Salah satu alat analisis teknikal yang digunakan untuk menganalisa potensi pergerakan saham bisa dilakukan menggunakan INDIKATOR SAHAM. Istilah indikator saham pasti sudah tidak asing di telinga trader. Indikator saham merupakan alat bantu untuk menganalisa sinyal trading, analisa tren, analisa support resisten dan untuk melihat potensi pembalikan arah atau penerusan tren.
Indikator memiliki banyak manfaat bagi trader, karena biasanya analisa teknikal yang dilakukan tanpa indikator apapun seringkali membuat trader bingung melihat potensi pergerakan saham.
Namun dengan indikator, anda bisa melihat lebih banyak PETUNJUK trading. Tetapi dalam praktikknya, penggunaan indikator saham justru menjadi bumerang bagi trader. Banyak trader yang ujung-ujungnya malah bingung menginterpretasikan sinyal saham dari indikator.
Banyak trader yang tidak paham cara menggunakan indikator saham untuk trading. Hal ini dikarenakan trader belum paham cara trading dengan indikator yang benar.
Pada pos ini, kita akan membahas cara trading menggunakan indikator, agar indikator saham yang anda setting pada chart bisa digunakan secara efektif. Berikut beberapa tips cara trading saham dengan indikator:
1. Memahami kegunaan indikator leading dan indikator lagging
Indikator saham menurut fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu indikator leading, indikator lagging dan indikator untuk mengukur volatilitas pasar atau biasa disebut indikator volume.
Anda bisa baca perbedaan indikator leading dan lagging disini: Analisis Teknikal: Indikator Leading vs Indikator Lagging. Indikator leading merupakan indikator yang memberikan sinyal beli dan jual kepada investor, karena sifat indikator leading adalah mendahului pergerakan harga.
Sedangkan indikator lagging adalah indikator yang terlambat memberikan sinyal. Oleh karena itu, indikator lagging digunakan untuk menganalisa potensi perubahan tren, maupun sebagai alat bantu menentukan support dan resisten.
Sebagai trader saham, anda harus pahami terlebih dahulu mana yang termasuk indikator leading dan mana yang termasuk indikator lagging. Dan tentunya, anda harus pahami perbedaan keduanya, supaya anda tidak salah menggunakan indikator.
Beberapa contoh indikator leading yang populer adalah Stochastic, RSI, Williams %R, Momentum, Money Flow Index, Chaikin Money Flow. Beberapa contoh indikator lagging populer misalnya Bollinger Bands, Moving Average, Zig Zag, MACD dan lain-lain.
2. Hindari menggunakan banyak indikator dengan fungsi yang sama
Jumlah indikator leading dan lagging itu cukup banyak. Maka dari itu, hindarilah menggunakan terlalu banyak indikator saham apalagi kalau fungsinya sama. Banyak trader yang menggunakan 5-7 indikator saham, di mana pada grafik ditampilkan indikator Stochastic, RSI, Williams %R dalam satu grafik.
Padahal ketiga indikator tersebut fungsinya dan cara bacanya sama, yaitu sebagai indikator leading. Menggunakan terlalu banyak indikator hanya akan membuat trader menjadi latah, dan membuat keputusan trading menjadi tidak akurat.
3. Gunakan indikator dengan fungsi yang berbeda
Masih berkaitan dengan poin kedua, trader disarankan untuk menggunakan sedikit indikator saja, namun dengan fungsi indikator yang berbeda. Gunakan 1 indikator leading, 1 indikator lagging dan indikator pengukur volatilitas pasar.
Misalnya anda menggunakan indikator RSI untuk indikator leading, kemudian indikator Moving Average untuk indikator lagging (alat bantu menentukan titik support-resisten, analisa tren), dan satu indikator pengukur volatilitas pasar / likuiditas misalnya indikator volume.
Anda bisa pelajari mengenai tiga indikator paling penting dalama analisis teknikal pada pos berikut: 3 Indikator Penting Analisis Teknikal.
Dengan menggunakan tiga indikator dengan fungsi yang berbeda-beda, anda akan lebih mudah menginterpretasikan indikator untuk trading. Hal ini juga akan meminimalkan bias dalam analisa teknikal, sehingga risiko kesalahan menentukan sinyal trading atau titik support-resisten bisa diminimalkan.
4. Gunakan indikator yang simpel (bisa anda praktikkan)
Dalam menggunakan indikator, disarankan untuk menggunakan indikator-indikator simpel, dalam arti indikator tersebut memang bisa anda praktikkan dan pahami.
