Trading saham harian merupakan strategi trading yang banyak diterapkan oleh mayoritas trader saham. Pergerakan fluktuatif saham-saham di market selama jam trading menunjukkan banyaknya trader yang memanfaatkan momentum untuk trading cepat di market, yaitu beli saham dan take profit dalam waktu cepat (harian).
Penulis sendiri termasuk trader saham yang menerapkan strategi trading harian (intraday), dan saya juga menuangkan ide, strategi, praktik-praktik trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Cuan saham harian nggak kalah banyak dibandingkan strategi-strategi trading lainnya dengan time frame lebih panjang. Apalagi trading harian dilakukan dengan frekuensi trading yang relatif lebih sering, sehingga akumulasi profit trading harian sebenarnya cukup besar.
Kalau anda sering berkunjung ke web Saham Gain, saya sudah sering membahas contoh-contoh trading harian, dan target profit day trading. Anda bisa baca-baca kembali pos-nya disini: Trading Harian Saham. Pada pos-pos tersebut, saya banyak mengulas tentang trading harian.
Pada pos ini, saya akan membahas kendala-kendala yang paling sering dihadapi oleh trader harian. Karena kendala-kendala ini merupakan faktor penghambat trader harian dalam meraih cuan saham harian.
Sehingga, anda perlu memahaminya. Kendala utama trader harian yang sering dialami adalah: Saham di cut loss langsung naik. Dan ketika saham dijual / take profit, ternyata bisa naik lagi.
Saya sering mendapatkan keluhan dan curhat trader misalnya: "Pak Heze, saya niatnya trading harian. Tapi saham yang saya beli nggak sesuai harapan. Sahamnya turun, dan saya cut loss. Ternyata besok malah naik."
Most of intraday trader akan menghadapi situasi seperti ini. Hal tersebut wajar karena sering anda trading, anda akan semakin "bergaul" dengan FLUKTUATIF JANGKA PENDEK. Semakin sering anda melihat fluktuatif saham, RISIKO TERKECOH dengan pergerakan harga saham akan semakin tinggi.
Semakin pendek jangka waktu trading, risiko fluktuatif yang anda hadapi akan semakin tinggi. Itulah kenapa trader saham yang nggak terlalu suka fluktuatif tidak disarankan trading harian, namun lebih disarankan untuk swing atau positioning trading.
Tipe trader saham berdasarkan level toleransinya (apapun strategi trading yang diterapkan) itu ada dua. Pertama, TRADER ANTI CUT LOSS. Kedua, TRADER DISIPLIN CUT LOSS.
Kalau anda trader harian yang anti cut loss, ketika saham anda nggak bergerak sesuai harapan, maka saham anda akan NYANGKUT, karena anda tidak cut loss.
Tapi kalau anda tipe trader yang disiplin cut loss, seringkali anda akan terjebak dalam risiko fluktuatif seperti yang saya sharing diatas, di mana setelah anda cut loss secepat mungkin, ternyata besoknya saham naik.
Lalu, bagaimana cara mengatasi kendala-kendala fluktuatif saham, sehingga anda bisa cuan dan nggak terjebak dengan cut loss? Ada dua strategi:
1. Memiliki TOLERANSI TIME FRAME trading
Supaya anda bisa meminimalkan jebakan fluktuatif, disarankan untuk memiliki toleransi time frame trading. Toleransi time frame trading berfungsi sebagai PLAN B seorang trader.
Misalnya seperti ini: Anda awalnya beli saham EXCL untuk beli jual saham sehari saja (one day trade). Ternyata saham EXCL yang anda beli harganya turun dan anda tidak bisa merealisasikan profit di hari itu.
Dilemanya, kalau anda langsung cut loss EXCL hari ini karena tidak sesuai dengan target awal anda (beli jual saham sehari), bisa jadi setelah anda cut loss besok atau lusanya EXCL malah naik lagi diatas harga beli anda.
Dalam hal ini, kalau anda tidak ingin terjebak risiko fluktuatif itu tadi (setelah cut loss harga langsung naik), maka solusinya PERPANJANG TIME FRAME TRADING ANDA. Anda bisa meningkatkan toleransi time frame.
Dengan kata lain, kalau saham anda belum naik sesuai target di hari ini, nggak perlu terburu cut loss, tapi tunggu keesokan harinya.
Toh, kalau anda nggak jadi menerapkan day trading, dan anda ternyata baru bisa realisasi profit besok atau beberapa hari kemudian, anda juga masih trading dengan range yang pendek. Mendingan anda menunggu beberapa hari bisa jual profit. Daripada cut loss, anda rugi, ternyata besoknya saham anda malah naik.
Logikanya kurang lebih seperti itu. Kecuali kalau anda tipikal trader yang sangat disiplin cut loss, maka anda bisa abaikan cara ini.
Anda mungkin bertanya lagi: "Tapi Bung Heze, gimana kalau saham yang saya beli ternyata besok, besok, dan besoknya lagi malah turun terus?"
Untuk hal ini, kita akan bahas pada poin selanjutnya.
2. Meminimalkan risiko cut loss dengan memilih saham yang bagus
Toleransi time frame trading juga harus DIIMBANGI dengan MEMILIH SAHAM YANG BENAR. Karena kalau anda membeli saham-saham jelek, dan anda tidak ingin cut loss, maka sangat mungkin saham yang anda beli akan turun terus.
Jadi kalau anda ingin meminimalkan risiko fluktuatif dalam trading harian, selain menetapkan toleransi time frame, anda juga harus membeli saham-saham yang bagus untuk trading harian.
Saham yang bagus untuk trading harian bisa dilihat dari dua hal, yaitu: LIKUIDITAS SAHAM, dan MOMENTUM TRADING. Kalau anda ingin trading harian, anda harus melihat momentum trading yang bagus.
Anda bisa perdalam cara-cara memilih (screening) saham bagus, maupun full praktik dan strategi trading harian saham, praktik2 meminimalkan saham nyangkut dan memaksimalkan profit pada materi-materi berikut ini:
Kebanyakan trader harian yang sahamnya nyangkut berlama-lama dikarenakan trader membeli saham-saham yang jelek, atau membeli saham dengan momentum yang kurang bagus. Sehingga "recovery" sahamnya menjadi sangat lama.
Jadi kalau saham yang anda beli turun, dan anda tidak cut loss... Anda tidak butuh waktu yang terlalu lama untuk menunggu saham anda balik naik, dan anda bisa jual profit, karena saham yang anda beli adalah saham-saham yang pergerakan dan momentumnya bagus.
Dengan cara ini, anda juga bisa trading lebih tenang dan tidak grusa-grusu cut loss (dan ternyata setelah cut loss saham malah berbalik naik). Sehingga dalam trading harian atau trading jangka pendek, anda bisa mencetak profit lebih konsisten, dan meminimalkan kerugian.
Nah, kalau saham yang anda jual ternyata sering naik lagi, maka anda bisa EVALUASI kembali target take profit anda. Mungkin anda jual terlalu cepat. Atau anda menetapkan target terlalu rendah.
Tetapi setidaknya dengan kedua cara ini, anda bisa meminimalkan rugi, trading harian dengan cara yang LEBIH SANTAI, dan tentunya mencetak cuan saham yang lebih baik, daripada dikit-dikit cut loss ketika saham baru turun beberapa poin.
Silahkan terapkan cara-cara ini untuk trader harian.... Salam profit.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.