Screening saham dilakukan dengan cara memilih saham-saham yang bagus, saham-saham yang punya potensi naik untuk trading, sehingga dengan screening saham anda bisa menyingkirkan saham-saham yang jelek, dan hanya memilih saham bagus yang siap ditradingkan. Adanya screening saham akan meminimalkan risiko membeli saham jelek.
Bicara soal screening saham, ada banyak metode screening yang bisa anda terapkan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Salah satu metode screening saham yang cukup populer adalah screening saham open = low.
Screening saham open low dilakukan dengan cara mencari saham-saham yang candlesticknya pada saat closing hari terakhir memiliki harga OPEN (pembukaan) sama dengan harga LOW (terendah). Candlestick yang open = low.
Saham yang harga pembukaan sama dengan harga terendah itu artinya harga saham dibuka pada harga terendah, dan selama jam perdagangan saham tidak pernah turun dibawah harga terendahnya.
Artinya, tekanan bullish di saham tersebut sedang kuat, karena para trader tidak pernah menurunkan harga saham sejak pembukaan market (sehingga open = low), dan harga saham ditutup diatas harga open dan low-nya, sehingga posisi candlestick tidak ada lower shadownya/
Sehingga para trader beranggapan bahwa candlestick yang membentuk pattern open = low adalah saham yang punya potensi untuk melanjutkan kenaikan pada keesokan harinya.
Sebaliknya kalau candlestick membentuk pola open = high (harga pembukaan sama dengan harga tertinggi), itu artinya pelaku pasar tidak berniat menaikkan harga saham, karena saham dibuka di harga tertinggi, dan tidak pernah kuat menembus harga open yang merupakan harga tertingginya. Lalu, harga saham ditutup dibawah itu.
Kini anda sudah paham konsep open = low pada candlestick. Itulah mengapa banyak trader yang ingin melakukan screening saham berdasarkan kriteria open = low.
SCREENING SAHAM OPEN LOW
Pertama-tama, perlu anda perhatikan bahwa screening saham open = low dilakukan dengan melihat candlestick-nya pada setelah closing market. Jadi anda dianjurkan melakukan screening SETELAH PASAR SAHAM TUTUP.
Untuk melakukan screening saham open = low, bisa dilakukan dengan cara manual ataupun menggunakan aplikasi / software. Kalau anda melakukan screening saham open = low dengan cara manual, mungkin akan memakan banyak waktu.
Salah satu aplikasi saham yang bisa anda gunakan untuk screening saham open = low adalah aplikasi Data Saham Indonesia. Anda bisa download aplikasinya melalui Google Playstore di smartphone anda.
Setelah itu, anda bisa masuk ke menu Screener yang ada di pojok kiri atas aplikasi Data Saham Indonesia. Pada menu screener, anda bisa ketikkan sebagai berikut:
Screening Saham Open Low |
open == low AND
(all_bid_volume > all_offer_volume) and (current high > prev high and current low > prev low) and current value > 100000000
Itu adalah kode untuk screening saham-saham yang harga open = low. Anda bisa ketikkan manual pada menu screening di Data Saham Indonesia. Tampilannya seperti yang anda lihat diatas. Setelah itu, anda bisa klik menu 'Test Run'. Tampilannya sebagai berikut:
Anda juga bisa urutkan (Sort By) berdasarkan harga atau kriteria-kriteria lainnya sesuai yang anda inginkan. Lalu klik 'Show List' dan setelah itu muncullah saham-saham yang candlesticknya memiliki harga open = low:
Itulah daftar hasil screening saham open = low. Dengan bantuan aplikasi Data Saham Indonesia, anda bisa lebih cepat menampilkan hasil screening.
Apakah Screening Saham Open = Low Akurat untuk Trading?
Perlu anda pahami, bahwa screening saham open = low hanyalah screening saham. Saham yang open = low pada candlestick terakhir belum tentu harga sahamnya pasti naik keesokan harinya.
Memang terkadang saham-saham yang candle sebelumnya memiliki pola open = low, harga saham besoknya naik. Tapi sering juga kita temukan saham-saham yang meskipun open = low, harga sahamnya koreksi atau sideways setelahnya.
Screening saham melalui aplikasi "hanyalah" TAHAP SCREENING AWAL. Nah, setelah anda menemukan daftar screening saham yang open = low, disarankan untuk melakukan analisis teknikal saham-saham tersebut secara spesifik (lanjutan).
Karena bagaimanapun juga, tidak semua saham yang punya pola open = low adalah saham-saham yang pasti naik keesokan harinya. Tidak semua saham punya pola yang bagus atau likuid.
Sebaiknya trader melakukan screening lanjutan dengan memilah saham-saham yang bagus / likuid. Pada contoh hasil screening diatas, tidak semua saham adalah saham-saham yang bagus. Bahkan ada juga waran dan saham-saham yang kurang likuid seperti LUCY (harganya gocap) tetap masuk di dalam hasil screening.
Kesalahan trader yang sering saya temukan adalah trader langsung membeli saham ketika sudah menemukan saham dengan kriteria open = low. Karena tidak melakukan analisa lanjutan, saham yang dibeli trader akhirnya malah nyangkut.
Jadi meskipun anda menggunakan aplikasi / software khusus untuk screening saham, setiap trader tetap harus memiliki kemampuan untuk melakukan screening saham manual (lanjutan), untuk memilah lagi saham-saham terbaik dari tahap screening awal (aplikasi).
Strategi-strategi screening saham lanjutan untuk memilih saham-saham bagus yang berpotensi naik, dan strategi screening untuk menghindari saham-saham jelek bisa anda perdalam full praktikknya disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.