Sido Muncul (SIDO) adalah salah satu saham dengan fundamental yang bagus. Dengan produk-produk yang sudah dikenal masyarakat, rajin membagikan dividen, dan produk-produk yang selalu dibutuhkan. Saham SIDO pernah dari 400-an pada tahun 2020, sampai diatas harga 1.000 pada Maret 2022.
Tetapi seperti yang kita lihat sekarang, harga saham SIDO turun terus. Bahkan harga saham SIDO sekarang kembali lagi ke harga saat pandemi Covid 2020, kembali ke harga 400-an (dari harga 900-an) hanya dalam kurun waktu 6 bulan lebih:
Banyak para trader maupun investor yang sependapat bahwa penurunan saham SIDO belakangan ini dikarenakan valuasinya yang sudah sangat mahal (terlihat dari PBVnya sebesar 4,3x dan PER sebesar 19x).
Selain valuasi mahal yang membuat saham SIDO sulit menjadi saham yang multibagger, kinerja keuangan SIDO juga mengalami penurunan setelah covid. Inilah yang menyebabkan saham SIDO turun terus.
Sejak akhir 2022, SIDO beberapa kali membukukan penurunan laba bersih. Laba bersih ini sebenarnya tetap tinggi, tetapi karena baseline-nya adalah tahun 2021 saat pandemi (di mana laba bersih lagi naik tinggi-tingginya), maka jika dibandingkan kinerjanya dengan saat setelah pandemi, akan mengalami penurunan.
Namun, hal utama yang membuat saham SIDO turun adalah karena MOMENTUM SEKTOR yang sudah berakhir. Seperti kita ketahui, saat pandemi sektor-sektor saham yang paling diuntungkan salah satunya adalah sektor farmasi obat-obatan.
Sido Muncul sendiri tidak setiap kuartal membukukan penurunan laba bersih. Ada beberapa kuartal, seperti kuartal 1 dan 2 (2023), di mana SIDO membukukan kenaikan laba bersih. Tetapi tetap saja sahamnya direspon negatif.
Karena saham-saham seperti SIDO, KLBF, perusahaan yang berhubungan dengan vaksin seperti IRRA sudah mengalami kenaikan drastis di saat covid, pada saat mayoritas saham lainnya jatuh.
Permintaan obat-obatan, jamu, saat pandemi meningkat drastis, sehingga mendongkrak kinerja keuangan perusahaan-perusahaan tersebut. Hal inilah yang membuat sahamnya naik di saat pandemi.
Tetapi ketika pandemi sekarang sudah berakhir, maka permintaan obat-obatan tidak setinggi ketika pandemi masih berlangsung. Jadi walaupun ada beberapa kuartal, di mana kinerja SIDO masih mengalami peningkatan, harga sahamnya tetap saja turun drastis.
Hal-hal seperti ini juga terjadi pada sektor yang lain. Ketika sektor suatu saham sedang bagus, harga sahamnya akan naik tinggi. Ketika booming sektornya berakhir, maka harga sahamnya akan turun terus.
Apakah berarti saham SIDO sekarang jelek?
Tentu tidak. Sebelum pandemi pun, permintaan produk-produk Sido Muncul juga tetap tinggi. Bukan berarti ketika sektornya selesai booming, maka perusahaannya otomatis jelek.
Namun suka tidak suka, ketika momentum suatu sektoral berakhir, maka harga sahamnya tidak akan se-atraktif dulu, karena sentimen market terhadap suatu saham (walaupun kinerjanya sebenarnya juga masih bagus), akan membuat pelaku pasar PANIC SELLING, atau memindahkan modalnya ke sektor saham lain yang dianggap lebih menguntungkan.
Dengan kinerja fundamental yang masih cukup solid dan laba bersihnya kembali naik di kuartal 3 (2023), maka anda bisa mencermati harga sahamnya yang sedang turun banyak.
Jika kita melihat tren harga sahamnya yang masih strong downtrend, maka sebaiknya perhatikan major support SIDO berikut ini:
Major support SIDO ada di harga 450 (nomor 1). Jika SIDO turun lagi, SIDO berpotensi kembali ke harga awal covid. Major support kedua ada di support kuatnya pada area harga 370-400 (lihat nomor 2).
Buat yang ingin koleksi SIDO, jika saham SIDO masih turun lagi, anda bisa cermati area-area support pentingnya disitu.
Atau jika anda yang ingin berpatokan pada analisa fundamental, tunggulah PBV SIDO ada di kisaran 3 kali (sekarang PBV SIDO masih 4,3x), di mana itu masih mahal secara fundamental.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.