Trading saham mingguan merupakan salah satu strategi trading BUY AND HOLD. Strategi ini biasanya diterapkan oleh pekerja kantoran atau orang-orang sibuk yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau market. Trading mingguan juga diterapkan oleh trader yang ingin meminimalkan fluktuatif saham di market.
Trading mingguan biasa disebut strategi swing trading atau tren following. Karena jangka waktunya sedikit lebih panjang, maka anda memanfaatkan arah tren saham untuk trading, daripada memanfaatkan momentum harian.
Banyak trader yang salah beranggapan kalau trading mingguan bisa lebih leluasa memilih saham, karena dengan time frame trading lebih panjang, saham yang turun hari ini atau besok, 1-2 minggu kemudian bakalan naik lagi.
Anggapan ini tidak sepenuhnya salah. Namun bukan berarti swing trading bebas memilih dan mentradingkan saham tanpa analisa yang mendalam.
Dalam praktikknya, banyak saham yang setelah harganya turun, atau breakout, ternyata saham tersebut tidak bisa naik lebih tinggi dalam jangka waktu mingguan. Banyak saham turun yang tren-nya tidak berbalik arah dalam waktu beberapa minggu.
Jadi dalam trading mingguan, ada tiga strategi trading yang bisa anda terapkan:
1. Buy on weakness (BOW)
BOW merupakan strategi yang bisa diterapkan untuk trading cepat maupun untuk trading mingguan. Banyak saham yang harganya sudah murah, memiliki peluang untuk naik lebih tinggi atau bullish reversal dalam jangka waktu yang lebih lama (1 minggu atau diatas itu).
Namun dalam strategi BOW, banyak kekhawatiran kalau beli saham di harga support, harganya akan jatuh lagi, sehingga trading mingguan justru rugi / nyangkut.
Jadi dalam menerapkan strategi BOW untuk trading mingguan, sebaiknya trader mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Perhatikan analisa chart (melihat saham yang sudah murah atau masih tinggi)
- Perhatikan pergerakan satu sektornya
- Perhatikan sentimen di saham tersebut
Strategi buy on weakness untuk swing trading harus dilakukan dengan fokus menganalisa chart-nya. Hal ini karena tidak semua saham yang lagi turun dapat dikatakan sebagai saham murah.
Faktanya, banyak saham yang turun, namun tren-nya masih bisa terus melanjutkan penurunan. Di satu sisi, banyak saham turun yang tidak likuid, saham gorengan, sehingga risikonya besar untuk swing trading.
Kalau anda ingin trading mingguan dengan membeli saham yang lagi murah, belilah saham yang memang sudah DISKON & MURAH, karena saham2 tersebut punya potensi naik lebih cepat. Pelajari cara-cara membaca saham yang diskon secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Dalam swing trading / trading mingguan, diperlukan analisa yang lebih mendalam. Kalau anda mau memilih saham, sebaiknya perhatikan sentimen di saham tersebut, khususnya kalau saham yang anda incar adalah saham-saham yang harganya lagi turun.
Hal ini karena saham yang turun karena koreksi normal. Ada saham yang turun karena memang banyak sentimen negatif. Ada saham yang turun terus karena sektor-nya memang lagi jelek. Ini yang perlu diperhatikan oleh seorang swing trader.
Untuk trading mingguan dengan strategi buy on weakness, sebaiknya hindari saham-saham yang sedang banyak sentimen negatif, atau saham-saham yang sektornya lagi jelek, karena risikonya cukup tinggi jika disimpan untuk mingguan.
2. Buy on breakout (BOB)
Strategi BOB biasanya sering diterapkan oleh trader mingguan. BOB merupakan strategi membeli saham ketika harganya berhasil menembus (breakout) resisten-resisten pentingnya, yang sebelumnya sulit ditembus.
