Setiap perusahaan go public pasti memiliki struktur pemegang saham, di mana pemegang saham satu perusahaan go public pasti lebih lebih dari dua pihak. Ketika berbicara tentang struktur pemegang saham, pemegang saham biasanya bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain adalah insider ownership dan outsider ownership.
Sebagai investor saham, anda perlu memahami perbedaan antara insider ownership dan outsider ownership serta cara melihat kepemilikan saham di laporan keuangan perusahaan
INSIDER OWNERSHIP
Insider ownership adalah persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi, komisaris dan manajemen perusahaan. Dengan kata lain, insider ownership disebut juga sebagai kepemilikan manajerial.
Insider ownership merupakan pemilik perusahaan yang juga menjadi pengelola perusahaan tersebut. Jadi insider ownership adalah pemegang saham perorangan, biasanya dari direksi dan komisaris perusahaan.
Pada laporan keuangan, sudah dicantumkan kepemilikan manajerial, sehingga anda bisa melihat daftar struktur komposisi pemegang saham perusahaan. Berikut cara melihat insider ownership di laporan keuangan perusahaan. Kita menggunakan contoh laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF):
Pertama-tama anda bisa masuk ke laporan posisi keuangan, kemudian lihat bagian Ekuitas pada akun Modal Saham. Pada modal saham, anda bisa lihat catatan disampingnya, ada nomor 2y, 23.
Anda bisa masuk ke Catatan Atas Laporan Keuangan catatan 23. Disitu menampilkan seluruh informasi insider ownership. Perhatikan catatan atas laporan keuangan Kalbe Farma nomor 23 berikut ini:
Pada CALK no 23, anda bisa scroll sampai anda menemukan informasi kepemilikan saham Direksi dan Komisaris seperti yang anda lihat diatas. Jadi untuk KLBF, insider ownership-nya dimiliki oleh:
- Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady (34.905.800 saham)
- Bapak Ronny Hadiana (96.621.007 saham)
- Bapak Bujung Nugroho (10.000 saham)
Itulah insider ownership PT Kalbe Farma Tbk. Cara ini juga diterapkan untuk mencari insider ownership pada laporan keuangan perusahaan go public lainnya. CALK setiap perusahaan bisa berbeda-beda. Yang perlu diperhatikan adalah CALK yang tertera dalam akun Modal Saham di laporan posisi keuangan.
OUTSIDER OWNERSHIP
Outsider ownership adalah kepemilikan saham dari pihak luar perusahaan, yaitu kepemilikan saham institusi dan kepemilikan saham oleh pihak asing. Outsider ownership terdiri dari kepemilikan institusional dan kepemilikan masyarakat.
Cara mencari outsider ownership di laporan keuangan caranya sama seperti diatas tadi. Informasi yang disajikan masih di dalam CALK yang sama, yaitu pada CALK Modal Saham. Hanya bedanya, anda harus mencari kepemilikan insititusionalnya, yaitu kepemilikan saham selain direksi dan komisaris. Perhatikan kembali CALK Kalbe Farma berikut:
Diatas adalah outsider ownership PT Kalbe Farma Tbk. Perhatikan, outsider ownership adalah kepemilikan saham oleh perusahaan / institusi lain. Kalau anda lihat contohnya seperti PT Gira Sole Prima yang memegang saham KLBF sebanyak 10,19%.
Kemudian kepemilikan saham masyarakat (masing--masing dibawah 5%) juga termasuk dalam outsider ownership, karena kepemilikan masyarakat merupakan kepemilikan saham diluar (outsider) kepemilikan direksi dan manajemen sebagai pengelola perusahaan.
BLOCKHOLDER OWNERSHIP
Selain insider dan outsider ownership, ada juga istilah blockholder ownership. Menurut Steen Thomsen, Torben Pedersen dan Hans Kurt Kvist (20050, blockholder ownership adalah kepemilikan saham suatu perusahaan dalam jumlah besar, di mana pemilik saham seringkali dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan yang didapat dari besarnya saham yang dimiliki. Blockholder ownership adalah kepemilikan saham yang terdiri dari:
- Kepemilikan saham yang jumlahnya lebih dari 5%
- Saham yang dimiliki oleh karyawan, direktur, anggota keluarganya
- Saham yang dimiliki oleh bank
- Saham yang dimiliki oleh perusahaan lain (kecuali perusahaan dalam status digadaikan)
- Saham yang dimiliki oleh seseorang karena adanya tunjangan pensiun
Jadi, blockholder ownership di dalamnya sebenarnya termasuk insider ownership dan sebagian kriteria outsider ownership juga. Kecuali kepemilikan saham masyarakat yang masing-masing dibawah 5%, maka tidak dapat dikategorikan sebagai blockholder ownership.
Contoh blockholder ownership biasanya adalah investor ritel / perorangan yang memegang saham perusahaan dengan persentase diatas 5%. Contohnya, Lo Kheng Hong sebagai investor individu memiliki saham PT Petrosea Tbk (PTRO) sebanyak 14,41%:
Perhatikan, pada laporan keuangan PTRO terdapat nama Lo Kheng Hong dengan kepemilikan saham mencapai 14,41% sebanyak 145.377.900 saham. Itu adalah contoh blockholder ownership, karena Lo Kheng Hong adalah investor individu yang memiliki saham perusahaan dengan kepemilikan diatas 5%.
Insider & Outsider Ownership untuk Investor Saham
Bagi investor saham, anda perlu mengetahui siapa saja pemegang saham perusahaan, khususnya untuk insider ownership. Hal ini karena insider ownership berkaitan dengan manajemen yang secara langsung mengelola perusahaan.
Dari informasi insider ownership, anda bisa melihat track record manajemennya, untuk melihat good corporate governance perusahaan. Jika manajemen sering terlibat masalah hukum, korupsi, dan kasus-kasus yang sedang dijalani, sebaiknya waspada untuk investasi di perusahaan tersebut.
Hal ini karena track record insider ownership dan manajemen perusahaan turut berperan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.