Trader saham yang ingin mendapatkan profit cepat di market, anda bisa menerapkan strategi trading harian / trading cepat. Namun, beberapa strategi trading harian umumnya memiliki risiko yang besar, karena banyak trading harian dilakukan dengan cara memilih saham-saam gorengan.
Trading harian sebenarnya bisa dilakukan juga dengan cara memilih saham-saham yang minim risiko, yaitu dari saham-saham likuid di bursa. Biasanya dilakukan dengan screening saham-saham second liner dan blue chip.
Strategi trading harian yang lebih minim risiko bisa diterapkan dengan cara menerapkan strategi INTRADAY TRADING. Intraday trading merupakan strategi beli jual saham di hari yang sama sampai batas tiga harian trading.
Anda bisa mendalami cara-cara memilih saham bagus untuk intraday trading dan full praktik trading harian saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Intraday trading misalnya anda membeli saham pagi hari dan take profit siang atau sore harinya (masih di hari yang sama). Atau anda membeli saham hari ini dan jual besok. Itu masih dikategorikan sebagai intraday trading.
Karena intraday trading itu memiliki time frame harian, bukan menitan, maka pemilihan saham untuk intraday trading tidak harus saham-saham gorengan yang fluktuatifnya tinggi.
Target take profit intraday trading tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 1-3% sekali trading. Hal ini karena kita memilih saham-saham likuid. Pada umumnya, saham-saham likuid kenaikannya lebih stabil dan volatilitasnya tidak terlalu tinggi.
Tetapi kelebihannya, strategi intraday trading memiliki risiko yang jauh lebih rendah karena dilakukan dengan memilih saham-saham yang lebih likuid di market.
Penulis sendiri sering menerapkan strategi intraday trading dengan memilih saham-saham yang likuid di bursa. Baru-baru ini, saya menerapkan intraday trading pada saham INDF. Berikut adalah transaksi intraday trading yang penulis terapkan:
Penulis membeli saham INDF pada tanggal 3 April di harga 6.225. Alasan saya membeli saham ini, karena secara teknikal sudah menyentuh demand price dan ada potensi untuk terjadi rebound.
Maka dari itu, saya membeli INDF di harga yang murah (buy on weakness). Kesempatan membeli saham murah itu sangat bagus untuk intraday trader, karena kenaikan saham-saham murah yang likuid relatif cepat dan lebih stabil.
Kemudian penulis take profit saham INDF pada tanggal 5 April. Penulis antri order jual di harga 6.350 pukul 08.30 yaitu sebelum pasar saham buka. Dan saat market buka, order jual penulis akhirnya matched.
Profit intraday trading yang penulis dapatkan (net profit setelah dikurangi dengan fee trading) adalah sebesar 1,45%. Itulah contoh intraday trading yang penulis terapkan dengan waktu trading yang singkat, dengan memilih saham-saham likuid.
Profit intraday trading dalam satu kali transaksi kelihatannya kecil. Tetapi anda bisa menerapkan lebih banyak transaksi trading cepat, sehingga secara akumulasi profit tidak kalah dengan strategi trading lainnya. Anda bisa baca-baca juga contoh-contoh intraday trading yang sering penulis terapkan disini: Trading Harian Saham.
Jika anda ingin mendalami strategi dan cara-cara screening saham untuk intraday trading, anda bisa menerapkannya disini: Full Praktik Strategi Intraday & One Day Trading Saham.
Intraday trading dengan memilih saham-saham likuid dapat mengurangi risiko saham nyangkut, karena anda memilih saham-saham yang likuid, dan membeli di harga bawah / buy on weakness.
Dan strategi intraday trading juga bisa diterapkan untuk anda yang sibuk, karena dengan memilih saham likuid, anda tidak harus melihat layar setiap saat.
Anda bisa memasang langsung order jual sesuai target profit sebelum jam bursa saham buka, seperti yang penulis terapkan, di mana penulis memasang order jual langsung pada pukul 08.30 sebelum market buka.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.