Jual beli saham harian atau sering disebut dengan strategi DAY TRADING / INTRADAY trading. Jual beli saham harian banyak diterapkan oleh para trader saham yang ingin trading cepat atau trader yang tidak ingin menyimpan saham terlalu lama.
Strategi memilih saham-saham bagus untuk trading harian (intraday), sudah pernah kita bahas full praktikknya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham + Analisa Tape Reading.
Para trader yang menerapkan strategi jual beli saham harian berharap untuk mendapatkan profit secepat mungkin, sehingga trader sering membeli saham hanya berdasarkan rumor, news, atau bahkan beli saham karena sekedar ikut-ikutan.
Namun anda harus pahami bahwa trading harian harus dilakukan dengan strategi yang benar, bukan hanya sekedar membeli saham yang kelihatannya lagi ramai dan banyak dibicarakan.
Mindset yang salah tentang jual beli saham harian, membuat para day trader sering nyangkut dan banyak cut loss. Strategi beli jual saham harian adalah strategi trading yang bagus jika anda bisa menerapkan kombinasi ANALISA, MANAJEMEN MODAL + MINDSET yang tepat.
Buat anda yang ingin trading harian, anda bisa pertimbangkan untuk menerapkan beberapa strategi jual beli saham harian berikut:
1. Fokus hanya di 1-2 saham
Para day trader saya sarankan untuk fokus trading di 1-2 saham saja. Dengan frekuensi day trading yang relatif sering, ada baiknya anda tidak perlu menyimpan saham terlalu banyak. Frekuensi day trading yang lebih sering membuat anda harus lebih banyak memasang entry beli, jual dan memantau market.
Kalau jumlah saham anda untuk day trading sampai belasan, anda akan kesulitan memantau saham-saham anda, dan risiko nyangkut juga besar.
Saya sering menemukan day trader yang setelah beli 1 saham dan sahamnya belum naik, trader langsung menambah diversifikasi saham yang lain. Ketika beli 2 saham dan belum naik semua, trader menambah lagi menjadi 3 saham.
Akhirnya trader tidak fokus. Satu saham "belum tuntas" (naik), trader sudah "menambal" dengan saham yang lain. Akhirnya jumlah saham di portofolio jadi banyak, namun mayoritas diisi oleh saham2 yang masih nyangkut.
Lebih baik anda fokus di 1-2 saham, dan menerapkan strategi beli bertahap. Cara ini efektif khususnya untuk trader harian pemula.
Katakanlah anda membeli saham BBTN untuk day trading. Kalau anda masih belajar, coba untuk beli saham BBTN dengan 20% modal anda misalnya. Kalau ternyata saham BBTN anda turun, anda masih punya modal 80% untuk averaging.
Dengan averaging down, harga beli rata-rata anda menjadi lebih murah, sehingga anda tidak butuh harga terlalu mahal untuk realisasi take profit. Dengan kata lain, recovery saham anda lebih cepat, jadi saham anda tidak nyangkut berlama-lama.
Tapi kalau saham pertama yang anda beli turun dan anda menambah beli saham-saham yang lain, anda sudah tidak punya modal untuk averaging saham yang masih turun di harga murah, sehingga recovery saham anda otomatis lebih lambat.
Dalam hal ini, anda perlu kombinasi analisa chart, manajemen modal untuk averaging, momentum market dan tape reading agar anda bisa entry di harga yang bagus, sehingga anda bisa meminimalkan risiko saham nyangkut, dan bisa take profit lebih cepat sesuai dengan strategi day trading.
2. Toleransi time frame trading
Day trading akan sangat mempengaruhi psikologis trader, karena trader "dikejar target" untuk bisa profit harian. Karena menerapkan mindset harus beli jual saham harian, trader seringkali langsung menjual sahamnya hanya karena turun beberapa poin.
Padahal trader sebenarnya sudah beli di harga yang bagus, dan hanya perlu menunggu beberapa hari agar saham yang dibeli bisa naik lagi.
Banyak trader yang setelah cut loss, beberapa hari kemudian saham yang dibeli langsung naik, karena trader sudah beli di harga yang bagus. Trader hanya panik karena "dikejar target" harian itu tadi. Hal ini akhirnya kena ke PSIKOLOGIS TRADER.
Ketika saham yang dibeli turun, trader langsung panik. Padahal saham turun setelah dibeli itu wajar. Itu adalah bagian dari FLUKTUATIF MARKET. Yang paling penting, anda sudah membeli saham di harga yang bagus, dan menerapkan diversifikasi yang wajar, agar anda punya modal untuk averaging jika saham anda turun ke support-support-nya (Baca poin nomor 1).
Oleh karena itu, para day trader sebaiknya menerapkan TOLERANSI time frame trading. Artinya "worst case" kalau saham yang anda beli belum naik di hari itu dan anda tidak bisa day trading di hari yang sama, tidak masalah anda hold saham anda sampai beberapa hari sampai 1 minggu.
Toh, jangka waktu beberapa hari sampai 1 minggu masih termasuk dalam rentang time frame yang cukup singkat. Dengan menerapkan toleransi time frame trading, psikologis anda juga akan lebih terjaga.
3. Target profit tidak terlalu tinggi
Seperti yang kita bahas tadi, bahwa beli jual saham harian pasti memiliki frekuensi trading yang lebih banyak, dengan time frame trading lebih singkat. Jadi untuk day trader, anda bisa menetapkan target profit yang tidak terlalu tinggi.
Idealnya, trader harian menerapkan target profit di kisaran 1-4%-an. Target profit 1-4% untuk day trader sudah cukup besar, karena frekuensi trading anda relatif lebih banyak. Jika anda profit 10 kali transaksi dengan keuntungan masing-masing 1%, maka total profit anda sudah 10%.
Dengan menetapkan target profit yang tidak terlalu tinggi, hal tersebut juga akan menjaga psikologis anda, karena anda tidak terbebani menetapkan profit yang relatif sulit dicapai dalam jangka pendek.
Jadi di dalam day trading, anda juga bisa mengincar saham-saham yang pergerakannya stabil dan lebih low risk seperti saham-saham second liner, tidak harus mengincar saham-saham gorengan setiap trading.
4. Tidak harus trading setiap hari
Walaupun dikatakan jual beli saham harian, namun bukan berarti anda harus trading setiap hari. Tidak setiap saat market bagus. Tidak selalu saham yang anda incar naik setiap hari.
Terkadang anda mungkin merasa capek dengan aktivitas trading karena selama ini anda sudah banyak membeli saham, anda butuh istirahat dari trading. Kalau anda merasa kondisi market atau psikologis anda saat itu masih belum mendukung untuk beli saham, anda tidak perlu memaksakan trading.
Dalam trading harian, utamakan kualitas trading daripada hanya sekedar mementingkan kuantitas / jumlah transaksi. Semakin banyak trading, bukan berarti anda pasti profit lebih besar.
Itulah beberapa tip jual beli saham harian agar anda bisa memaksimalkan profit, cara-cara meminimalkan risiko saham nyangkut dan cut loss. Banyak anggapan strategi beli jual saham harian itu identik dengan gambling dan risiko cut loss yang besar.
Saya pribadi sebagai trader yang menerapkan trading harian, kurang sependapat dengan anggapan-anggapan tersebut. Strategi, analisa momentum, manajemen modal, manajemen psikologis akan membuat trading harian bisa lebih membuahkan hasil (profit) dan menekan risiko cut loss.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.