Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Gampang Melihat Saham yang Murah (Analisa Fundamental)

Valuasi harga saham bisa dikatakan murah, salah satunya diukur menggunakan analisa Price to Book Value (PBV). Umumnya PBV dikatakan murah jika nilainya berada dibawah 1 kali.


Jadi kalau ada saham yang PBV-nya 0,5-0,6 kali maka saham tersebut dapat dikatakan murah. Tetapi sebenarnya untuk menilai saham murah (dengan PBV), tidaklah se-kaku itu.

Masalahnya kalau anda mencari saham murah dengan kriteria PBV dibawah 1 kali, atau bahkan dibawah 0,8 kali, pilihan saham anda akan jauh lebih sedikit. 

Selain itu, banyak saham dengan PBV 0,5 kali atau dibawah itu sekilas terlihat murah, namun mayoritas kinerjanya tidak terlalu bagus, sehingga tidak diapresiasi pasar. 

Menilai saham murah dengan PBV, bisa anda lakukan menggunakan acuan HISTORIS PBV-nya, misalnya anda bisa melihat historis PBV suatu saham selama 3 hingga 5 tahun kebelakang. Contohnya, bisa anda lihat pada valuasi saham ICBP berikut ini:  

Contoh saham murah

PBV ICBP sekarang adalah 3,03 kali. Iya sekilas terlihat mahal. Karena kalau pakai acuan PBV murah, harusnya PBV yang murah itu dibawah 1 kali. 

Tapi kalau anda menganalisa historis PBV ICBP secara lebih detail (saya gunakan contoh historis 5 tahun kebelakang), maka PBV ICBP saat ini adalah PBV yang paling rendah. Bahkan valuasi ICBP sekarang lebih murah jika dibandingkan valuasinya saat pandemi 2020-2021 lalu. 

Jadi bisa dikatakan harga saham ICBP pada valuasi PBV 3,03 kali adalah murah. Karena biasanya PBV ICBP selalu berada di kisaran 4-5 kali. Contoh lainnya, kita bisa lihat valuasi saham JSMR berikut ini: 


PBV JSMR selama 5 tahun terakhir adalah 1 kali. Kalau mau beli saham ini, anda mungkin masih nawar JSMR turun dulu sampai ke PBV 0,7 kali. Tetapi pada valuasi 1 kali sebenarnya JSMR sudah sangat murah. 

Hal ini karena pada historis 5 tahun kebelakang PBV 1 kali adalah PBV JSMR yang paling murah, bahkan sudah sama dengan valuasi saat crash pandemi 2020 lalu. 

Biasanya PBV JSMR ada di kisaran 1,5-1,75 kali, sehingga PBV 1 kali ini bisa dikatakan sebagai valuasi yang murah.  

Jadi dengan menganalisa historis PBV, anda bisa memiliki lebih banyak opsi saham yang murah, tidak harus strict rules mencari saham-saham yang PBV-nya hanya 0,5 kali. 

Dengan catatan kinerja perusahaan bagus, maka anda bisa mempertimbangkan untuk membeli sahamnya. Dengan cara ini juga, anda bisa menemukan lebih banyak saham yang relatif murah di bursa.

Cara menganalisa PBV ini juga menjadi solusi bagi para mid term trader ataupun investor yang seringkali kesulitan menemukan saham murah, karena terlalu strict rules harus menemukan saham dengan PBV dibawah 0,6 kali.   

TIDAK COCOK UNTUK SAHAM MULTIBAGGER

Kelemahannya, memang kalau anda tujuannya dari awal mau mencari saham yang berpotensi multibagger, cara ini kurang cocok. Hal ini karena jika anda mencari saham yang berpotensi multibagger, disarankan mencari saham dengan PBV sekitar 0,5-0,6 kali atau bahkan dibawah ini (dengan catatan kinerjanya bagus), karena saham-saham dengan PBV yang sangat rendah tersebut memiliki potensi multibagger yang lebih besar. 

Sedangkan saham-saham dengan PBV diatas 1 kali, tetapi secara historis masih murah, biasanya tetap memberikan potensi upside 20-30%. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.