Karena jumlah indikator saham sangat banyak, untuk trader pemula anda mungkin bingung harus memilih apa untuk analisa teknikal. Saran saya, anda bisa gunakan indikator-indikator saham yang paling populer dan sering digunakan / menjadi acuan para trader.
Hal ini akan lebih memudahkan anda untuk mendalami indikator, dan mencari referensi settingan indikator yang cocok. Anda bisa pelajari indikator-indikator yang sering dipakai trader pada pos berikut: 5 Indikator Saham yang Sering Digunakan Trader.
5. Indikator saham tidak bisa berdiri sendiri
Tadi sudah kita bahas bahwa trader disarankan untuk menggunakan indikator dengan fungsi yang berbeda-beda. Trader juga disarankan untuk tidak menggunakan 2 atau bahkan lebih indikator dengan fungsi yang sama.
Tetapi, sebagus apapun kombinasi dan setting indikator yang anda aplikasikan, indikator saham tetap tidak bisa berdiri sendiri. Hal ini karena indikator akan bergerak mengikuti perubahan harga saham.
Apabila harga saham naik, indikator akan memberikan sinyal beli dan sebaliknya. Namun perubahan atau tren harga saham di market seringkali berbalik arah. Sehingga indikator yang awalnya memberikan sinyal beli, bisa berubah menjadi sinyal jual ketika harga saham mengalami perubahan seketika dari bullish ke bearish.
Hanya mengandalkan indikator saham di dalam analisis trading masih belum cukup, karena kalau anda hanya percaya indikator 100%, trader berisiko terkena banyak fake signal.
Indikator akan lebih bermanfaat sebagai "alat bantu" atau "alat pendukung" trading apabila dikombinasikan dengan analisis teknikal klasik. Analisa teknikal klasik merupakan analisa teknikal yang mempelajari PERGERAKAN HARGA di market.
Dalam analisa teknikal klasik, trader harus memahami analisa: Support-resisten, analisa tren (price action), chart pattern, candlestick. Yap, analisa-analisa inilah yang harus dipahami oleh trader untuk mengambil keputusan trading.
Analisa-analisa tersebut bisa dikombinasikan dengan indikator, sehingga akan menghasilkan trading decision yang lebih baik. Analisa teknikal klasik (support resisten, candlestick, chart pattern, tren) berfungsi untuk melihat potensi perubahan harga dan psikologis market.
Sedangkan indikator saham itu sendiri berfungsi sebagai 'alat bantu' untuk meyakinkan sinyal trading dari analisa price action (indikator leading), dan juga sebagai alat bantu trader untuk menentukan letak support resisten dan perubahan tren (indikator lagging).
Jadi indikator saham tidak berdiri sendiri, namun harus selalu dibarengi dengan pengetahuan tentang analisa price action (analisa teknikal klasik). Banyak trader yang hanya 100% mengandalkan indikator, misalnya trader langsung beli saham ketika garis Stochastic bergerak keatas, tanpa melihat faktor-faktor teknikal lainnya.
Hal ini menyebabkan banyak trader yang tertipu oleh fake signal, karena seperti yang kita bahas tadi, indikator bergerak mengikuti perubahan harga saham. Maka dari itu, anda juga harus mendalami analisa teknikal klasik yang mempelajari analisa teknikal dari segi price action.
Kesimpulannya, trading saham dengan indikator dapat menghasilkan analisa teknikal yang efektif apabila anda menggunakan indikator SEWAJARNYA. Yap, gunakan indikator secukupnya sesuai dengan fungsinya (1 indikator leading, 1 indikator lagging dan satu indikator pengukur volatilitas pasar / untuk melihat likuiditas).
Selain indikator, anda harus kombinasikan juga dengan price action. Itulah 5 cara trading dengan indikator yang bisa anda aplikasikan untuk pasar saham. Kalau selama ini anda sering terjebak dengan sinyal palsu indikator.
Atau analisa indikator anda sering menimbulkan bias dan kebingungan, karena anda pakai indikator terlalu banyak, anda bisa evaluasi kembali penggunaan indikator di dalam analisa trading anda.
Para trader saham yang ingin fokus pada pendalaman analisis teknikal yang langsung masuk ke praktik dan strategi trading untuk memilih saham bagus mulai level pemula - expert (bisa trading mandiri), anda bisa perdalam full praktik analisis teknikal saham disini: Ebook Full Praktik Analisis Teknikal Saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.