Analisis fundamental pada umumnya digunakan oleh investor saham, yang ingin menyimpan saham untuk jangka panjang. Analisa fundamental dilakukan dengan mempelajari core business perusahaan, analisa laporan keuangan, analisa sektoral, dan kaitannya dengan makro ekonomi.
Pelajari juga praktik-praktik memilih saham untuk jangka panjang, dan bedah analisis laporan keuangan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Analisis fundamental lebih kompleks dibandingkan analisis teknikal, karena analisa fundamental itu jauh lebih detail. Anda harus bisa menganalisa perusahaan-perusahaan yang punya prospek dan harga sahamnya berpotensi naik tinggi dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, analisis fundamental harus digunakan secara tepat, agar analisis fundamental bisa tepat sasaran. Lalu, kapan sebaiknya analisis fundamental digunakan? Analisis fundamental disarankan untuk digunakan dalam kondisi-kondisi berikut:
1. Analisis fundamental digunakan untuk investor jangka panjang
Tentu saja pengguna utama analisis fundamental adalah INVESTOR, karena time horizon seorang investor adalah untuk jangka panjang, sehingga kalau anda punya tujuan investasi saham, maka anda harus menggunakan analisis fundamental sebagai analisa utama.
Seringkali banyak investor saham yang terbalik menggunakan analisa. Banyak investor saham yang menggunakan analisa teknikal, dan banyak trader jangka pendek yang malah menggunakan analisa fundamental.
Akhirnya analisis yang digunakan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, penggunaan analisis harus dilakukan secara tepat, sesuai dengan strategi masing-masing.
Jika anda ingin investasi saham, gunakan analisis fundamental sebagai analisa utama, bukan analisa teknikal. Untuk investor, analisis teknikal sifatnya adalah analisa pelengkap.
Jadi seorang investor harus mempelajari analisis laporan keuangan, valuasi, makro ekonomi, analisa sektoral, bisnis, tata kelola. Pelajari juga: Belajar Analisis Fundamental Saham.
2. Analisis fundamental digunakan untuk mid term trader / positioning
Seorang mid term trader atau positioning trader, yang pada umumnya menyimpan saham untuk jangka waktu beberapa bulan (jangka menengah), disarankan untuk menggunakan analisis fundanental dalam mengambil keputusan trading.
Karena saham-saham yang bisa naik dalam jangka waktu menengah, pada umumnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor analisis teknikal / grafik saja, karena analisis teknikal sifatnya lebih ke short term.
Perusahaan-perusahaan dengan fundamental bagus, pergerakan harga sahamnya bisa naik, atau kembali ke harga wajarnya dalam jangka menengah, sehingga trader jangka menengah disarankan untuk memahami analisa fundamental.
Trader jangka menengah bisa mengkombinasikan analisis fundamental, dengan analisis teknikal, khususnya analisis tren dan analisa Moving Average jangka panjang (MA100 atau MA200).
3. Analisis fundamental digunakan untuk trading jangka pendek
Trader jangka pendek lebih menekankan analisa teknikal daripada analisa fundamental. Oleh karena itu, mayoritas trader jangka pendek tidak membutuhkan analisis fundamental, karena time horizon analisa fundamental adalah untuk jangka panjang, sedangkan analisa teknikal bisa digunakan untuk mencari saham-saham yang berpotensi naik cepat.
Namun trader jangka pendek terkadang juga membutuhkan analisis fundamental, khususnya swing trader. Untuk seorang trader, analisis fundamental berguna sebagai analisa tambahan / pelengkap dari analisis teknikal.
Hal ini karena banyak saham yang bisa naik dalam jangka pendek ketika perusahaan merilis kinerja terbarunya, dan perusahaan membukukan kenaikan laba bersih diatas ekspektasi.
Selain itu, sektor-sektor perusahaan yang sedang bagus, dalam jangka pendek harga sahamnya lebih atraktif. Contohnya saham-saham komoditas batu bara, CPO, emas yang harganya naik tinggi ketika terjadi perang Rusia-Ukraina.
Di satu sisi, perusahaan-perusahaan komoditas membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan didukung kenaikan harga komoditas. Hal ini membuat saham-saham komoditas bergerak uptrend dalam jangka waktu bulanan.
Jadi analisa fundamental juga berguna untuk trader. Dengan kata lain, at least trader saham juga harus memahami analisa fundamental, karena analisa fundamental bermanfaat untuk melihat sektor-sektor yang sedang bagus di market.
Untuk trader saham, anda bisa menggunakan analisa-analisa fundamental berikut sebagai tambahan buat memilih saham-saham jangka pendek:
- Kinerja terbaru
- Valuasi saham terkini
- Sektor perusahaaan
- Ekonomi makro
Analisa-analisa fundamental diatas sebagai pelengkap untuk trader, dengan analisis teknikal (menyeleksi saham-saham yang chartnya paling bagus di sektor tertentu) sebagai analisis utama.
4. Analisis fundamental digunakan untuk setiap kondisi market
Analisis fundamental bisa digunakan untuk setiap kondisi di pasar saham, baik kondisi market bullish maupun bearish.
Sehingga tugas seorang analis fundamental adalah mencari perusahaan-perusahaan dan sektor perusahaan yang memiliki kinerja bagus di tengah gejolak IHSG, untuk disimpan dalam jangka panjang.
Jadi jangan beranggapan kalau IHSG sedang jelek / strong downtrend, berarti semua perusahaan kinerjanya jelek. Justru dengan adanya analisa fundamental, seorang investor bisa "curi start" membeli saham-saham dengan kinerja bagus yang harganya masih turun drastis.
Kesimpulannya, analisis fundamental dapat digunakan dalam banyak kondisi. Pengguna analisis fundamental bukan hanya investor saham. Trader saham dapat menggunakan analisis fundamental + kombinasi analisis teknikal untuk mencari saham-saham yang bagus, atau sektor yang sedang diuntungkan dengan kondisi market saat ini.
Namun untuk scalper, trader-trader yang trading dengan mengincar saham-saham third liner, maka anda tidak memerlukan analisis fundamental.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.