham-saham yang sudah turun ke harga terendah (Rp50).
2. Saham suspend
Merupakan saham yang terkena sanksi oleh Bursa Efek karena pergerakan harganya tidak wajar, atau ada masalah internal tertentu di perusahaan. Pada saat terkena suspensi, saham tidak bisa diperdagangkan. Baca juga: Arti dan Ilustrasi Suspensi Saham.
3. Saham likuid / aktif
Merupakan saham-saham yang banyak diperdagangkan oleh pelaku pasar, sehingga harga saham mengalami fluktuatif. Baca juga paragraf2 sebelumnya tentang jenis saham berdasarkan likuiditas.
4. Saham gocap
Saham gocap adalah saham yang harganya Rp50. Rp50 adalah harga saham paling rendah di Bursa Efek Indonesia pada pasar reguler. Sehingga saham gocap mengacu pada saham-saham harganya sudah menyentuh Rp50 dan umumnya tidak ditransaksikan (saham tidur).
JENIS SAHAM BERDASARKAN INDEKS
1. Saham indeks LQ45
Merupakan daftar 45 saham paling likuid dan banyak ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ45 diperbaharui setiap 6 bulan sekali, sehingga ada saham2 baru dan saham2 yang keluar dari LQ45. Baca juga: Daftar Indeks Saham LQ45 Terbaru.
3. Saham papan utama
Saham papan utama ditujukan untuk perusahaan yang memiliki company size yang besar, dan memiliki track record kinerja yang baik. Baca juga: Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek Indonesia.
4. Saham papan pengembangan
Saham papan pengembangan adalah saham-saham untuk perusahaan yang belum memenuhi persyaratan untuk masuk di papan utama, namun perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memiliki prospek baik di masa mendatang, dan perusahaan2 yang sedang dalam tahap penyehatan kinerja keuangan.
5. Saham indeks Kompas 100
Merupakan 100 saham yang memiliki kinerja fundamental baik, likuiditas transaksi bagus dan kinerja keuangan yang unggul di sektor industrinya.
6. Indeks-indeks saham lainnya
Masih banyak indeks saham lainnya, misalnya Indeks JII, IDX30, IDX80, IDXV30 IDX High Dividend 20 dan lain-lain. Anda bisa baca disini tentang produk2 indeks di BEI: Indeks Saham IDX.
JENIS SAHAM BERDASARKAN SIFATNYA
1. Cyclical stock
Merupakan saham perusahaan yang sektor bisnisnya sangat dipengaruhi oleh siklus bisnis dan kondisi ekonomi. Contohnya seperti barang2 komoditas minyak, batu bara, CPO yang sangat dipengaruhi harga permintaan dap penawaran di pasaran serta kondisi ekonomi. Beberapa contoh saham2 cyclical stock seperti ADRO AALI PTBA INDY BWPT ELSA MEDC.
2. Income stock
Merupakan saham yang memiliki kemampuan membagikan dividen lebih besar dibandingkan periode sebelumnya dan rata-rata sektor industri. Income stock biasanya menjadi incaran investor yang ingin mencari passive income di market. Contoh2 income stock bisa anda lihat melalui indeks IDX High Dividend 20.
3. Growth stock
Merupaan saham-saham yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, biasanya lebih besar dibandingkan sektor industrinya. Growth stock bisa termasuk dalam perusahaan2 yang sudah dikenal masyarakat, ataupun perusahaan2 kecil namun memiliki pertumbuhan yang cepat.
4. Defensive stock / non-cyclical stock
Merupakan saham-saham yang sektor bisnisnya tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan siklus bisnis. Contohnya adalah perusahaan2 di sektor consumer goods seperti INDF ICBP SIDO, MYOR, di mana semua orang tetap membutuhkan konsumsi dalam keadaan apapun, sehingga dikatakan sebagai defensive stock.
5. Speculative stock
Merupakan saham-saham yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang besar, namun pertumbuhannya tidak bisa terjadi secara konsisten. Biasanya hal ini terjadi karena produk atau sektor bisnisnya sedang booming sesaat.
Sebagai contoh, saham-saham sektor farmasi seperti KAEF INAF yang terkena sentimen positif masuknya vaksin Covid. Saham2 tersebut berpotensi memperoleh pendapatan yang besar, namun hanya pada periode-periode tersebut saja.
Itulah jenis-jenis saham dan penjelasannya. Semoga bermanfaat untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.