"Harga saham digerakkan oleh bandar bukan laporan keuangan atau grafik. Kalau laporan keuangan bagus, tapi bandar nggak tertarik, ya harganya nggak akan naik". Ini adalah kalimat yang sering kita jumpai. Dan sejak pertama kali saya trading, saya sudah sering mendengar kalimat seperti ini di media sosial.
Akhirnya makna dari statement tersebut sering dipercaya oleh para pemain di bursa saham. Ketika saya mengulas analisa teknikal ataupun analisa fundamental di web Saham Gain, tidak jarang orang bertanya ke saya:
"Kenapa masih pakai analisa teknikal? Kenapa ulas laporan keuangan? Kan harga saham digerakkan sama bandar. Apa hubungannya dengan chart dan kinerja perusahaan?"
Kalimat ini pada akhirnya sering disalahartikan. Banyak trader yang menjadi anti dengan analisa teknikal, analisa fundamental dan hanya mau membeli saham dengan mengikuti bandar saham.
Padahal metode apapun yang anda gunakan di bursa, sebenarnya tidak ada metode yang 100% akurat. Semua kembali lagi ke penggunanya. Dalam arti, metode yang cocok untuk anda, itulah yang bisa membuat anda profit lebih maksimal.
Faktanya, banyak orang yang tidak tahu ilmu bandarmologi, ikut-ikutan nyemplung ke market dengan cara ikut-ikutan bandar karena sudah terlanjur di brainwash dengan kalimat tersebut. Yang terjadi: Trader rugi besar.
Saya pribadi percaya bahwa bandar memiliki pengaruh besar (bahkan PALING BESAR) terhadap pergerakan harga saham. Tapi bukan berarti anda kemudian mengabaikan faktor-faktor penting lainnya di market.
Buat anda yang sering menggunakan istilah 'BANDAR', anda harus pahami siapa itu bandar saham. Bandar saham pada umumnya adalah:
1. Market maker besar (fund manager / manager investasi)
Istilah bandar sebenarnya memiliki konotasi yang agak negatif. Saya pribadi lebih suka menyebut market maker, karena mereka-lah yang sebenarnya adalah penggerak market.
Kalau anda mau tahu market maker saham yang duitnya benar-benar besar, mereka adalah fund manager dan manager investasi sekuritas, karena mereka menginvestasikan dana dalam jumlah besar ke saham-saham tertentu.
Dan sistem membeli saham mereka dilakukan dengan metode akumulasi, saking banyaknya duitnya, sehingga tidak dilakukan dalam periode waktu harian.
Sebagai contoh, setiap ada rotasi indeks saham, misalnya indeks LQ45, maka anda bisa melihat saham-saham yang keluar dari indeks LQ45 tiba-tiba harganya bisa langsung anjlok.
Sebaliknya, saham-saham pendatang baru LQ45 harganya bisa langsung naik. Hal ini bisa terjadi para fund manager sekuritas dan manager investasi melakukan rebalancing atas portofolio mereka, di mana mereka akan menjual saham-saham yang keluar dari indeks (yang sudah mereka hold sebelumnya), dan kemudian mengakumulasi saham-saham yang masuk indeks.
Anda bisa lihat, begitu besarnya duit para fund manager, sehingga bisa memberikan pengaruh terhadap pergerakan saham-saham tertentu. Itulah mengapa saya menyebut mereka sebagai market maker, atau kalau istilah pelaku pasar pada umumnya adalah bandar.
Tetapi mungkin banyak orang yang belum tahu siapa itu bandar sebenarnya di bursa. So, dengan pos ini, anda sudah mengetahui bandar di market.
2. Market maker sekuritas dan bandar di grup-grup saham
Bandar saham kecil, yang biasanya sering anda temukan di grup-grup saham, baik grup WA, telegram ataupun grup-grup media sosial lainnya. Biasanya kita kenal dengan 'pom-pomers'.
