Keuntungan yang bisa anda dapatkan dari saham selain capital gain adalah keuntungan dari DIVIDEN. Bagi seorang investor, dividen bisa menjadi sarana passive income dari investasi jangka panjang. Pada pos ini, kita akan membahas tentang dividen, jenis-jenis dividen dan cara mendapatkan dan memilih dividen untuk investasi saham.
PENGERTIAN DIVIDEN
Dividen adalah pembagian keuntungan (laba bersih) perusahaan kepada para pemegang saham. Besar kecilnya dividen ditetapkan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki oleh investor.
Dividen bukanlah kewajiban perusahaan. Perusahaan bisa memutuskan untuk tidak membagikan dividen apabila perusahaan ingin melakukan ekspansi, membutuhkan pendanaan lebih besar, membayar utang dan lain-lain.
Selain itu, menurut aturan Bursa Efek, perusahaan yang mengalami rugi bersih tidak boleh membagikan dividen. Dividen biasanya dibagikan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja bagus, perusahaan-perusahaan yang sudah mature di industrinya.
JENIS-JENIS DIVIDEN
Dalam praktikknya, ada beberapa jenis dividen. Berikut jenis-jenis dividen:
1. Dividen tunai (cash dividend)
Dividen tunai atau dividen kas adalah dividen yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk tunai / kas sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki investor.
Dividen tunai merupakan dividen yang paling umum dan paling banyak diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Di dalam dividen tunai, dividen yang anda terima otomatis akan masuk ke account balance investor di software sekuritas yang digunakan. Uang yang anda terima dari dividen bisa anda tarik (withdraw) ke rekening pribadi anda.
2. Dividen saham (stock dividend)
Dividen saham merupakan dibiden yang dibagikan dalam bentuk salam dalam bentuk tambahan saham baru kepada investor. Sama seperti dividen tunai, jumlah saham baru yang diterima investor disesuaikan dengan porsi jumlah saham yang dimiliki.
Hanya saja, dividen saham tidak berbentuk kas / tunai, tetapi berbentuk tambahan saham. Jadi ketika perusahaan membagikan dividen saham dan anda memiliki sahamnya, maka anda akan mendapatkan tambahan saham, bukan kas.
3. Dividen skrip (script dividend)
Dividen skrip adalah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk surat utang atau perjanjian utang untuk membayar dividen pada pemegang saham pada jangka waktu yang telah disepakatai.
Dividen skrip nama lainnya adalah dividen utang. Biasanya dividen skrip dibagikan pada saat perusahaan tidak memiliki kas yang cukup pada waktu tersebut untuk membagikan dividen.
4. Dividen properti (property dividend)
Dividen properti merupakan dividen yang dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk properti, misalnya dalam bentuk real estate, kendaraan, dan bentuk properti lainnya.
Dividen properti umumnya dibagikan ketika perusahaan memiliki kas yang terbatas, namun perusahaan ingin membagikan dividen. Maka dividen properti bisa menjadi alternatif.
5. Dividen likuidasi (liquidating dividend)
Dividen likuidasi terjadi ketika ada perusahaan yang mengalami kebangkrutan (likuidasi). Maka kewajiban perusahaan untuk mengembalikan modal yang ditanamkan oleh pemegang saham. Jadi dividen likuiditas ini sama seperti pengembalian modal dari perusahaan kepada investor.
Dividen yang paling sering dibagikan perusahaan adalah DIVIDEN TUNAI. Pengumuman pembagian dividen yang biasa anda lihat di media masa, biasanya adalah dividen tunai.
Ada lagi yang namanya dividen preferen. Dividen preferen adalah dividen yang tidak memiliki hak suara dalam RUPS, namun pemiliki dividen preferen akan mendapatkan dividen dengan jumlah yang tetap / sama setiap tahunnya. Baca juga: Dividen Preferen: Pengertian, Contoh, Jenis, Kelebihan.
CARA MENDAPATKAN DIVIDEN
Ketika perusahaan akan membagikan dividen, ada tanggal-tanggal penting yang harus dipahami oleh investor saham yaitu:
- Cum date: Hari terakhir pemegang saham berhak atas dividen
- Ex date: Hari pertama pemegang saham sudah tidak berhak atas dividen
- Payment date: Tanggal pembayaran dividen
- Dividen per saham: Nilai dividen per saham yang akan diterima investor
Jarak antara cum date dengan ex date pasti 1 hari. Kalau informasi jarak cum date dan ex date sampai 3 hari, berarti cum date adalah hari Jumat, dan ex date adalah hari Senin (hari Sabtu dan Minggu tidak dihitung karena hari libur Bursa saham).
Sebagai contoh, perusahaan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membagikan dividen, dengan informasi pengumuman dividen sebagai berikut:
Cum date: 4 Mei
Ex date: 5 Mei
Payment date: 25 Mei
Payment date: 25 Mei
Dividen per saham: Rp66,28
Dari informasi diatas, artinya pemegang saham ADRO yang berhak mendapatkan dividen adalah investor / trader yang memiliki saham ADRO sampai tanggal 4 Mei penutupan bursa. Sedangkan investor yang baru beli saham ADRO tanggal 5 Mei, maka tidak akan dapat dividen.
Dividen akan dibayarkan dan masuk ke rekening investor tanggal 25 Mei, dengan nilai dividen per saham sebesar Rp66,28.
Jadi kalau investor membeli saham ADRO tanggal 30 April dan menjual tanggal 5 Mei maka investor berhak mendapatkan dividen. Kalau anda membeli ADRO 4 Mei dan jual 5 Mei, anda tetap berhak atas dividen.
Namun jika anda memiliki ADRO tanggal 2 Mei dan menjual tanggal 4 Mei, maka anda tidak berhak mendapatkan dividen. Kalau anda baru membeli ADRO saat tanggal 5 Mei, anda tidak akan mendapatkan dividen.
Jika anda memiliki saham ADRO sebanyak 20 lot sedangkan dividen yang dibayarkan adalah Rp66,28, maka dividen yang anda terima pada tanggal 25 Mei adalah sebesar Rp132.650 (20 lot x 100 lembar saham x Rp66,28).
STRATEGI INVESTASI DIVIDEN SAHAM
Dividen merupakan keuntungan yang bisa didapatkan pemegang saham selain capital gain. Dividen bisa menjadi passive income untuk investor jangka panjang. Akan tetapi, tidak semua perusahaan membagikan dividen dengan nominal yang besar atau menarik.
Banyak perusahaan yang membagikan dividen, tetapi banyak juga perusahaan yang dividennya kecil, atau kinerjanya kurang menarik dari sisi investor.
Oleh karena itu, untuk para investor yang ingin investasi jangka panjang, pilihlah perusahaan-perusahaan yang mapan, atau perusahaan dengan dividend yield yang besar dan ROE tinggi.
Beberapa contoh perusahaan yang memiliki ROE bagus, kinerja mapan di sektornya seperti BBCA, BBRI (Sektor perbankan), TLKM, atau perusahaan dengan dividend yield besar seperti: BRAM, ADMF.
Anda bisa perdalam beberapa strategi investasi jangka panjang dengan dividen pada pos berikut: Strategi Investasi Dividen Saham.
Itulah pengertian dividen dan jenis-jenis dividen, serta penjelasan mengenai mekanisme pembagian dividen di market.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.