Indikator analisis teknikal yang cukup populer dan sering digunakan trader adalah indikator Moving Average (MA). Moving Average bisa memberikan banyak informasi pada trader mengenai titik support resisten krusial dalam grafik, analisa tren dan bisa memberikan sinyal trading.
Kita pernah ulas disini tentang manfaat indikator MA: Kegunaan Moving Average dalam Analisis Teknikal. Moving Average adalah garis yang menunjukkan rata-rata perdagangan saham selama periode waktu tertentu. Misalnya anda menggunakan Moving Average 5.
Artinya, garis MA akan menunjukkan rata-rata perdagangan saham selama 5 hari. Moving Average 15 hari artinya adalah rata-rata perdagangan saham selama 15 hari. Satu garis moving average, sudah bisa digunakan untuk melakukan analisa teknikal.
Satu garis MA, dapat digunakan untuk melihat titik support-resisten, potensi reversal suatu saham, analisa tren. Kita pernah membahas cara-cara menggunakan moving average untuk mendapatkan profit trading disini: Moving Average Praktis.
Kalau anda belajar analisa Moving Average, anda pasti tidak asing dengan istilah CROSS MOVING AVERAGE. Cross MA adalah perpotongan dua garis Moving Average untuk mendapatkan potensi sinyal bullish atau bearish suatu saham.
Satu garis MA bisa digunakan sebagai alat bantu trader untuk melihat titik support-resisten, dan analisa tren. Namun dua garis Moving Average dapat digunakan sebagai analisa untuk melihat sinyal golden cross (bullish) dan death cross (bearish) pada saham.
RULE PENTING MA CROSS SAHAM
- Ketika kedua garis MA berpotongan dari bawah menuju keatas, itu adalah pertanda harga saham akan naik alias GOLDEN CROSS / BEARISH.
- Ketika kedua garis MA berpotongan dari atas menuju kebawah, itu merupakan pertanda harga saham akan turun alias DEATH CROSS/ BULLISH.
Sekarang untuk memudahkan praktikknya anda bisa perhatikan contoh cross Moving Average pada grafik berikut:
Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran diatas. Ketika kedua garis Moving Average berpotongan (cross) dari atas menuju kebawah, tidak lama kemudian harga saham turun / koreksi setelahnya.
Sehingga ketika harga saham sudah naik, disertai pola cross Moving Average dari atas menuju kebawah, anda bisa pertimbangkan untuk ancang-ancang take profit. Atau kalau anda belum memiliki sahamnya, anda bisa wai and see dan menunggu harga saham koreksi terlebih dahulu, supaya bisa beli saham pada harga murah.
Kemudian perhatikan MA cross golden cross berikut ini:
Sebaliknya, pada saat kedua garis indikator MA berpotongan dari bawah menuju keatas (anda bisa lihat tanda-tanda lingkaran pada chart), maka harga saham mengalami kenaikan setelahnya.
Ketika harga saham sudah turun, dan kedua indikator MA mulai berpotongan keatas, itu adalah pertanda harga saham berpotensi rebound jangka pendek. Anda bisa pertimbangkan untuk membeli sahamnya, ketika kedua garis MA membentuk sinyal golden cross / berpotongan keatas.
Itulah yang dimaksud dengan MA cross saham, yaitu anda menggunakan lebih dari satu, biasanya cukup dua perpotongan garis MA untuk menganalisa potensi bullish reversal ataupun bearish reversal pada suatu saham.
Konsep Moving Average cross agak mirip dengan konsep indikator Stochastic Oscillator (SO). Indikator SO juga menggunakan dua buah garis, di mana ketika kedua garis berpotongan keatas, maka disebut golden cross. Jika sebaliknya, disebut sebagai death cross yang merupakan pertanda harga saham berpotensi koreksi.
Anda bisa baca cara membaca dan menggunakan SO pada pos berikut: Cara Menggunakan Indikator Stochastic Oscillator (SO).
Dan indikator SO sendiri salah satu garisnya memang adalah indikator Moving Average. Jadi kalau anda bisa membaca indikator SO, atau bahkan anda menggunakannya juga dalam trading, saya jamin anda pasti lebih mudah memahami Moving Average cross.
BERAPA PERPADUAN GARIS MOVING AVERAGE YANG BAGUS?
Konsep garis Moving Average adalah: Semakin pendek periode Moving Average, maka fluktuatif dan "gelombang" garisnya akan semakin cepat. Tentu saja semakin pendek MA, sinyal golden cross maupun death cross yang dihasilkan akan semakin cepat.
Namun kekurangannya, dapat meningkatkan potensi fake signal. Sedangkan semakin panjang periode garis MA, "gelombang" garisnya akan semakin smooth, tetapi bisa meminimalkan potensi fake signal.
Saran saya, kalau anda ingin gunakan perpaduan dua garis MA cross, coba gunakan perpaduan garis MA yang populer atau sering dipakai, misalnya MA25 dan MA50. MA30 dan MA60. MA50 dan MA100.
Kalau anda ingin trading dengan jangka waktu lebih pendek, anda bisa gunakan garis MA yang lebih pendek misalnya perpaduan MA10 dengan MA20. MA5 dengan MA10. MA15 dan MA30. Gunakan MA yang populer dan banyak dipakai trader.
Dalam perjalanan trading, anda bisa eksperimen sendiri perpaduan cross garis MA yang cocok dan sesuai dengan karakter masing-masing.
KELEMAHAN MA CROSS SAHAM
Perlu anda ketahui, sinyal yang dihasilkan dari MA cross saham ini kurang bisa diterapkan untuk saham yang tren-nya sideways. Saham yang trennya sideways, seringkali kedua garis MA tidak bertemu, sehingga tidak menghasilkan sinyal cross.
Selain itu, indikator MA bukanlah indikator saham yang sempurna. Jadi anda tidak disarankan untuk 100% mengandalkan Moving Average cross. Anda juga harus kombinasikan dengan price action seperti chart pattern, candlestick, support resisten untuk menghasilkan sinyal trading yang lebih akurat.
Itulah penjelasan dan praktis MA cross saham. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.