Nabung saham merupakan salah satu cara investasi saham dengan membeli saham menggunakan modal kecil, namun dilakukan secara bertahap dan rutin. Nabung saham adalah solusi untuk anda yang ingin investasi saham jangka panjang, namun modal anda kecil / sangat terbatas.
Di pos ini: Penjelasan Cara Menabung Saham, kita sudah membahas simulasi dan mekanisme menabung saham. Saya rasa anda pasti anda sudah memahaminya. Disini kita membahas lebih ke arah praktik cara nabung saham yang efektif.
Dalam praktikknya, banyak investor pemula yang justru mengalami kerugian ketika menerapkan sistem nabung saham. Hal ini membuktikan bahwa nabung saham bukan jaminan anda pasti profit dalam jangka panjang.
Apakah program Yuk Nabung Saham yang selama ini gencar dilakukan Bursa Efek maupun sekuritas-sekuritas di Indonesia hanya untuk menipu nasabah?
Tentu tidak. Sama seperti investasi saham & trading saham, nabung saham juga perlu dilakukan dengan strategi yang benar. Kalau anda asal-asalan nabung saham tanpa planning dan strategi, kemungkinan besar anda akan salah memilih saham.
Jika anda berniat nabung saham, ada tiga cara & strategi yang bisa anda terapkan supaya nabung saham anda bisa lebih efektif dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Berikut 4 cara nabung saham yang efektif:
1. Fokus di saham yang bisa bertahan jangka panjang
Tujuan nabung saham adalah menyimpan saham untuk jangka waktu diatas 1 tahun. Karena time frame investasi nabung saham adalah orientasi jangka panjang, maka membeli saham bisa dilakukan dengan cara dicicil.
Jadi ada baiknya anda fokus nabung saham pada saham-saham yang kinerjanya mapan di sektornya, bisa dari saham-saham blue chip atau saham second liner yang kinerjanya bagus. Pelajari juga cara-cara memilih saham yang bagus untuk investasi jangka panjang disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Karena perusahaan2 yang kinerjanya bagus, harga sahamnya lebih stabil. Selain itu, anda juga mendapatkan dividen sebagai passive income. Jadi anda tidak hanya "setor saham" saja tiap bulan, namun anda punya kesempatan mendapatkan dividen tahunan atau dividen interim.
Sedangkan investasi pada growth stock dengan metode nabung saham, biasanya kurang efektif, karena growth stock atau sering dikenal dengan saham multi bagger kenaikannya memang sangat cepat, namun tidak bertahan dalam jangka yang panjang.
Biasanya hanya bertahan beberapa bulan 1-3 bulanan. Setelah naik tinggi harga saham akan turun dengan cepat, berbeda dengan saham-saham yang memang sudah mapan di sektornya dan rajin membagikan dividen.
Kalau anda menerapkan nabung saham di saham-saham yang volatilitasnya tinggi... Anda nabung saham belum sampai 1 tahun, saham yang anda beli sudah keburu turun duluan.
Para investor pemula seringkali keliru mindset dalam nabung saham. Banyak pemula yang beranggapan kalau nabung saham itu yang penting beli saham apapun.
Padahal tidak. Anda harus lebih selektif memilih saham-saham yang bisa bertahan dalam jangka panjang, perusahaan2 yang relatif mapan, dan pertimbangkan yang rajin bagi dividen.
Hal ini karena nabung saham itu ibarat MARATHON bukan SPRINT. Orientasi anda adalah buat jangka panjang.
2. Menambah porsi saat harga saham turun (Averaging down)
Kalau anda nabung saham, anda harus perhatikan harga beli rata-rata (average) saham yang anda punya. Konsepnya, semakin murah harga beli, semakin mudah anda menjual saham anda ketika naik. Demikian pula sebaliknya.
