Di Bursa Efek, kita sering menemukan saham-saham yang harganya murah secara nominal. Justru mayoritas saham di Bursa Efek banyak yang harganya rendah, yaitu dibawah Rp1.000 per saham atau bahkan dibawah Rp500.
Saham-saham yang harganya Rp100, Rp200, Rp300 sering kita jumpai. Tetapi biasanya saham-saham dengan harga murah, risikonya buat trading juga lebih besar.
Karena kebanyakan saham murah memiliki market cap kecil. Semakin kecil market cap, semakin sedikit jumlah saham beredar, maka saham tersebut semakin mudah "digoreng" bandar saham.
Seringkali saham2 murah pergerakan harganya tidak beraturan. Naik turun harga sahamnya sulit ditebak, dan tidak sedikit saham murah yang sahamnya nggak likuid. Banyak saham murah yang secara historis memang harga sahamnya turun terus karena fundamentalnya kurang bagus.
Tapi bagaimanapun juga, saham-saham murah ada kelebihannya. Pertama, saham murah bisa dijangkau dengan modal kecil. Kedua, pada umumnya pergerakan saham-saham murah tidak terlalu mengikut pergerakan IHSG. Saham2 yang mengikut pergerakan IHSG biasanya adalah saham2 dengan market cap besar yang harganya relatif mahal.
Ketiga, tidak semua saham murah jelek untuk trading. Jadi pada pos ini, kita akan membahas beberapa strategi mencari saham murah berkualitas, khususnya buat seorang trader.
Kalau anda berniat mencari saham murah buat trading jangka pendek, anda bisa perhatikan beberapa tips screening berikut supaya bisa mendapatkan saham2 murah yang menguntungkan:
1. Pilih saham murah yang analisa chartnya bagus
Banyak saham murah yang pergerakan grafiknya tidak beraturan, volume kecil, pergerakan harganya sideways panjang dan nyaris nggak diperdagangkan. Contohnya seperti pola chart saham berikut:
Perhatikan pola grafik saham KOIN diatas (Harganya cuma sekitar Rp167), di mana bentuk candlesticknya sangat tipis. Terkadang terjadi kenaikan dan penurunan harga yang sangat drastis, namun tidak lama kemudian harganya balik sideways lama dan volume sangat tipis.
Tipe saham murah yang chartnya seperti ini seringkali menyesatkan trader, karena tipe saham seperti ini sangat susah diprediksi dan dianalisa menggunakan analisa chart.
Saran saya, pilihlah saham2 murah yang analisa chartnya bagus, ada pola-pola fluktuatif yang jelas. Karena saham2 seperti ini adalah saham2 yang 'tidak ditinggal' oleh trader, dalam arti sahamnya tetap aktif ditradingkan. Contohnya perhatikan pola saham PNBS berikut:
Saham Murah |
Perhatikan saham PNBS yang harganya hanya Rp130. Tapi saham PNBS ini punya pola chart yang cukup beraturan dan jelas. Kita bisa lihat setelah saham PNBS naik beberapa hari (tanda2 lingkaran), pasti ada koreksi harga saham. Pola ini terjadi secara berulang.
Jika kita perhatikan, walaupun saham PNBS beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan harga secara tiba-tiba / signifikan, tetapi chartnya masih memungkinkan untuk kita analisa.
Pola-pola rebound koreksi pada chart saham ini masih cukup jelas dan bisa kita analisa pergerakannya. Jadi untuk mencari saham murah, saran saya tetap prioritaskan saham2 yang chartnya bagus.
2. Pilih saham murah yang bid offernya ramai & beraturan
Saham murah seringkali tidak likuid. Saham tidak likuid salah satu cirinya bisa anda lihat dari ramai tidaknya antrian bid offer saham tersebut.