Para bandar ini seringkali memberikan info saham-saham gorengan yang akan naik, namun saham-saham gorengan tersebut memiliki volatilitas dan risiko yang besar, tidak jarang para trader terjebak dengan saham-saham yang sedang di pom-pom.
Bandar saham yang sering anda temui di grup saham, umumnya lebih sering menggoreng saham-saham lapis tiga, yaitu saham-saham dengan market cap kecil yang tidak likuid, karena jauh lebih mudah menaikkan saham-saham tersebut dalam jangka waktu cepat.
Perusahaan sekuritas biasanya juga memiliki trader. Nama divisinya bisa berbeda-beda. Pada beberapa sekuritas, diberi nama divisi trader. Trader sekuritas juga memiliki peran sebagai market maker di saham-saham tertentu.
BANDAR SAHAM TIDAK BERGERAK SECARA RANDOM
Intinya, bandar saham itu adalah manusia, sama seperti anda dan saya. Mereka tidak membeli saham secara random, khususnya yang punya big fund seperti fund manager dan manager investasi.
Kalau anda perhatikan, banyak saham bagus di market dengan fundamental yang baik dan valuasi murah, yang harganya selalu naik lebih cepat setelah harganya jatuh. Hal ini bisa terjadi karena para fund manager selalu melakukan akumulasi pada saham-saham yang bagus terlebih dahulu.
Contohnya, ketika mulai booming saham batu bara di tahun 2022, saham-saham coal yang naik duluan adalah saham-saham yang fundamentalnya baik seperti ITMG, PTBA, ADRO. Sedangkan saham2 batu bara yang kurang baik seperti BUMI naiknya baru belakangan.
Fund manager dan manager investasi akan selalu memprioritaskan saham-saham yang fundamentalnya bagus, saham-saham yang paling baik di sektornya untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Jadi, para bandar saham besar memiliki pandangan yang lebih luas mengenai cara screening saham mereka. Mereka tidak membeli saham secara random, berdasarkan "asal saya suka", karena mereka juga harus menyusun portofolionya agar bisa profit.
Nah, kalau bandar saham juga menggunakan analisa fundamental, analisa price action di dalam melakukan akumulasi suatu saham, bagaimana mungkin analisa teknikal dan fundamental tidak berguna?
Kesimpulannya, harga saham memang digerakkan oleh bandar. Tetapi bandar saham tidak bergerak secara random dalam membeli saham. Bandar juga memiliki pertimbangan dalam memilih saham-saham yang akan disimpan dalam portofolio mereka.
Dasar mereka untuk memilih saham berdasarkan atas kinerja perusahaan, rotasi sektor, valuasi maupun analisa-analisa price action.
Itulah mengapa fund manager tidak menyimpan saham dalam waktu 1-2 hari. Para bandar besar ketika membeli saham, mereka akan menggunakan strategi akumulasi, dan bisa menyimpan saham berbulan-bulan.
Hal ini berbeda dengan bandar kecil, yang biasa memainkan saham-saham gorengan, yang bisa menaik-turunkan saham2 small cap dalam hitungan menit.
Namun jangan salah paham dengan arti BANDAR SAHAM. Tidak semua bandar saham memiliki time frame scalping yang selalu menggoreng saham dalam hitungan menit.
Justru market maker yang paling kuat adalah market maker dengan modal jumbo yang melakukan strategi akumulasi. Mereka membeli saham berdasarkan pertimbangan analisa yang matang.
Thats why dalam jangka menengah - panjang, saham-saham yang kinerjanya bagus dan valuasinya murah akan lebih cepat kembali ke nilai / harga wajarnya.
Buat anda yang ingin trading ataupun investasi saham, jangan hanya mengikuti bandar. Jangan hanya karena bandar membeli saham tertentu, anda ikut beli. Jangan karena bandar menjual saham, anda ikut menjual saham.
At least, anda perlu menggunakan analisa teknikal dan fundamental sebagai dasar untuk memilih saham yang berkualitas. Jika bandar saham saja masih menggunakan teknikal dan fundamental, maka analisa-analisa tersebut masih SANGAT RELEVAN untuk digunakan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.