Dalam strategi BOB, trader yakin bahwa saham yang sudah breakout dari resisten ada potensi untuk melanjutkan penguatan / kenaikan harga lebih lama, karena ketika saham berhasil breakout, itu artinya tekanan & minat beli market sangat tinggi.
Sehinga, dalam trading mingguan anda juga bisa mempertimbangkan strategi buy on breakout. Akan tetapi, strategi BOB juga ada kelemahannya, di mana seringkali saham-saham yang sudah breakout, ternyata besok justru turun lagi, sehingga tentu strategi ini juga berisiko untuk trader mingguan.
Oleh karena itu, untuk anda yang ingin menerapkan trading mingguan, anda harus bisa menganalisa saham-saham yang berisiko false breakout, dan saham-saham breakout yang bagus untuk trading mingguan.
Anda bisa perdalam cara-cara membedakan saham yang true breakout dan false breakout untuk trading saham disini: Breakout Saham: True Breakout dan False Breakout.
3. Membeli saham yang sedang sideways dibawah
Strategi trading mingguan lainnya, bisa anda terapkan dengan cara membeli saham yang sedang sideways agak lama di harga bawah, dengan catatan tren saham sebelumnya tidak sideways / downtrend, melainkan uptrend.
Untuk menerapkan strategi ini, anda perlu membeli saham yang punya likuiditas bagus, dan market cap yang agak besar, atau membeli saham market leader di sektornya. Hindari saham-saham gorengan, atau saham-saham pola grafiknya sideways panjang, atau donwtrend tajam.
Karena saham yang bagus secara teknikal maupun fundamental, biasanya ketika sahamnya lagi sideways dibawah, harga sahamnya akan diangkat naik dalam waktu 1 mingguan. Sebagai contoh, perhatikan chart JPFA berikut:
JPFA sebelumnya membentuk pola uptrend. Namun setelah itu saham JPFA sideways panjang di harga bawah setelah koreksi. Biasanya saham yang sudah turun banyak setelah berada di tren naik, dan kemudian sideways, menunjukkan keraguan pasar untuk menurunkan harga sahamnya.
Sehingga ada kemungkinan saham yang sideways agak lama dibawah, dan bertahan diatas support, bisa naik lagi. Seperti yang anda lihat, pada saham JPFA diatas setelah mengalami tren sideways di harga bawah agak lama (lingkaran), JPFA bisa naik sampai 1 mingguan.
Level entry tradingnya bisa anda lakukan secara bertahap pada saat sahamnya lagi sideways, yaitu pada tanda persegi hijau, dan tunggu sahamnya naik.
Tetapi cara ini juga ada kekurangannya. Strategi trading mingguan ini terkadang membutuhkan kesabaran, karena kita tidak tahu kapan saham yang sideways panjang di harga bawah akan naik lagi.
Memang terkadang butuh waktu yang agak lama, sehingga dibutuhkan kesabaran trader dalam menerapkan strategi ini. Namun saham-saham bagus yang sideways di harga bawah, ketika membentuk pola reversal, kenaikannya biasanya cukup signifikan dan bisa terjadi lebih lama.
HINDARI JUNK STOCK
Dalam trading mingguan, tidak disarankan membeli junk stock alias saham gorengan, yaitu saham-saham third liner yang memiliki volatilitas harga sangat tinggi, namun dengan pergerakan tidak stabil, dan likuiditas rendah.
Saham gorengan kurang cocok disimpan untuk jangka waktu yang agak lama (mingguan), karena banyak junk stock yang hanya bisa naik cepat, namun kenaikannya hanya terjadi 1-2 hari atau bahkan hanya beberapa menit saja.
Sebagai traderm mingguan, prioritaskan saham-saham yang punya pergerakan dan likuiditas yang bagus, didukung dengan analisa teknikal.
Anda bisa perdalam strategi-strategi screening saham bagus, serta cara-cara memilih saham untuk strategi trend following pada full praktik berikut: Ebook Screening Saham Bagus Pemula - Expert.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.