Rapat The FED yang dilakukan pada 14 Desember, THe FED akhirnya memutuskan untuk menahan suku bunga pada reange 5,5%. Ini semakin dekat dengan ekspektasi pelaku pasar, bahwa The FED akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan 2024 (sekitar bulan Mei-Juni).
Saat ini sikap The FED diperkirakan sudah menuju ke arah dovish (tidak lagi agresif dalam menaikkan suku bunga). Tentunya kebijakan ini tergantung dari perkembangan ekonomi dan inflasi AS kedepan.
Targetnya, inflasi AS turun di angka 2% (Saat ini inflasi AS masih di 3,1%), namun sudah mulai menunjukkan perlambatan inflasi. Sebelum Mei 2024, masih ada dua kali agenda rapat The FED: 31 Januari 2024 dan 20 Maret 2024.
Sebagian pelaku pasar dan analis memperkirakan masih ada satu kali lagi kenaikan suku bunga. Akan tetapi, sikap The FED diperkirakan sudah tidak akan hawkish seperti tahun 2022-2023, dan jika inflasi AS bisa tercapai plus minus 2%, maka pertengahan tahun 2024 suku bunga berencana akan mulai dipangkas.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) sendiri rencananya akan mulai memangkas suku bunga pada Oktober 2024. Ini adalah tabel historis suku bunga The FED:
Perhatikan, suku bunga di era 2023 adalah era suku bunga tertinggi sejak tahun 2006, dan mengacu pada historis tahun 2006, suku bunga The FED mulai turun pada September 2007.
Akankah historis ini terulang? We will see....
Lalu, apa dampak suku bunga turun terhadap IHSG? Di postingan ini: Pengaruh Suku Bunga terhadap Pergerakan Harga Saham. Penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif terhadap IHSG.
The FED sendiri tentu tidak akan terus menerus menaikkan suku bunga, karena suku bunga yang terus naik akan berdampak buruk pada perekonomian. Maka dari itu, mengacu pada historis suku bunga yang sudah tinggi, kemungkinan besar akan terjadi pemangkasan suku bunga di tahun 2024.
Tentunya sektor saham yang berdampak paling besar terhadap suku bunga adalah saham-saham SEKTOR PROPERTI. Valuasi mayoritas saham-saham properti juga sudah relatif murah. Untuk saham-saham ini targetnya adalah mid-long term, bukan harian.
Kemudian, perhatikan pergerakan IHSG berikut ini:
Pelaku pasar sudah mengantisipasi sikap dovish the FED, yang terlihat dari rally IHSG sejak bulan November. Dan rally berlanjut sampai pengumuman The FED 14 Desember.
Secara teknikal, IHSG berada dalam tren strong uptrending dan berpotensi untuk menembus all time high-nya di 7.355 apabila The FED kembali menunjukkan sikap dovish.
Namun untuk short term, IHSG ada potensi untuk koreksi sehat, karena candlesticknya sudah membentuk long upper shadow (jarum panjang atas), yang menunjukkan formasi pembalikan arah ke arah bearish jangka pendek. Support IHSG jangka pendek berada di support 7.127-7.046, dengan resisten 7.215.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.