Di pasar saham, pernahkah anda mendenger istilah NOISE? Dalam Bahasa Indonesia, noise dapat diartikan sebagai kebisingan. Apa maksudnya kebisingan? Apa hubungan kebisingan dengan trading dan investasi saham? Seringkali kita menghadapi noise-noise yang ada di market, namun kita tidak menyadarinya.
Noise dalam trading saham dapat diartikan sebagai ganggungan atau kebisingan yang terjadi ketika seorang investor akan memutuskan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu.
Maksudnya seperti ini. Katakanlah setelah anda menganalisa kinerja fundamental dan teknikal saham-saham di market, anda menemukan saham sektor consumer goods yang harganya sedang murah.
Anda beranggapan bahwa beberapa saham consumer goods layak untuk diinvestasikan, atau setidaknya bisa hold untuk jangka menengah.
Kemudian anda membuka beberapa grup saham, karena anda ingin melihat pendapat orang-orang mengenai sektor consumer goods. Ternyata banyak pendapat yang tidak sesuai dengan apa yang sudah anda analisa:
"Sektor consumer goods masih lesu. Jangan dibeli dulu".
"Sektor consumer geraknya lama, nggak cocok untuk investasi".
"Sektor consumer harga sahamnya masih pada stagnan, tidak menarik"
Pendapat-pendapat inilah yang disebut dengan noise, karena pendapat-pendapat tersebut dapat "mengganggu" pendirian anda.
Sehingga, anda yang awalnya berniat membeli beberapa saham consumer goods yang anda anggap bagus secara fundamental, valuasi dan teknikal, dengan adanya noise yang begitu banyak, ujung-ujungnya anda menjadi tidak yakin atas analisa anda sendiri.
Contoh noise lainnya misalnya: Anda berencana membeli saham ANTM. Anda bertanya ke broker anda dimana letak support resisten ANTM yang bagus. Setelah broker anda menjawab pertanyaan anda, broker anda juga menyuguhkan beberapa saham yang sedang bagus di area support.
Ini juga noise, karena anda bisa saja tergoda untuk tidak membeli saham ANTM. Anda malah tertarik membeli saham-saham lain yang "ditawarkan" broker anda. Pendirian anda jadi goyah karena adanya "gangguan-gangguan" tersebut, padahal awalnya anda sudah mantap membeli saham ANTM.
Noise-noise ini akan semakin banyak anda temukan apabila anda semakin sering membaca pendapat-pendapat orang lain, semakin sering bertanya pendapat pada orang-orang lain, karena semakin banyak pendapat, pasti akan ada semakin banyak pro dan kontra.
Hal yang paling sering disesali trader dan investor adalah: Ketika investor akhirnya lebih tergoda dengan noise-noise yang ada dan mengabaikan analisa murni-nya. Namun ternyata saham yang tidak dibeli ternyata bisa naik tinggi, maka investor akan sangat menyesal.
Saya pun juga pernah menghadapi hal ini. Saya pernah cut loss di saham-saham tertentu. Saya tergoda membeli saham tersebut karena pendapat-pendapat orang lain yang saya baca (noise).
Padahal awalnya saya sudah memiliki trading plan akan membeli saham-saham pilihan yang sudah saya analisa malam harinya. Ternyata saya malah berbelok membeli saham karena terlalu banyak mendengar noise-noise di market.
Ternyata saham yang saya beli karena mengikuti noise tersebut turun, dan akhirnya saya harus cut loss. Sedangkan saham yang sudah saya analisa harganya malah naik. Ini adalah pelajaran yang berharga, di mana semakin banyak noise, kualitas trading bisa menurun.
Noise pasti akan selalu terjadi di market. Kita tidak bisa menghilangkannya. Yang bisa kita lakukan adalah mencegah agar kita tidak terpengaruh oleh noise-noise di pasar saham, sehingga membuat kualitas trading / investasi menurun.
CARA MENGATASI NOISE, AGAR ANDA LEBIH YAKIN DENGAN ANALISA SENDIRI
Ada beberapa cara mengatasi noise, agar anda tidak mudah terpengaruh dengan kebisingan-kebisingan di market:
1. Fokus pada analisa anda, kurangi terlalu banyak aktivitas di media sosial
Kalau anda ingin membeli suatu saham, hal pertama yang harus dilakukan analisa melakukan ANALISA DAN SCREENING. Itu yang perlu anda terapkan.
Kebanyakan trader dan investor yang sering tergoda membeli saham terjadi karena ketika ingin membeli saham, mereka tidak langsung melakukan analisa. Tetapi hal yang pertama dilakukan adalah langsung membuka grup saham, bertanya pendapat saham-saham yang bagus, melihat saran dari influencer.
Sehingga trader tidak punya analisa pribadi, tidak punya pondasi untuk memilih saham-saham secara mandiri. Jadi dengan fokus pada analisa sendiri, anda bisa mengurangi gangguan-gangguan trading, karena anda berjalan mengikuti trading plan pribadi, bukan sekedar beli saham karena mendengar pendapat orang lain.
Kalau anda trader dan investor saham, sebaiknya kurang aktivitas-aktivitas di grup-grup saham.
Semakin banyak anda mendengar pendapat orang di media sosial tentang saham-saham tertentu, semakin banyak kebisingan-kebisingan yang akan anda terima, dan ini berpotensi menggoyahkan analisa anda sebelumnya.
2. Baca berita dari sumber-sumber yang lebih valid
Bukan berarti anda tidak perlu belajar dari berbagai sumber. Apalagi kalau anda masih pemula, anda mungkin belum paham bagaimana cara menganalisa sektor dan saham-saham yang bagus buat dibeli.
Maka dari itu, belajarlah dari sumber-sumber yang valid. Anda bisa membaca berita-berita mengenai market, sektor, ulasan-ulasan analis saham di media masa (seperti di Kontan, CNBC dan lain-lain).
Sehingga anda bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih komplit untuk melihat kondisi market, sektor, ide saham-saham yang bisa dianalisa. Intinya, untuk meminimalkan noise-noise di market, anda harus selektif memilih media belajar saham yang tepat.
Media belajar saham yang tepat akan menambah pengetahuan trading dan investasi. Sebaliknya, media belajar saham yang tidak tepat, justru akan menimbulkan noise bagi trader / investor itu sendiri.
Noise ini seringkali dialami karena trader dan investor terlalu sering mendengar pendapat-pendapat orang lain, dan tidak percaya dengan analisanya sendiri. Maka, dengan fokus pada analisa sendiri, anda bisa meminimalkan noise di market.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.