Kalau anda masuk ke dunia saham, anda pasti tidak asing dengan istilah SAHAM DEFENSIF. Saham defensif merupakan saham-sahamyang produk perusahaannya tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi, karena produknya selalu dibutuhkan oleh masyarakat banyak.
Apa saja contoh perusahaan-perusahaan yang produknya dibutuhkan setiap saat (saham defensif)?:
- Makanan dan minuman: INDF, ICBP, MYOR, CMRY
- Telekomunikasi: TLKM, ISAT, EXCL
- Kesehatan: KLBF
Dikatakan saham defensif karena produk perusahaan-perusahaan tersebut selalu dibutuhkan masyarakat dalam kondisi apapun. Sebagai contoh, sektor telekomunikasi.
Sekarang internet adalah kebutuhan. Anda pasti membutuhkan kuota internet untuk keperluan chatting, pekerjaan, dan lain-lain. Sehingga dalam keadaan apapun, kuota internet selalu dibutuhkan.
Sedangkan perusahaan-perusahaan dengan produk utama komoditas seperti CPO, batu bara, nikel tidak bisa dikatakan sebagai saham defensif, karena komoditas adalah produk siklikal, yang memiliki masa-masa booming pada saat-saat tertentu (ada siklusnya). Inilah yang membedakan saham defensif dengan saham-saham non defensif.
Ada beberapa KELEBIHAN SAHAM DEFENSIF untuk investasi: Perusahaan-perusahaan defensif biasanya membukukan pertumbuhan kinerja yang relatif stabil, sehingga mayoritas perusahaannya juga membagikan dividen.
Saham defensif relatif aman untuk yang ingin investasi dalam jangka waktu panjang. Hal ini karena saham-saham defensif membagikan dividen secara rutin, dengan pertumbuhan income yang relatif stabil.
KEKURANGAN SAHAM DEFENSIF: Mayoritas pergerakan saham-saham defensif selama historis 3-5 tahun, biasanya cenderung sideways.
Yap, saham-saham defensif biasanya pergerakan harganya relatif sideways, bahkan dalam jangka waktu panjang sekalipun. Hal ini karena kinerja perusahaan sudah mapan, sehingga earning growth juga tidak terlalu besar.
Inilah yang menyebabkan banyak saham defensif pergerakan harganya juga tidak terlalu atraktif. Sehingga saham defensif kurang cocok untuk anda yang ingin mengincar profit multibagger.
Perhatikan saham INDF diatas selama 3 tahun. Tidak terjadi uptrend secara signifikan selama 3 tahun. Namun justru terjadi pola sideways yang panjang dalam kurun waktu 3 tahun.
Sehingga kalau anda menyimpan saham-saham defensif dalam kurun waktu yang cukup lama, maka imbal hasil (return) dari kenaikan harga saham juga tidak akan signifikan.
Maka dari itu, SANGAT TIDAK BENAR jika ada pendapat yang mengatakan bahwa saham defensif itu harganya pasti naik terus dalam jangka panjang.
Itulah mengapa saham-saham defensif tidak cocok untuk anda yang ingin mengincar profit multibagger, namun lebih cocok untuk dividend growth dan untuk investasi dengan risiko yang lebih kecil.
Pertumbuhan kinerja perusahaan-perusahaan yang produknya "defensif" biasanya cenderung mapan, dan dividennya rutin, sehingga jarang sekali kita melihat saham-saham defensif yang harganya turun terus bahkan sampai ke gocap.
Itulah penjelasan mengenai saham defensif beserta contoh-contohnya. Jadi kalau anda ingin berinvestasi pada saham-saham defensif, anda harus sesuaikan dengan profil risiko anda:
1. Jika anda ingin mengincar pertumbuhan dividend, kestabilan harga saham, kinerja perusahaan yang mapan dengan volatilitas yang minim, maka saham defensif COCOK untuk anda.
2. Jika anda ingin mengincar profit multibagger, kenaikan harga saham yang besar dalam waktu yang tidak terlalu lama, maka saham defensif TIDAK COCOK untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.