Saham yang bid offernya cuma puluhan, atau bahkan spread bid offer-nya sangat renggang (tidak sebesar fraksi harga), adalah saham-saham murah yang risikonya sangat besar buat trading. Contohnya perhatikan pola bid offer saham TRUS berikut:
Bisa anda lihat bid lots dan offer lots saham TRUS diatas hanya adalah puluhan sampai ratusan. Bid offer lots-nya terlihat sangat sepi. Inilah salah satu ciri saham murah yang risikonya besar buat trading.
Selain itu, kalau anda perhatikan jarak (spread) antara harga best bid dan best offernya juga sangat renggang. Harga best bid TRUS adalah 320. Tapi harga best offernya langsung loncat ke 342. Padahal harusnya kalau spread-nya rendah, jarak harganya sebesar fraksi harganya yaitu 320 untuk best bid dan 322 untuk best offer.
Baca juga: Mengenal Spread Bid Offer di Pasar Saham. Artinya diantara harga 324-340 tidak ada yang memasang order. Ini adalah ciri saham yang tidak likuid. Risikonya, saham2 tidak likuid biasanya harga sahamnya akan cenderung diam di tempat.
Oleh karena itu, pilihlah saham2 yang bid offernya likuid, ramai dan spread bid offernya juga tidak terlalu renggang. Perhatikan contoh saham PNBS berikut ini:
Perhatikan pada bid lots dan offer lots saham PNBS, di mana jumlah bid offernya cukup tebal. Ada ribuan bahan sampai puluhan ribu antrian lots. Hal ini menunjukkan walaupun saham PNBS sangat murah secara nominal, tapi sahamnya banyak diminati.
Semakin ramai suatu saham, maka saham tersebut lebih atraktif, sehingga meminimalkan jebakan saham tidak likuid, atau mengurangi risiko saham menjadi saham tidur (Harganya turun terus dan tidak ditradingkan lagi).
3. Kombinasikan dengan analisa broker summary
Saham-saham murah pada umumnya punya market cap kecil. Biasanya saham dengan market cap kecil, pergerakan harganya tidak terlalu mengikut arah IHSG.
Kalau anda butuh 'panduan' lebih untuk menganalisa saham-saham murah, anda bisa kombinasikan analisa teknikal dengan analisa bandarmologi melalui analisis broker summary. Berikut contoh tampilan broker summary saham:
Jika banyak sekuritas yang membeli saham, dan didukung dengan pergerakan analisa teknikal yang bagus, maka harga saham biasanya berpotensi naik. Sebaliknya, jika banyak top seller sekuritas dan chart sahamnya juga sudah mulai sulit naik, harga saham biasanya berpotensi turun.
Baca juga: Cara Membaca & Melihat Broker Summary. Itulah mengapa anda perlu mencari saham-saham murah yang analisa chart-nya bisa dianalisa dan bid offernya masih lumayan ramai.
Karena dengan begitu, anda bisa lebih mudah mengkombinasikannya dengan analisa bandarmologi yang lebih akurat. Saham-saham murah dengan market cap kecil, lebih bagus dilakukan kombinasi chart dengan analisa broker summary.
4. Pilih saham murah yang fluktuatifnya cepat
Banyak trader beranggapan saham yang murah pergerakan harganya cepat, sehingga bagus buat scalping... Faktanya, tidak semua saham murah punya pergerakan yang cepat.
Nah, kalau anda mau mencari saham2 murah yang bagus, pilihlah saham2 yang fluktuatif harganya relatif cepat dan berpola. Untuk mengetahui hal ini, memang anda perlu sedikit meluangkan waktu buat mengamati beberapa pergerakan saham di market selama jam trading.
Itulah 4 tips mencari saham murah yang berkualitas. Sebagai trader, jangan mudah tergoda membeli saham hanya karena harganya murah. Faktanya, banyak saham murah yang pergerakannya jelek dan tidak menguntungkan.
Dengan mencari saham murah berkualitas, anda bisa memanfaatkan saham-saham murah di market untuk mencetak profit, dan meminimalkan risiko jebakan saham pom-pom. Baca juga: Saham Gorengan: Saham Kerja Saham Pom-Pom.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.