Ada dua cara melakukan screening saham, yaitu screening saham manual dan screening saham menggunakan aplikasi (automatic screening). Screening manual berarti anda melakukan analisa-analisa saham secara manual menggunakan trading plan dan indikator pilihan yang sudah anda tetapkan.
Saham-saham yang memberikan sinyal trading yang bagus, maka bisa anda masukkan daftar watchlist untuk trading. Sedangkan screening saham aplikasi berarti anda menggunakan software atau aplikasi tertentu untuk melakukan screening berdasarkan kriteria tertentu yang sudah anda tetapkan.
Saat ini, banyak trader yang mencari software-software khusus untuk screening, karena screening saham aplikasi dianggap dapat memudahkan dan menyederhanakan proses screening saham.
[Untuk mendalami analisa screening saham dengan cara-cara praktis, simpel dan efektif, anda bisa mempelajari full praktik analisa screening saham disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus].
Cara kerja automatic screening (aplikasi) yaitu dengan menyeleksi saham-saham secara otomatis berdasarkan kriteria yang anda setting. Misalnya anda ingin screening saham yang candle-nya membentuk open=low, maka software screening nanti akan menampilkan saham-saham yang candlestick-nya memiliki pattern open = low.
Pertanyaannya: Kalau anda trader saham sibuk, perlukah aplikasi-aplikasi screening saham khusus?
Saya sering menerima pertanyaan dari trader part time yang memiliki kesibukan pekerjaan, di mana banyak trader ingin menggunakan aplikasi screening saham untuk memudahkan proses screening saham, agar tidak perlu repot melakukan screening saham manual.
Sebenarnya, perlukah menggunakan aplikasi screening khusus untuk trading? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, anda harus memahami sisi positif dan dampak negatif menggunakan aplikasi screener.
Dampak positifnya, tentu dengan aplikasi screener bisa menyederhanakan proses screening saham, karena anda bisa langsung melakukan automatic screening berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah anda tetapkan. Jadi dengan automatic screening, anda tidak harus melihat saham satu per satu untuk dianalisa berdasarkan kriteria tertentu.
Namun, aplikasi screening saham juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil screening saham masih tetap banyak
Banyak trader yang mengeluhkan hasil screening dengan aplikasi, karena mayoritas screening aplikasi masih menampilkan hasil screening saham dalam jumlah yang banyak.
Misalnya, trader ingin screening saham yang sudah oversold. Ternyata hasil screeningnya masih terdapat sekitar 50 saham, sehingga trader tetap harus memilih lagi dari 50 saham tersebut, mana yang akan ditradingkan.
Jatuhnya kurang lebih akan sama saja, mau tidak mau trader harus tetap melakukan analisa manual, untuk memilih 1-2 saham saja yang terbaik untuk ditradingkan.
2. Penyimpangan hasil screening
Penyimpangan-penyimpangan hasil screening sangat mungkin terjadi. Kalau anda menggunakan software A dengan software B, walaupun kriteria screeningnya kurang lebih sama, namun bisa saja hasil yang didapatkan sedikit berbeda.
Selain itu, screening saham terkadang datanya juga bisa delay. Misalnya, anda ingin screening saham open = low tepat di jam 09.00 saat market buka. Kebanyakan software screener masih menampilkan open = low based on candlestick di hari kemarin.
3. Aplikasi screening terlalu kaku (sangat terbatas)
Screening saham menggunakan kriteria tertentu yang sudah anda tetapkan / setting. Namun kenyataannya, untuk melihat bagus tidaknya saham buat dibeli bukan hanya bergantung kriteria2 tersebut.
Anda harus melakukan beberapa kombinasi analisa teknikal, bahkan mungkin anda perlu menganalisa momentum trading, melihat kualitas saham yang mau dibeli dan lain-lain. Kombinasi-kombinasi yang lebih fleksibel inilah yang tidak ada di dalam aplikasi screening saham.
Hal inilah yang menyebabkan banyak trader mengeluh karena setelah membeli saham dari hasil screening, saham yang dibeli ternyata sangat tidak sesuai dengan harapan.
Kesimpulannya, aplikasi screening saham BUKANLAH solusi terbaik untuk trader sibuk. Anda boleh menggunakan automatic screening saham sebagai ALAT PENUNJANG, namun bukan sebagai ALAT UTAMA.
Dalam arti, kalau software screening memberikan hasil saham-saham tertentu yang sinyalnya bagus berdasarkan kriteria screening tertentu, bukan berarti saham tersebut besok pasti akan naik.
Hasil screening hendaknya dijadikan sebagai bahan awal untuk screening anda, namun bukan decision akhir untuk trading. Inilah yang sering disalah-pahami oleh kebanyakan trader.
Anda pasti akan bertanya lagi: "Bung Heze, berarti sama saja donk, saya harus tetap analisa saham manual lagi?".
Saya jawab jujur: YA, walaupun anda sudah menggunakan aplikasi screener, anda harus tetap menganalisa lagi saham-saham secara otodidak, untuk memutuskan saham-saham terbaik yang mau ditradingkan.
Solusinya, kalau anda trader sibuk yang tidak punya banyak waktu buat menganalisa dan memilih saham satu per satu di Bursa Efek, disarankan untuk memilih / screening saham dari indeks-indeks tertentu saja.
Misalnya, kalau anda ingin trading di saham-saham likuid, screening saja saham-saham dari Indeks LQ45 atau Indeks Kompas 100 atau IDX30. Kalau anda ingin trading di saham-saham Syariah, anda bisa screening saham-saham di JII.
Nah, dengan cara ini, anda bisa mengerucutkan / menyempitkan target screening saham, dan meminimalkan risiko memilih saham-saham jelek, karena anda sudah ada acuan saham-saham di indeks yang anda incar. Cara ini juga menghemat waktu untuk screening saham.
Atau kalau anda menggunakan software / aplikasi screening, anda bisa lakukan screening manual lanjutan dari hasil screener software. Misalnya dari hasil screening aplikasi berdasarkan kriteria tertentu, didapatkan 35 saham hasil screening.
Anda bisa fokuskan menganalisa 35 saham tersebut secara manual, untuk melihat saham-saham apa yang paling bagus buat trading. Tentu saja, anda tidak mungkin memilih random atau mentradingkan semuanya.
Itulah pentingnya screening manual, supaya anda bisa memilih 1-2 saham saja yang TERBAIK BUAT TRADING. Buat trader sibuk, anda bisa luangkan waktu screening saham setelah pasar saham turun atau malam hari setelah anda bekerja, sehingga anda memiliki waktu yang lebih santai.
Untuk memperdalam cara-cara screening saham bagus buat menemukan stock pick trading dengan cara-cara simpel dan efektif, bisa diterapkan semua level trader, anda bisa mempelajari full praktikknya disini: Panduan Simpel, Praktis & Efektif Screening Saham Bagus.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.