Di pasar saham, konsep utama pergerakan harga saham bersumber dari FLUKTUATIF HARGA. Pergerakan umum harga saham yang terjadi di market pasti akan bergerak naik dan turun.
Setelah harga saham naik ke titik resisten tertentu, harga saham pasti akan turun (dijual / take profit). Tidak ada saham yang naik terus tanpa koreksi. Karena tujuan trader membeli saham adalah supaya bisa mendapatkan profit. Tidak ada saham yang kebal terhadap koreksi.
Sebaliknya, setelah harga saham turun, harga saham pasti akan naik lagi (dibeli / diakumulasi), kecuali saham-saham yang likuiditas dan fundamentalnya jelek, banyak saham yang harganya cenderung lebih banyak turunnya.
Ketika saham sudah turun, harga saham akan lebih murah, sehingga bisa dijangkau dengan lot lebih banyak. Hal ini membuat pelaku pasar mengoleksi kembali saham-saham yang sudah turun.
Siklus ini akan terus terjadi di pasar saham. Dalam kondisi pasar saham normal, pasti ada siklus / pola rebound koreksi, di mana harga saham akan naik dan turun secara berulang di kisaran 1-4 hari rebound dan 1-4 hari koreksi.
Oleh karena itu, dalam trading trader saham bisa memanfaatkan saham-saham yang sudah turun / murah untuk dibeli. Di market, strategi membeli saham di harga murah disebut dengan strategi Buy On Weakness (BOW). Baca juga: Buy On Weakness Saham: Strategi Trading yang Aman.
Buy on Weakness merupakan strategi membeli saham di harga bawah / support. Dengan beli saham di harga murah, anda akan lebih mudah mencari pilihan saham-saham yang sedang turun.
Strategi BOW relatif lebih mudah diterapkan semua trader mulai dari trader pemula sampai expert. Hal ini karena dengan BOW kita trading mengikuti SIKLUS dan FLUKTUATIF MARKET.
Kita mengikuti pergerakan market, di mana ketika market turun (dan tentu mayoritas saham ikut koreksi), kita mengoleksi lagi saham2 yang sudah murah. Ketika saham2 yang kita beli sudah mulai rebound, kita take profit sesuai target yang ditentukan. Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.
Namun strategi memilih saham murah tentu harus diterapkan dengan strategi yang benar, karena tidak semua saham yang terlihat turun adalah saham yang sudah murah secara teknikal.
Supaya strategi beli saham murah bisa lebih efektif, anda harus pertimbangkan beberapa strategi berikut:
- Analisa teknikal
- Momentum market (IHSG)
- Kualitas saham
Karena beli saham yang lagi turun juga ada risikonya: Saham yang dibeli bisa turun lagi, atau para trader biasanya menganalogikan: Menangkap pisau jatuh.
Pelajari juga cara-cara menganalisa saham yang sudah murah dan berpotensi naik / rebound, serta membedakan saham murah yang masih berpotensi turun disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Jadi kalau saham yang anda beli adalah saham bagus / murah, tetapi setelah anda beli sahamnya masih turun (Karena fluktuatif market itu pasti ada), at least anda tidak butuh waktu lama untuk menunggu saham anda naik lagi.
Hal ini mungkin berbeda kalau anda membeli saham di harga puncak / saham2 yang sudah sangat mahal secara teknikal. Maka risiko saham nyangkut di harga mahal akan lebih besar.
Berikut salah satu contoh memilih saham murah yang penulis praktikkan sendiri pada contoh saham BRPT
Penulis membeli saham BRPT pada tanggal 20-21 Juli pada harga average 815. Setelah membeli saham BRPT, BRPT memang masih sideways 1-2 harian. Tapi kemudian tanggal 22-23 BRPT mulai naik / rebound hingga ke resisten 840-850.
Saham Murah untuk Trading |
Tanda panah merah adalah momen di mana penulis mentradingkan BRPT, dan tanda lingkaran 1-2 hari setelahnya ketika BRPT mulai rebound.
Tentu saja selain menganalisa chart, kombinasi analisa momentum market (IHSG), pemilihan kualitas dan likuiditas saham juga menjadi pertimbangan supaya strategi memilih saham murah untuk trading bisa menghasilkan profit lebih efektif.
Membeli saham murah dengan analisa dan momentum yang tepat, juga bisa meminimalkan risiko cut loss atau floating loss saham yang terlalu lama.
Kalau selama ini anda sering terjebak membeli saham yang harganya masih tinggi, dan setelah dibeli saham anda selalu turun, cobalah untuk menerapkan strategi trading PALING DASAR terlebih dahulu, yaitu: Beli saham saat harganya sedang turun dan jual ketika rebound.
Karena strategi tersebut adalah bagian dari siklus market, sehingga pilihan saham dan analisa-analisanya akan lebih mudah dilakukan, dan bisa diterapkan menggunakan cara-cara yang lebih simpel.
Itulah keunggulan memilih saham murah untuk trading dan beberapa analisa yang harus dipertimbangkan dalam memilih saham murah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.