Swing trading saham adalah strategi trading dengan mengikuti arah tren suatu saham, sehingga memiliki time frame trading beberapa hari sampai 1 bulan. Jadi kalau anda membeli saham dan menyimpan saham selama 4-5 hari, atau anda hold sampai 1 bulan, maka dapat dikatakan anda sedang menerapkan swing trading.
Swing trading merupakan strategi trading jangka pendek dengan time frame yang lebih panjang (lama) dibandingkan trading harian, karena pada swing trading anda mengandalkan tren suatu saham sebagai dasar analisa, bukan analisa tape reading, atau running trade yang biasa digunakan untuk trading cepat.
Swing trading bisa menjadi solusi untuk para trader yang ingin mendapatkan profit dalam jangka pendek, namun dengan style trading yang lebih santai. Hal ini karena jangka waktu swing trading tidak terlalu pendek dan tidak terlalu lama.
Kalau anda pekerja kantoran atau orang sibuk yang ingin profit jangka pendek dari saham, namun tidak punya waktu memantau market, maka menerapkan swing trading bisa menjadi solusi.
Anda bisa perdalam lebih banyak full praktik swing trading dan strategi screening saham bagus disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus + Swing Trading.
Beberapa waktu lalu, penulis menerapkan strategi swing trading, dengan time frame beberapa hari. Penulis mentradingkan saham PWON, dengan membeli PWON tanggal 31 Januari di harga 444, dan take profit PWON di harga 464 pada tanggal 3 Februari. Berikut rincian swing trading yang penulis terapkan:
Penulis membeli saham PWON dua kali di harga 444 pada tanggal 31 Januari pagi (09:10), karena saya melihat saham PWON setelah di harga 444, tidak turun lagi, maka penulis menambah porsi alias averaging di harga yang sama.
Pada tanggal 3 Februari, penulis merealisasikan profit, dengan menjual PWON di harga 464. Net profit dari swing trading PWON (setelah dikurangi fee trading) adalah sebesar 3,93%.
Time frame trading 4 hari. Sebenarnya time frame ini hampir mirip dengan intraday trading, namun karena jangka waktu trading penulis diatas 2 hari (sudah hampir 1 minggu hold), dan analisa yang saya gunakan adalah support resisten serta pembalikan tren, maka time frame ini masuk dalam kategori swing trading.
Ada beberapa strategi yang perlu anda perdalam jika ingin menerapkan swing trading:
1. Gunakan analisa support resisten major
Dalam swing trading, anda harus konsisten untuk menganalisa support major sebagai level entry dan resisten major sebagai analisa untuk take profit. Dalam swing trading, anda menyimpan saham lebih lama, jadi analisa support dan resisten harus selalu menjadi analisa utama untuk menentukan kapan anda beli dan jual.
Anda bisa pelajari lebih banyak mengenai cara memilih / stock pick saham untuk swing trading disini: Full Praktik Swing Trading Saham Pemula - Expert.
2. Pasang target profit (tidak perlu melihat monitor setiap saat)
Swing trading diterapkan untuk anda yang ingin trading santai, dan anda yang tidak punya banyak waktu memantau market. Jadi setelah and beli saham, disarankan untuk selalu langsung memasang order jual. Anda tidak perlu menunggu / melihat market setiap saat, karena itu akan sangat menguras tenaga dan psikologis.
3. Gunakan analisa tren atau reversal
Selain analisa support dan resisten, anda juga harus menggunakan analisa tren atau pola reversal (pembalikan arah). Sebagai contoh, pada saham PWON yang saya tradingkan, saya mengkombinasikan analisa support major dengan bullish reversal pattern.
Swing trading memerlukan analisa ini karena ketika suatu saham mulai berada dalam bullish reversal pattern, maka saham tersebut memiliki potensi untuk bisa naik dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini sesuai dengan strategi swing trading, yang targetnya memang adalah untuk hold saham yang sudah anda beli.
4. Time frame tidak harus sampai 1 bulan
Banyak pendapat kalau swing trading berarti anda harus menyimpan saham sampai 1 bulanan. Padahal swing trading juga memiliki beberapa variasi time frame. Ada time frame dibawah 1 minggu sampai 1 minggu.
Ada time frame diatas 1 minggu. Ada time frame 1-2 bulanan. Semua tergantung dari strategi yang anda gunakan. So, dalam analisa saham anda tidak harus terlalu terpaku pada strict rules yang ada. Gunakan time frame yang paling cocok dengan kondisi anda, dan kondisi saham yang sedang anda analisa.
5. Pilih saham likuid
Dalam swing trading, selalu pilih saham-saham likuid, jangan pernah bertaruh dengan membeli saham gorengan. Saham gorengan bisa naik tinggi dalam waktu cepat, namun kualitas saham gorengan untuk naik lebih stabil dalam waktu lebih panjang seringkali meleset.
Banyak trader yang membeli saham untuk swing, namun nekad membeli saham gorengan, sehingga seringkali profit yang sudah didapatkan sehari dengan cepat berubah menjadi floating loss, karena saham gorengan rata-rata tidak cocok untuk di hold dalam waktu lebih panjang.
Saham likuid artinya pola saham tersebut mudah dianalisa, baik support resisten, tren maupun pergerakan harganya. Pergerakan harga saham lebih stabil, sehingga membuat anda lebih mudah untuk menganalisa saham tersebut, dan menentukan letak entry dan profit.
Seperti yang saya contohkan pada saham PWON, di mana PWON adalah saham yang likuid, dengan pola yang mudah dianalisa. Anda juga bisa mengambil saham-saham likuid misalnya dari Indeks LQ45.
Itulah beberapa tips strategi profit dari swing trading saham, serta contoh penerapan swing trading di pasar saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.