Jadi dalam nabung saham, anda juga harus perhatikan momentum beli, yaitu momentum kapan sebaiknya anda menambah porsi saham di saat yang tepat. Sebaiknya, anda mulai menambah jumlah saham anda ketika harga saham SEDANG TURUN / koreksi (Momentum).
Dengan cara ini, anda bisa mendapatkan saham dengan harga rata-rata yang lebih murah. Tapi kalau anda averaging ketika saham sedang naik atau di puncak, average price anda akan menjadi lebih mahal.
Bukankah lebih baik anda menunggu saham anda koreksi / turun dulu, baru anda menambah porsi saham? Sehingga kalau saham anda dalam jangka panjang nanti sudah naik, profit anda akan lebih terasa.
Jadi meskipun di saat itu anda sudah memiliki modal, tapi kalau momen marketnya masih belum pas (saham-saham sudah naik tinggi), ada baiknya anda menunggu saham koreksi, barulah anda menambah jumlah / porsi saham anda.
3. Strategi sedikit diversifikasi
Semakin banyak diversifikasi, nabung saham anda justru semakin nggak efektif. Dalam nabung saham, hendaknya anda menerapkan strategi diversifikasi yang lebih sedikit. Cobalah untuk nabung saham maksimal 2 saham dulu.
Kalau anda merasa 2 saham masih terlalu banyak, cobalah untuk menerapkan strategi konsentrasi, yaitu nabung 1 saham terlebih dahulu. Karena semakin banyak diversifikasi, nabung saham anda tidak bisa fokus. Utamakan kualitas dalam nabung saham.
Apalagi dengan modal kecil, anda harus bisa memaksimalkan porsi saham anda dalam jangka panjang. Kalau anda terlalu banyak diversifikasi, anda memang bisa memiliki banyak saham, tapi setiap saham mungki anda cuma bisa memiliki beberapa lot saja. Tentu profit anda tidak akan maksimal.
4. Strategi compounding
Nabung saham umumnya dilakukan oleh investor saham bermodal kecil. Supaya anda punya kesempatan membeli / investasi saham dengan jumlah lot lebih banyak, ada baiknya anda menerapkan strategi compounding.
Compounding merupakan strategi menambah jumlah saham menggunakan profit / keuntungan dari saham anda. Seperti ini ilustrasinya:
Anda nabung saham di saham BBRI. Harga beli rata-rata anda adalah 3.425. Setelah hampir 1 tahun menabung saham, anda memiliki 80 lot saham BBRI. Saham BBRI saat itu sudah naik ke 3.700.
Anda bisa pertimbangkan untuk menjual sedikit saham BBRI anda, misalnya 20 lot atau 25 lot saja. Keuntungan dari saham BBRI ini anda investasikan lagi pada saham BBRI, sehingga jumlah lot anda lebih banyak tanpa harus menambah modal. Hal ini sangat efektif diterapkan untuk investor yang modalnya masih pas-pasan untuk suntik modal.
Modal dari compounding bisa anda kumpulkan juga dari DIVIDEN tahunan atau interim yang anda dapatkan. Jadi ketika anda mendapatkan dividen, maka dividen yang anda peroleh bisa anda belikan lagi saham yang sama.
Itulah pentingnya anda mempertimbangkan nabung saham pada perusahaan2 yang setidaknya rutin bagi dividen dengan fundamental baik, karena anda bisa memanfaatkan dividen (passive income) untuk strategi compounding tanpa harus menambah modal ataupun menjual saham anda.
Itulah 4 cara nabung saham yang efektif. Dengan cara-cara tersebut, anda bisa lebih memaksimalkan keuntungan saham jangka panjang, sehingga nabung saham yang anda terapkan ada hasilnya (profitnya), bukan hanya sekedar "suntik modal" tiap bulan.
Kalau anda merasa nabung saham yang anda lakukan selama ini tidak membuahkan profit jangka panjang, coba terapkan empat cara nabung saham tersebut dan evaluasi kembali strategi nabung saham serta portofolio anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.