Swing trading merupakan salah satu strategi trading yang sangat populer bagi para trader di bursa. Swing trading adalah strategi trading jangka pendek dengan tipe yang lebih santai, karena time frame swing trading tidak terlalu pendek, dan tidak terlalu panjang.
Swing trading cocok diterapkan untuk anda yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk memantau market, namun anda ingin meraih profit jangka pendek.
Cara membeli saham dengan swing trading adalah dengan mengikuti arah TREN saham tersebut. Inilah yang membuat time frame swing trading tidak terlalu singkat, karena yang namanya analisa tren, berarti anda disarankan untuk bisa hold saham tersebut, sampai ada tanda-tanda perubahan arah tren harga saham.
Analisa memilih saham-saham bagus untuk swing trading, sudah pernah kita bahas juga pada pos berikut: Ebook Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
Pertanyaannya, berapa lama sebaiknya swing trading diterapkan? Dan berapa banyak target take profit dari swing trading?
Time frame / jangka waktu swing trading ada beberapa macam:
1. Jangka waktu 4 harian sampai 5 hari (1 minggu bursa saham)
2. Jangka waktu diatas 1 minggu sampai 3 minggu
3. Jangka waktu 1 bulan
4. Jangka waktu diatas 1 bulan sampai 2 bulan
Jadi dalam swing trading, anda bisa hold saham agak cepat (tetapi diatas time harian) dan hold saham agak lama sampai 2 bulan.
Mana yang lebih baik, itu semua tergantung dari preferensi dan tingkat kecocokan setiap trader. Kalau anda adalah tipe trader yang hampir punya banyak waktu untuk memantau pasar, anda bisa perpanjang time frame trading anda menjadi diatas 2 minggu.
Namun kalau anda adalah tipe swing trader yang tidak ingin hold terlalu lama, anda bisa simpan saham untuk satu hingga dua minggu. Misalnya, anda beli saham hari ini dan jual minggu depan. Itu juga termasuk dalam periode swing trading.
Tetapi kalau anda sudah hold saham diatas 2 bulan, misalnya 3-4 bulan, maka itu bukan swing trading lagi, tetapi positioning trading atau mid term trading.
"Lalu, apakah strategi analisa dengan menyimpan saham 1 minggu sama 1 bulan itu berbeda atau sama saja Pak Heze?" Tanya anda.
Tentu saja ada perbedaan. Semakin panjang time frame trading, anda harus lebih jeli dalam menganalisa tren, karena analisa tren adalah analisa utama yang paling dibutuhkan untuk trader yang ingin hold saham lebih lama.
Semakin panjang time frame, anda mungkin perlu menggabungkan analisa tren dan support resisten dengan sedikit analisa fundamental, karena jika anda swing trading sampai 1-2 bulan, anda butuh mental yang kuat dan pergerakan harga saham yang baik di portofolio.
Maka dari itu, analisa tren anda harus lebih mendalam, serta menambahkan analisa fundamental supaya pergerakan uptrend saham anda lebih stabil dalam 1-2 bulan.
Namun kalau anda hanya swing trading pendek dengan menyimpan saham 4-5 hari sampai 2 minggu, maka analisa yang lebih anda butuhkan adalah analisa support resisten minor, analisa tren, analisa candlestick.
Walaupun semua strategi swing trading membutuhkan analisa-analisa tersebut, namun untuk swing trading dengan time frame yang lebih pendek, anda perlu melakukan analisa-analisa bullish reversal short term terutama dengan melihat analisa candlestick, chart pattern dan support resisten minor.
Semoga pos ini menjawab pertanyaan para trader yang masih bingung mengenai berapa lama sebaiknya hold saham jika ingin swing trading.
Dalam swing trading, anda tidak perlu menetapkan target time frame yang terlalu kaku. Anda boleh menjual saham dalam 1 minggu, atau hold lebih lama jika anda yakin saham anda bisa uptrend dalam waktu 1-2 bulan.
Dasar utama yang digunakan dalam memilih saham untuk trading tetap berpatok pada analisa tren (analisa utama), support resisten, chart pattern (jika ada), candlestick dan analisa fundamental (disarankan) jika anda ingin hold saham untuk swing trading dalam waktu 1-2 bulan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.