Ketika Bukalapak akan melakukan IPO, mulai banyak nge-hype saham Bukalapak. Banyak yang merekomendasikan beli. Banyak yang rekom untuk trading cepat. Tentu saja karena Bukalapak sudah memiliki brand image yang cukup ternama, sehingga ketika IPO, sangat ramai dibicarakan.
Di web Saham Gain ini, kita sudah pernah mengulas prospektus dan fundamental saham Bukalapak. Anda bisa pelajari kembali disini: Bukalapak IPO, Sahamnya Layak Dibeli?
Yap, dan pada prospektusnya, ternyata Bukalapak masih rugi selama 3 tahun dan fundamentalnya secara garis besar, termasuk valuasinya juga belum mendukung untuk dibeli (Jika kita mengacu pada kaidah-kaidah analisa fundamental). Baca juga: Belajar Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Ketika secara fundamental perusahaan masih merugi, apalagi kalau sahamnya banyak di-hype oleh media, para trader maka anda harus waspadai sahamnya, karena banyak sekali saham IPO yang hanya naik drastis beberapa hari pertama.
Setelah itu harga sahamnya langsung jatuh. Ketika BUKA sudah go public, anda bisa lihat chartnya:
Awalnya saham BUKA naik dari 1.055 sampai 1.325 dan berhasil Auto Reject Atas (ARA) sampai 2 hari. Sungguh kenaikan yang fantastis. Di saat saham BUKA lagi naik tinggi-tingginya, mulai banyak trader yang ikutan masuk karena nggak ingin "ketinggalan kereta".
Namun di hari ketiga, saham BUKA tiba-tiba turun drastis dan kena Auto Reject Bawah (ARB). Seperti yang anda lihat berikut, di mana saham BUKA turun sampai 1.035:
Dan ARB BUKA masih berlangsung lagi sampai tiga hari berturut-turut. Sampai saat pos ini ditulis, saham BUKA masih turun lagi sampai 925:
Banyak trader yang sudah terlanjur nyangkut di harga 1.200-1.300-an karena membeli saham BUKA pada saat harganya sedang naik tinggi.
"PERMAINAN LAMA" BANDAR SAHAM
Hal-hal seperti ini sebenarnya bukan kasus baru di pasar saham. Banyak model saham IPO yang pergerakannya kurang lebih sama seperti diatas. Kalau boleh saya bilang, sebenarnya ini adalah "permainan lama" bandar di Bursa saham.
Bandar secara langsung maupun tidak langsung, nge-hype saham Bukalapak, agar trader ritel tertarik masuk pada saham tersebut saat IPO nanti, dan membuat kesan seolah-olah saham BUKA bakalan naik tinggi dan menguntungkan kalau dibeli.
Namun bandar saham sendiri sebenarnya sudah dapat "barangnya" saat pemesanan IPO, di mana bandar pasti akan dapat jatah saham yang banyak, karena modalnya besar pada harga rendah.
Nanti saat sahamnya sudah dilepas ke pasar reguler, bandar mungkin masih menaikkan sahamnya 1-2 hari lagi. Tapi percayalah, nggak lama lagi sahamnya pasti akan didistribusi besar-besaran kalau sudah kena ARA.
Karena bandar sudah dapat sahamnya di harga yang SANGAT MURAH, yaitu pada saat pemesanan IPO. Di pasar reguler nanti, bandar tinggal "buang barang" dan cuan gede.
Nah, beruntunglah anda yang kebagian jatah saham saat IPO, karena anda bisa menjual untung saham anda saat awal-awal IPO di pasar reguler.
Tapi kalau anda baru membeli sahamnya saat IPO, terutama waktu naik tinggi-tingginya, ya risikonya besar banget. Risiko saham anda nyangkut di harga pucuk.
Dan seperti kita ketahui, saat saham BUKA ini ARB tiga hari, banyak kejadian konyol. Misalnya para investor ritel yang kasih bintang satu di aplikasi Bukalapak dan memberikan protes-protes terkait harga sahamnya.
Ya sebenarnya ini salah investor ritel itu sendiri. Kalau kita beli saham, 100% itu adalah tanggung jawab pribadi.
STRATEGI TRADING SAHAM IPO
Itulah pentingnya kita harus memiliki pengetahuan yang benar sebelum beli saham, baik dasar pengetahuan analisa fundamental ataupun analisa teknikal. Tujuannya agar anda tidak terjebak membeli saham hanya karena "katanya", karena news, karena rumor, karena lagi ramai.
Kalau anda membeli saham karena alasan-asalan tersebut, risikonya akan sangat besar. Dan sudah terbukti berkali-kali. Apalagi untuk saham-saham yang baru IPO dengan fundamental / prospektus kurang bagus, anda harus waspadai. Selain itu saham IPO juga belum bisa dianalisa chartnya.
Tapi karena saham BUKA ini masih hari awal IPO, biasanya saham-saham yang baru awal melantai di Bursa, khususnya saham2 yang market capnya lumayan besar, pasti ada peluang untuk naik lagi.
Tips-nya supaya anda tidak mudah terjebak membeli saham IPO dan berujung nyangkut di harga pucuk, sebaiknya anda menunggu volatilitas harga saham reda.
Anda bisa tunggu minimal 2 minggu pertama. Kalau pola-pola saham sudah mulai terbentuk. Atau kalau saham sudah kena ARB beberapa hari, biasanya ada peluang buat naik / rebound lagi.
Disitulah anda bisa manfaatkan momentum untuk trading cepat, karena saham-saham yang baru IPO volatilitasnya lebih tinggi. Tapi jika saham yang baru IPO 1-2 hari langsung kena Auto Reject Atas, ada baiknya anda menghindari dulu sahamnya, karena risiko jatuh atau ARB cukup besar.
Sebagai tambahan, anda bisa pelajari kecenderungan pola-pola pergerakan saham IPO disini: Saham IPO. Pada pos-pos tersebut, saya sering mengulas tentang saham IPO dan pergerakannya dalam jangka pendek.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.