Semakin banyak saham yang IPO / listing di Bursa Efek. Dan saat ini, semakin banyak pula saham-saham IPO yang kita kenal perusahaannya. Ketika berbicara tentang saham IPO biasanya saham IPO selalu identik dengan: "Saham gorengan", "saham ARB", "mainan bandar", "saham roller coaster".
Memang benar. Kalau kita perhatikan mayoritas saham IPO yang listing, kebanyakan sahamnya memiliki pergerakan harga yang tidak beraturan, sering ARB, downtrend tajam, tidak likuid. Banyak saham IPO yang setelah turun tajam, tidak kembali ke harga awal atau naik diatas harga IPO-nya.
[Pelajari juga belajar saham dan full analisa chart untuk trading dan memilih saham-saham bagus disini: Ebook Belajar Saham + Full Analisis Teknikal Pemula - Expert.]
Namun tentu saja tidak semua saham IPO adalah saham jelek yang harus anda hindari. Banyak juga saham IPO yang bagus untuk trading. Sayang sekali kalau anda melewatkan saham-saham pendatang baru di Bursa yang sebenarnya menguntungkan untuk anda.
Sebagai trader, memang anda harus selektif memilih saham IPO yang bagus untuk trading, supaya anda tidak terjebak dalam saham-saham IPO yang sering ARB atau strong downtrend. Ada beberapa ciri saham IPO yang bagus untuk trading:
1. Pilih saham IPO yang market cap-nya besar
Saham-saham IPO dengan market cap besar umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih stabil. Sebagai contoh, beberapa saham yang belakangan ini baru IPO dengan market cap lumayan besar seperti AVIA (48,32 T), CMRY (27,77 T), TAPG (14 T).
Anda bisa memprioritaskan trading pada saham IPO yang market cap-nya lumayan besar. Namun market cap saja tentu belum cukup. Ada beberapa analisa lainnya yang perlu diperhatikan. Silahkan lanjut ke poin nomor 2.
2. Pilih saham IPO yang grafiknya stabil (tidak strong downtrend / sering ARB)
Untuk trading saham IPO, ada baiknya anda menunggu beberapa minggu setelah pola grafiknya mulai terbentuk. Hal ini karena saham-saham IPO memang biasanya memiliki pergerakan harga yang sangat volatil saat awal-awal melantai di Bursa.
Perhatikan pergerakan saham AVIA, CMRY, TAPG setelah beberapa bulan melantai di Bursa saham:
 |
| AVIA |
 |
| CMRY |
 |
| TAPG |
Yap, kalau kita perhatikan grafik saham-saham diatas relatif stabil. Tidak membentuk pola downtrend tajam. Setelah turun, bisa membentuk pola-pola pembalikan arah (bullish reversal) yang cukup bagus. Selain itu, terdapat titik-titik support resisten yang jelas.
Tipe-tipe saham IPO seperti inilah yang bagus dimanfaatkan untuk trading, karena anda bisa menerapkan strategi buy on weakness, atau strategi memanfaatkan support resisten berulangnya.
Diatas adalah contoh-contoh saham IPO yang pola chartnya bagus. Namun tentu saja, ini BUKAN REKOMENDASI untuk beli saham. Pos ini sebagai acuan dan analisa untuk melihat saham-saham IPO yang bagus. Jika ada saham-saham pendatang baru di Bursa, analisa di pos ini bisa anda jadikan sebagai bahan analisa.
Saham-saham IPO yang lebih stabil dan jarang sekali kena ARB, bisa dipertimbangkan oleh trader, khususnya untuk trader-trader yang tidak menyukai risiko besar. Perhatikan juga kinerja keuangannya setelah IPO.
Saham-saham yang kinerja keuangannya tetap bagus setelah IPO, umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih stabil, dibandingkan perusahaan yang rugi berturut-turut.
3. Pilih saham IPO yang punya fluktuatif bagus & bid offernya memiliki spread sempit
Keuntungan dari trading saham berasal dari FLUKTUATIF HARGA SAHAM. Kalau harga saham diam di tempat, tentu trader akan kesulitan menjual profit sahamnya. Oleh karena itu, pilihlah saham-saham IPO yang punya fluktuatif bagus (pergerakan cepat).
Hal ini bisa anda lihat dengan cara memantau analisa tape readingnya (bid offer). Pelajari analisa tape reading disini: Tape Reading Saham PDF. Kecepatan pergerakan perubahan bid offer menandakan bahwa saham tersebut memang memiliki pergerakan yang baik.
Sedangkan saham-saham IPO yang bid offernya hanya diam di tempat, bisa jadi tidak banyak peminat market untuk menaik-turunkan harga sahamnya. Karena ada banyak saham IPO yang pergerakan harganya mulai lambat setelah 1-2 bulan melantai di Bursa, maka trader harus selektif memilih saham-saham IPO yang bagus.
Selain itu, perhatikan juga spread bid offernya. Saham yang bagus adalah saham yang memiliki spread sebesar fraksi harga, karena itu artinya saham tersebut banyak peminatnya. Baca juga: Spread Bid Offer di Pasar Saham.
Perhatikan beberapa contoh tape reading saham AVIA dan CMRY diatas. Saham AVIA memiliki Bvol dan Ovol (antrian lot) yang cukup banyak, di mana dalam satu antrian harga terdapat ribuan lot.
Ini adalah contoh saham yang likuid, dan spreadnya juga sebesar fraksi harganya. CMRY dari segi bid offer memang tidak terlalu tebal, hanya diisi ratusan lot saja tiap antrian harga.
Namun saham CMRY memiliki pergerakan fluktuatif yang cukup cepat selama jam trading, didukung pergerakan grafik yang uptrend relatif sideways (lihat chart CMRY diatas), sehingga anda bisa memanfaatkan analisa tape reading dan support resistennya buat trading.
4. Menunggu pergerakan harga saham mulai stabil
Terkadang untuk menyimpulkan apakah saham IPO bagus untuk trading atau tidak, kita harus menunggu pola grafiknya terbentuk. Yap, biasanya kita perlu menunggu beberapa minggu hingga 1-2 bulanan.
Hal ini karena saham-saham yang baru melantai di Bursa hari-hari pertama pergerakan sahamnya sangat volatil, sehingga sulit diprediksi. Masalahnya, mayoritas saham IPO jelek, sering ARB, dan ujung-ujungnya cuma menjadi alat bandar.
Setelah 1-2 bulanan, biasanya baru bisa kita simpulkan arah tren dan fluktuatif-nya. Kalau saham tersebut sering ARB (Seperti saham BUKA), maka risikonya besar untuk trading.
Atau kalau saham IPO tersebut terus turun (downtrend) dari harga IPO-nya, dan mulai tidak banyak pergerakan, maka sebaiknya hindari saham tersebut. Pilihlah saham IPO yang tren grafik-nya stabil.
Itulah beberapa ciri saham IPO yang bagus untuk trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.